eps . 11 (Part . 2)

7 1 1
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Ran, aku ini udah punya suami, kembalikan aku ke suamiku ran" ucap Azzira dengan lemas.

"Ra, gue mohon sama lo ra, kalau lo benar benar gak cinta sama pilihan abang lo itu, bilangin ke abang lo ra, biar gue yang menemani hidup lo ra" ucap Ryan smabil mendorong kursi roda dia mau memasukan kembali Azzira ke rumah sakit.

"Maaf Ran, aku pengen balik aja ke suami aku, dia kan sumiku ran" ucap Azzira mengeluarkn air matanya.

"Ra, gue ini sahabat lo ra, lo di sakiti gue juga ngerasa tersakiti ra, lo tau gak, ibu tadi itu ibu kandungnya azman ra" ucap Ryan, ketika mau sampai di ruang Azzira.

"Ran, berhenti dulu" ucap Azzira sebelum benar benar masuk ke ruangannya itu.

Ryan pun memberhentikannya dan menkuncikan kursi roda Azzira agar tidak berjalan sendiri.

Ryan pun duduk jongkok depan Azzira, azzira langsung ternunduk kepalanya.

"Ran, kita sama sama sudah punya dosa, aku sudah jadi istri kak Azman, dan kamu kemarin juga baru saja hampir mau menikah dengan Tania kan ?" Ucap Azzira dengan tundukan kepalanya.

"Aku mohon ran, aku pengen bangat bisa istiqomah seperti Sayyidah Fatimah Azzaahra, jadi jangan membuat jalan ku terputus gara gara aku tak menuruti permintaan martuaku ran" ucap Azzira berharap Ryan itu mengerti.

Ryan tersenyum tipis.
"Semoga Allah, satukan kita berdua lagi ya ra" gumam Ryan tesenyum tipis ke Azzira.

"Aku percaya kok, jika Allah berkata berjodoh, kita pasti berjodoh" sambungnya lagi.

"Ryan !" Ucap Adnan datang dengan Azman.

Ryan langsung berdiri dan menatap Adnan dengan mata tajamnya.

"Kamu bisa gak apa, berhenti dekatin adik saya, adik saya itu sudah punya suami, kamu masih mendekatinya" ucap Adanan.

"Muhammad Adnan Akbar, nama lo bagus, tapi lo seharusnya sifat lo sama kayak arti nama lo" ucap Ryan tak mau kalah.

"He, maksud lo apa ?, lo itu ya, udah nyulik adik gue, sekarang lo mau ngerebut hatinya, iya!" Ucap Adnan dengan emosi.

"Adnan" ucap Zizan datang menghampiri mereka di dampingi dengan Mega.

"Astagfirullah" ucap Azman tak sengaja melihat bajunya Mega.

"Bunda, baju bunda" ucap Adnan kebingungan.

"Biarin aja bunda mu ini terbuka, lebih baik terbuka, daripada tertutup tapi nyata pembunuh ibunya sendiri" ucap Zizan lebih tajam ke Azzira yang masih duduk di kursi rodanya, dia masih lemas.

"Yah, ya Allah, Astagfirullah, ayah kok jadi begini sih ?" Ucap Azzira dengan lemah.

"Ooh, itu namanya Azzira, mirip juga sama ibunya" batin mega.

"Itu karena kamu sudah membunuh ibumu sendiri, seharusnya kamu itu masuk penjara, bukan di rumah sakit ini" ucap Zizan benar benar kena tipu daya mega.

"Hem, rasian tu anak silungkuhan, habis ini kamu dan ibu mu tak ada lagi di rumah aku" ucap mge dalam hati, yang penuh ke licikan.

"Astagfirullah yah" ucap AzIra terjedakarena dia lemas.

"Bro, bawak istrimu masuk" ucap Ryan memekul bahunya Azman.

Azman pun mengangguk, dia jadi lebih tau, seberapa dekatnya Azzira dan Ryan, Azman pun memasukan Azzira ke ruangannya.

"Om, om kok fitnah Azzira kayak gitu sih om, itu istri om yang bunuh" ucap Ryan sambil menujuknya dengan muncung bibirnya itu.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang