eps. 8 (part. 3)

5 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ مِ

Adnan pun mengendong nazila dan berjalan untuk kerumah azzira, dan di dampingi oleh nadia.

Nadia serkatika, dia adalah wanita cantik, mempunyai bulu mata lentik, yang sam sama mempunyai rahasia seperti nazila, nazila dan nadia hanya mirip wajahnya saja, tidak kembar, tapi banyak orang bilang kembar.

*

Dan smapailah di rumah azzira, gak ada siapa siapa di sana, bahkan tulisan rumahnya sudah ubah "di jual" adanan mengkerutkan keningnya, sejak kapan rumah itu di jual, akhirnya dia mutar balik dan masih mengendong nazila dan ketika mau melangkah ke tokoh nazila, untuk mencari azzira, adanan dan tania bertemu para warga.

"Astagfirullah, kok yang kamu gendong nazila ya nan ?, terus kok ada arwahnya, tapi anehnya, kok malah berhijab ?"

"Iya, dan adnan juga kok penampilannya berubah ya ?, biasanya kan kayak gus santri gitu"

"Atau jangan jangan dia sekarang kerjaannya jadi persugihan setan dan itu nazila jadi tumbalnya, dan arwahanya menampakiin dirinya ke semua orang"

"Iih, dek, kasishan nak azzira dek, dia itu gak punya siapa siapa lagi kescuali kakanya sekarang"

"Iya dek, azzira salah apa sama kamu ?, sampai kakaknya kamu jadikan tumbal"

"Kirain benaran alim, eh ternyata malah wassalip"

Samar samar para tetangga ibu ibu mulai mengosip, tapi adanan tak peduliin bicaraan mereka dia tetap melanjutkan jalannya.

"Huh, munafik" ucap salah satu warga sana dengan melihat punggung adanan yang sudah mulai menjauh.

**

Sedangkan azzira membaca yasin buat ibunya, dia selama membaca surah yasin terus mengeluarkan air matanya, sekarang dirinya tak punya siapa siapa lagi kecuali Allah, dia sekrang hanya punya Allah, tuhan yang dia selalu sebutkan dalam do'anya, tuhan yang selalu dia pujikan, tuhan yang selalu memberi dia kesabaran dan ketabahannya.

Setelah selesai membaca yasin, azzira memejamkan matanya.
"Terimakasih ya Allah, engkau telah kasih ujian hidupku, yang cukup berat, tapi engkau maha tau, kalau hamba adalah manuisa yang kuat menghadapi ujian seberat ini, sekarang aku hanya ingin bersamamu ya Allah selamanya, ku ikhlaskan kamu mau ambil siapapun di keluarga ku, termaksud juga aku ya Allah, hidup dan mati adalah takdirmu, titipkan surga buat ibu dan juga nenek, dan kakek" gumamanya azzira dalam hati, samabil memeluk buku yasin kecilnya.

Sedangkan ryan terpaksa meninggalkan azzira sendirian dengan rela di tarik oleh tania, demi nyawa sahabat tercintanya dia relakan dirinya harus rela menikah dengan perempuan lain.

"AZZIRA, KAKAK MU RA" teriakan seorang laki laki.

Azzira langsung membulat sempurna, dia masih berfikir positif, dia harap kakaknya atau ibunya itu belum meninggal, dan azzira cepat cepat membuka mukenanya, dia tampak semangat ingin berjumpa sang ibu.

Setelah selesai dia cepat cepat jalan keluar dari ruang shalat itu, dan kini berjalan ke depan terlihatlah ada adanan dengan gaya ala peremannya sedang mengendong seseorang perempuan di bagian perutnya berdarah, dan di samping adnaan ada perempuan mirip bangat dnegan nazila tapi berhijab, dianya memasang wajah sedih.

"Ibu.." panggilan gadis itu sambil berjalan berlari dan memluk perempuan yang mirip nazila itu.

Nadia kaget tiba tiba di peluk.
"Ya Allah, aku juga pengen di peluk ryan begini, semenjak dia sudah dewasa tidak pernah lagi memeluk aku, ryan, kakak ini ibumu nak, dan kakak sedang memeluk yang mirip angel, dia mirip sekali, tapi.. " gumam perempuan itu dalam hati.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang