eps. 4 (Part. 4)

17 1 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Azzira langsung keluar dari ruangan itu dan tiba tiba.
Ada tiga perempuan di samping pintu, ia langsung menarik jilbab azzira dari belakang.

"astaghfirullahaladzim" ucap azzira kaget, dirinya langsung menahan jilbabnya agar tidak terlepas.

"Hem, sok ngucap lo" ucap perempuan berjilbab sedada dan menampaki rambutnya, ia tersenyum miring bibirnya, dan dengan nada songong.

"Maaf, kalian siapa ya ?, tolong lepasin nanti aurat saya kelihatan" ucap azzira dengan nada lembut, dia masih menahan jilbabnya agar tidak lepas.

Perempuan itu langsng melepaskannya secara kasar lalu menjolaknya ke depan.

"Lo jangan macam macam ya, lo itu masih baru sini, sudah beraninya lo, ambil hati para ustadz dan ustadzah disini" ucap perempuan itu menatap punggung azzira.

Azzira pun langsung menatap mereka.
"Memang saya salah apa, sama kalian ?" Tanya azzira ke tiga perempuan yang jilbabnya sama semua.

"Salah lo, lo ITU UDAH NGAMBIL HATI para guru sini" jawab perempuan itu, awalanya pelas lalu di besarkan suaranya dan di kecilin lagi, sedangkan dua temannya hanya diam di berdiri di belakangnya.

"Maaf, ini ada apa ya ribut ribut ?" Tanya zizan datang tiba tiba dan di bututi adanan dari belakang.

"Hehe bukan apa apa kok pak martua" jawab permpuan itu dengan senyuman bahagia karena ada adnan, perempuan itu langsung memperbaiki jilbabnya untuk mencari perhatian adnan.

"Terus, tadi saya dengar anda berteriak teriak ada apa ?" Tanya adanan dengan dingin.

Perempuan itu hanya diam ia menundukkan kepalanya sambil curi curi perhatihan kalau dia itu memang gak ngapa ngapain tadi.

"Ra, ikut ke ruang saya" ucap zizan sambil membalikkan badannya.

"Adnan, tolong temanin azzira, kemana pun dia pergi, kecuali ke toilet, pahamkan nan ?" Ucap zizan yang dia akhir dengan gumam.

Adanan mengangguk sekilas, dan zizan langsung berjalan duluan.

Adnan langsung berjalan mendakati azzira, dia berdiri belakang azzira seperti bodyguard.

Azzira menunduk dan kakinya mulai melangkah untuk ke ruang zizan.

*

Di rumah zizan.

"Apa bun ?, jadi, orang ketiga itu pernah sempat hamil ?, anaknya zizan ?" Ucap mega, ia kaget setelah ibunya memberi tahu kalau nazila dulu sempat hamil, dan ibunya juga mengatakan ketemu tespack milik nazila.

Posisi mereka sekarang sedang duduk di sofa ruang tamu, dan mereka duduk bersampingan, dan si mega karena kaget bangat pergerkaannya ke samping, lebih menatap ke ibunya yang masih bersender di sofa itu.

"Huss, biasa aja dong meg, terus kamu jagan bilangan soal ini ke zizan" ucap ratna.

"Pasti bunda, aku gak mau pisah sama zizan bun"ucap mega, kini dia pakai baju ketat tapi tetap berjilbab sedada.

"Oh ya, kamu beli kue ini dari mana ?" Tanya ratna smabil mengambil brownis di atas meja depan mereka.

Mega mengambil brownis itu sebelum menjawab pertanyaan dari sang bunda.

"Di, na titik ra bakery, bun" jawab mega sambil menampung makananya karena coklat yang ia makan melimpah.

"Enak ya meg, pasti pemilik tokohnya sudah ahli" pujian ratna sambil memakan brownis yang isiannya ada coklat yang berlimpah.

AZZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang