Sudah terhitung sekitar sebulan lebih kepergian Pandawa dan Kurawa untuk menerima pelajaran dan bimbingan dari Resi Drona.Selama itu pula istana Hastinapura berada dalam keadaan tenang dan tentunya bahagia bagi dua orang putri Hastinapura tersebut.
Namun meski demikian tetap saja ternyata rasanya ada yang kurang. Yap seperti yang sering orang orang katakan, bahwa perbedaan akan terasa bila mereka telah pergi.
Dan itulah yang mereka rasakan, jika biasanya mereka akan selalu direcoki dan diekori oleh saudara dan sepupu mereka saat sedang berdua. Kini mereka benar benar tidak ada lagi yang seperti saat itu.
Awalnya mereka berencana untuk mengadakan makan makan ringan di danau istana, namun Ratu Gandari tiba tiba muncul.
Yang kemudian membawa pergi Dursala guna menemani. Sebenarnya dia tadi juga diajak, bahkan ibunya itu terkesan memaksa.
Hanya saja tiba tiba dia teringat dengan hal lain yang harus dilakukan saat ini. Hal yang akan menentukan masa depan para Pandawa dan Kurawa.
~~~~~~~~
Disinilah Dursita berada, di ruangan terpenting kerajaan bersama tiga orang dewasa lainnya yaitu Raja Destarasta, Bisma dan Widura.
Keempatnya saat ini berada di ruang kerja Raja Hastinapura. Tiga orang dewasa tersebut tampak bingung sebab secara tiba tiba Dursita meminta bertemu.
Adapun dia juga melarang orang lain masuk, benar benar hanya ada mereka berempat di dalam ruangan tersebut tanpa adanya pelayan maupun pengawal.
"Sita ada apa hingga kau mengumpulkan kami disini nak" kata Destarastra kepada anaknya itu.
"Ayah ada hal penting yang ingin aku sampaikan, aku memiliki dua permintaan yang aku harap dapat kalian kabulkan" jawab Dursita.
"Tentang apa hal ini Dursita" jltanya Widura. Dia yakin ini bukanlah hal sepele sebab Dursita tidak akan mengumpulkan mereka begitu saja.
"Ini tentang takhta Hastinapura selanjutnya" perkataan tegas Dursita membuat hawa serius muncul dari ketiga pria dewasa tersebut.
"Jelaskan lebih rinci Dursita" panggilan lengkap yang diberikan Bisma membuat Dursita percaya bahwa mereka mulai serius.
"Kalian pasti tahu bahwa sebelumnya Raja yang telah melaksanakan upacara penobatan bukanlah ayah melainkan ayah Pandu bukan" kata Dursita kepada ketiganya. Namun tidak ada yang menjawab mereka hanya fokus ingin mendengarkan saja.
"Tapi kini yang menjadi Raja adalah ayahku Raja Destarastra, oleh sebab itu penerus selanjutnya yang akan dinobatkan sebagai Putra Mahkota akan memunculkan masalah" lanjut Dursita.
"Masalah apa yang akan muncul hanya mengenal penobatan Putra Mahkota Sita, tolong jelaskan" kata Widura. Sebenarnya dia memiliki pemahaman di otaknya namun dia tetap ingin memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Bergeser
Historical FictionAnindita rahayu, mahasiswi sejarah dari salah satu universitas ternama yang begitu mencintai sejarah terutama mengenai perwayangan. Rasa cintanya ini membawa anin mengalami hal yang tidak akan pernah bisa dipercaya. Anindita yang malam itu seharusny...