eps. 4 (part. 3)

17 1 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Azzira kini sedang dikamar mereka bertiga yang tadi di antarnya.

Ia kini sedang duduk di lantai berbentuk lingkaran.

"Eh, ra, hafalan kamu sudah berapa juz ?" Tanya bilqis.

"Alhamdulillah, itu rahasia Allah, saya juga masih binggung saya sudah berapa juz hafalannya" jawab azzira dengan nada lembut.

"MasyaAllah, teman begini nih, yang kita cari cari selama ini" ucap humairah.

"Oh ya nay, rambut ukhty kelihatan, biar saya baikin ya" ucap azzira ke nayla tepat di sampingnya.

"Eh, memang boleh ?" Tanya nayla.

"Boleh, sini" azzira pun membaiki rambut temannya itu, ia memaukan helaian rambut itu dengan lembut, ia simpankan rambut nayla di dalam ciputnya.

"Nah, gini kan cantik" pujian azzira dengan senyuman manisnya.

"Terimakasih" ucap nayla dengan nada lembut dan membalas senyum ke azzira.

"Tak perlu terimakasih, kata ustadz pesantren saya dulu, rambut itu adalah aurat, rambut adalah mahkota bagi seorang wanita, tidak oleh sembarangan di lihat oleh lelaki yang bukan makromnya" jawab azzira, dengan nada lembut.

"Iya maaf, saya kan manusih proses hijrah, tanya bilqis saya dulu pas pertamakali masuk sini, jilbab saya pendek, dan lebih parahnya lagi itu sebelas dua belas seperti marsya di kartun" nayla terkekeh mengingat masa lalunvya yang keras kepala.

"Iya loh ra, nayla itu, dulu terpaksa masuk sini cuman gara gara gak mau pisah sama aku" sambung bilqis.

Azzira hanya diam ia tak mau bicara kalau soal aib begianian.

"Astagfirullah, gak boleh ghibah" ucap humairah.

"Lihat, azziranya langsung diam, gara gara kalian ghibah" sambung humairah.

"Hehe, maaf ra, aku kebablasan" bilqis menyengir menampakkan gigi putihnya, ia merasa tidak enak dengan azzira dan juga nayla.

,

"Ghibah sama dengan memakan bangkai saudaranya sendiri, sebuah hadis percakapan antara nabi dan sahabatnya, Tahukah kamu, apa itu ghibah? Tanya nabi dan para sahabat menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian Beliau bersabda, Ghibah, yaitu kamu membicarakan, menyebut-nyebut saudaramu atas hal-hal yang tidak disukainya dibencinya" penjelasan azzira.

Nayla dan bilqis meng O in mulutnya dan mengangguk mengerti.

*

Nazila kini sedang menunggu pesanan pelanggan, ia berdiri di kasir.

Tak lama seorang ibu cantik dan masih muda, dia adalah mega.

Ibu itu memakai hijab syar'i, membuat dirinya seperti orang lain, di tambah lagi kecemata hitam yang di pakainya.

Dia pun berjalan masuk ke tokoh nazila, dia ia ketemu dengan nazila, tapi ia tidak kenal siapa perempuan itu begitu juga sebaliknya.

"Selamat datang di tokoh na titik ra bakery, ada yang bisa kami bantu ?" Ucap nazila sambil mekuncupkan kedua tangannya didepan dadanya.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang