Beberapa hari yang lalu terjadi insiden buruk yang menyebabkan istana geger.Bima salah satu pangeran mengalami keracunan makanan. Namun ini bukan disebabkan oleh para Kurawa ataupun musuh.
Melainkan ini disebabkan karena Bima mencuri makanan dari dapur yang ternyata adalah makanan basi.
Makanan tersebut rencananya akan dibuang oleh pelayan, namun belum juga mereka buang malah sudah masuk ke dalam perut pangeran Hastinapura itu.
Hal ini membuat satu istana panik, namun diantara mereka ada yang justru mengejek Bima. Siapa lagi jika bukan musuhnya Dursasana.
Begitu mendapat berita ini sebenarnya para pangeran Kurawa ikut khawatir. Bagaimanapun mereka adalah teman bermain dan bertempur.
Namun setelah mengetahui bahwa Bima baik baik saja, Dursasana yang berusaha mencairkan suasana malah mengejek Bima sebagai babi karena melahap segala makanan termasuk makanan basi.
Dan begitulah hal tersebut menghibur beberapa orang namun tetap saja membuat Bima kesal
Hal ini mengubah masa depan Bima yang seharusnya diracuni dan ditenggelamkan di laut.
Bukannya senang, namun justru Dursita takut sebab mengubah masa depan Bima yang seharusnya mendapatkan berkah dari Wasuki sang Raja Ular.
Oleh sebab itu dia meminta kepada Dewa Siwa sendiri untuk mengirimkan berkahnya kepada Bima, yang tentu saja dikabulkan.
~~~~~~
Setelah insiden tersebut kini Dursita berada ntah dimana. Sebenarnya tadi dia berniat berkeliling istana namun justru sekarang dia malah tersesat.
Ingin minta tolong namun dia tidak tahu harus ke siapa sementara disini dia tidak melihat adanya orang.
Terus berjalan tidak tentu arah, kini Dursita malah sampai ke sebuah rumah kecil. Lama berkutat dengan pikiran akhirnya Dursita memberanikan diri untuk meminta tolong kepada pemilik rumah tersebut.
"Permisi apa ada orang di dalam" kata Dursita dengan tangan yang mengetuk pintu rumah tersebut.
Tidak lama kemudian keluar seorang anak laki laki dari rumah tersebut. Tubuhnya seakan akan dipenuhi cahaya dengan wajah yang terang juga tampan.
"Maaf apa ada yang bisa aku bantu" kata anak laki laki itu.
"Aku tersesat bisakah aku meminta tolong untuk menunjukkan jalan" balas Dursita.
Namun belum menjawab tiba tiba seorang wanita dewasa tampak keluar dari rumah tersebut.
"Karna siapa yang datang" kata wanita tersebut.
Dursita tampak tertegun mendengar nama yang disebut oleh wanita itu. Karna, putra sulung Ratu Kunti bersama dengan dewa Surya.
Terjawab sudah mengapa anak laki laki di depannya memancarkan cahaya yang terang saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Bergeser
Historical FictionAnindita rahayu, mahasiswi sejarah dari salah satu universitas ternama yang begitu mencintai sejarah terutama mengenai perwayangan. Rasa cintanya ini membawa anin mengalami hal yang tidak akan pernah bisa dipercaya. Anindita yang malam itu seharusny...