eps. 4 (Part. 2)

41 12 45
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Di yayasan tahfidz, azzira baru selesai memakirkan motornya, kini dirinya membawa tas ransel yang berisi baju baju untuk tinggal di asramanya.

Kini dirinya pakai baju khimar warna hitam dengan jilbabnya warna hitam juga.

Ia membawa tas merasa sedikit berat tapi membuat dirinya tetap semangat untuk meraih cita citanya.

Ia pun masuk dengan kangkah sedikit pelan.

Dan tiga perempuan itu ia temukan lagi.

"Eh, mbak yang kemarin ya, kenalin kak aku bilqis" salah satu dari mereka sambil menyodorkan tangan ke azzira, yang pakai hijab instan.

Azzira pun langsung menyambut tangan perempuan itu.

"Nama saya azzira" jawabnya.

"Wiih, cantik bangat mbak, kenalin saya nayla" yang pakai hijab syar'i rambutnya ke lihatan sambil menyodorkan tangannya.

Azzira langsung menyambut tangannya.

"Aku, humairah" yang satunya lagi sambil menyodorkan tangannya ke azzira, azzira pun menyambut tangannya.

"Hmm, kalian sudah lama ya sini ?" Tanya azzira sambil menatap mereka bertiga.

"Emm, baru juga, sekitaran.... lima hari yang lalu" jawab nayla.

"Oo, kalian sini nginap ?" Tanya azzira penasaran.

"Ho'oh, nginaplah kalau gak, pusing bolak balik" jawab balqis.

"Oya, rumah mu juah gak dari sini ?" Tanya balqis.

"Lumayan" jawab azzira dengan senyuman ramah.

Dan si nayla menjidat keningnya sendiri.

"Eh, berat gak ra, yuk biar kami antarin ke kamar perempuan, disini bebas mau milih kamar mana asalkan jangan yang bukan makhrom"  ucap nayla.

"Eh, gak usah, biar.." jawab azzira terpotong.

"Udah ayok" ajakan balqis.

Akhirnya azzira mengangguk dan tersenyum.

Dan mereka berempat pun berjalan ke tangga untuk mencapai kamarnya.

*
Di ruang pemilik yayasan.

Ada adnan dan juga zizan sedang duduk berhadapan.

"Yah" panggilan adnan ke zizan.

"Hm" jawab ayahnya.

"Ayah dulu gimana ambil hati bunda ?" Tanya ke zizan.

Deg

Zizan langsung terdiam.

*Flashback on*

Sebuah rumah sederhana tapi tetap megah, ada kumpulan keluarga sederhana yaitu abinya zizan, zizan dan seorang gadis yang cantik memliki rambut indah dan permata indah.

"Zan, inilah calon istrimu pilihan abi" ucap lelaki paru bayah.

"Bi, zizan gak mau, zizan ini masih sekolah bi, setatus zizan masih anak santri" jawab zizan dengan wajah sedih.

"Tolong lah zan, kasian mega, dia sudah gak punya siapa siapa lagi selain kita" kata abinya.

Zizan langsung membuang nafas kasarnya.

Seminggu kemudian.

"Saya terima nikahnya mega bin jalal dengan surah ar rahman dan al mulk, di bayar tunai !" Ucap ijab kabul zizan ke penghulu, ia berjabat tangan ke penghulu itu.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang