eps. 7 (Part 2)

5 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Masya Allah, suara siapa tadi ?" gumam azzira ketika mendengar suara mengaji tadi.

"Kok, udahan ya, suaranya bagus bangat" sambung gumamnya lagi.

"Astaghfirullahaladzim ya Allah, aku gak boleh insecure, aku harus tetap bersyukur" sambung gumamnya lagi, sambil mengelus dadanya.

"Maksud dalam mimpi aku kemarin apa ya ?" Gumamnya lagi sambil mengingat mimpi kemarin pas di pesawat.

"Iya sih, wajah kakak cocok kalau udah punya anak kek aku, tapi apa iya ?, dia ibuku ?" Sambungnya lagi, merasa binggung, dia masih duduk di atas sejadah dengan menggunakan muke putihnya, di depan ada al qur'an yang sudah di tutup dan di alas dengan meja khusus yang terbuka.

"Jadi.., ustadz zizan bapak azzira ?" Gumamnya lagi masih gak percaya.

"Terus, berarti mama ?, nenek aku dong" guamamnya lagi masih binggung.

"Ha ?, gimana sih ?, terus kenapa kakak rahasiaiin ini ?, ah, palingan cuman mimpi doang" guamanya lagi sambil geleng geleng berusaha berfikir positif.

*

Sedangkan adnan sedang di pasar dengan gayanya ala preman pasar, dengan matanya yang elang tatapan tajam dia terus berjalan menyelusuri pasar yang masih gelap dan sunyi.

"Gue, berubah begini, karena gue gak rela, gue dengan azzira kakak adek, itu tandanya gue dan azzira gak bisa bersatu" guamam adanan dalam hati sambil terus berjalan, ntah apa yang di cari matanya terus tatapan tajam seperti mata elang.

*

Sedangkan zizan masih di kamarnya dia mondar mandir binggung gimana caranya agar azzira tau kalau dia adalah ayah kandungnya, dia memenagang akses biodata azzira ketika azzira mendaftarkan jadi santri disana.

"Azzira aura angelina, disini nama bapaknya itu kakenya, kurang ajar nazila bisa bisanya biodata anak sendiri di palsukan" gumam zizan merasa benci dengan nazila.

"Azzira itu anak aku la, anak aku" gumamnya lagi sambil menangis dan meramas biodata azzira lalu melempar begitu aja dan berjalan mendekati dinding.

Bugh

Dia memeukuli dinding.

"Adanan berubah drastis cuman gara gara cinta, gara gara kamu nazila, sudah ubah biodata azzira dari anak aku, di angkat jadi adikmu, ibu macam apa kamu nazila, MUNAFIK" gumamnya zizan dengan kata munafik di tekan dan memekul dinding dengan gumpalan tangannya, dia merasa kesal saja, kenapa nazila gak pernah cerita kepada dirinya kalau dia adalah ayahnya azzira.

"Ini pasti, martua aku dan mega bakalan berbuat macam macam nih sama azzira, aku gak bisa biarin, azzira tetaplah anakku, walaupun nazila melarang aku untuk melindunginya" gumanya zizan lagi.

*

"Angel, kakak kamu itu ibu mu angel" ucap ryan di sebauh rumah kecil dekat taman mereka berdua waktu kecil dulu.

"Ha ?, gak mungkiran, ran, gak mungkin, mimpi aku kok malah jadi nyata sih ran" ucap azzira sambil emenangis di persembunyiaan tangannya.

"Iya angel, kakak kamu adalah ibumu, kakak kamu sendiri yang bilang kemarin angel" ucap ryan berusaha tetap tenang agar sahabatnya itu tenang.

"Kamu jahat pangeran" ucap azzira ingin memekuli ryan.

"Bukan makrom angel" ucap ryan mengingati azzira kalau mereka berdua belum menikah.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang