eps. 8

4 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Kak, apa yang terjadi ?" Tanya azzira tiba tiba bangun pagi sudah ada di rumah sakit.

"Kamu gak ingat dek ?, kemarin kamu itu melemah, dan pas bangat nyampe ke rumah sakit kamu pingsan" jawab nazila yang duduk di kursi pasien sambil menatap azzira yang duduk di ranjang pasien.

"Jadi.., sekarang, azzira panggil kakak apa ?" Tanya azzira penasaran.

"I-ibu" jawab azzira dengan pelan.

"I love you ibu, kakak adalah ibu azzira yang sudah melahirkan azzira, dan merawat azzira sampai sedewasa ini" ucap azzira samabil memeluk nazila.

Nazila berdiri dan membalas pelukan anaknya.
"I love you too sayang, sekarang kamu panggil kakak, ibu ya" ucap nazila dengan mengeluarkan air matanya.

Azzira pun perlahan melepaskan pelukan ibunya dan dia menagangguk dengan senyuman manisnya.

"Ya Allah ra, ibu gak tau, nanti kamu harus menghadapi maslah apa lagi, tapi perasaan ibu gak enak ra" gumam nazila dalam hati.

*

"Yang, kita kapan nikahnya ?" Ucap tania smabil melipat tangannya, kini dia sedang dekat kolam rumah ryan, dia gak tinggal sendirian sana ada orangtuanya juga yang merasa bebas tinggal rumahnya itu.

"Diem gak ?, apa sih lo" ucap ryan dengan nada dingin.

"Ih, ayang jangan dingin dingin ngapa" ucap tania sambil berjalan mendkeati ryan lalau mau memeluk leher ryan dari belakang.

"Bukan mukhrom" ucap ryan dengan dingin, tania membuang nafas kasar, lalu menghentakkan kakinya dan berjalan masuk ke rumah ryan.

Ting

Ponselnya ryan berbunyi, terlihat direct Message instagram dari nazila_azzira

"Pangeran ryan, tolong jauh jauh ya dengan azzira, tolong bangat, tante minta tolong sama kamu, kasian azzira kena imbalannya"

Ryan membuang nafas secara perlahan, dia gak mungkin bisa jauh dengan azzira, sedangkan kondisi sekarang nyawa azzira terancaman.

"Tante itu, siapa dia ?" Gumam ryan mengingat ratna.

"Kenapa seperti benci sekali dengan azzira ?" Sambung gumamnya lagi.

Ryan pun membuang nafas kasarnya dan mengusap wajahnya secara kasar.

*
"Kenapa buk ?" Tanya azzira heran melihat wajah sang ibu mukanya sedih.

"Gak apa apa, kita hari ini pulang ya" ucap nazila dengan tersenyum kekek, dan kembali tersenyum biasa, tapi lubuk hatinya dia merasa berslaah telah memisahkan dua insan yang dulu pernah bersama.

"Alhamdulillah" ucap azzira merasa bersyukur bisa pulang, dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya secara lembut.

*

"Ya.., azzira di keluarin" ucap balqis di pondok pesantren sambil memengang dagunya, ala galau.

"Ya, gak seru, kira kira rumah azzira mana ya ?" Sambung nayla yang gk kalah galaunya.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang