EPISODE 3...

8 2 0
                                    

Listening to: Blue Sky
01:43 ━━━━●───── 03:50
⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻
               ılıılıılıılıılıılı
ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▮▮▮▮ 

HAPPY READING...

╭────༺♡༻────╮
𝙰𝙲𝙷𝙰
╰────༺♡༻────╯

Saat makan malam, dirumah Putri kedatangan seorang tamu.

TOK, TOK, TOK!

Sara pintu diketok dari luar, membuat seisi rumah bingung.

"Siapa yang dateng? Prasaan hari ini ga ada acara deh. Bentar ya gue buka pintu dulu" ucap Putri lalu pergi membuka pintu.

"Eh, tante, ada apa ya?" tanya Putri.

Wanita itu langsung masuk ke dalam rumah, dan mencari keberadaan ku dirumah tersebut.

"Ibu?" ucapkan terkejut.

Yang datang tadi adalah ibuku, yang datang dengan wajah penuh amarah.

"Ayo pulang!" sentak ibuku.

"Enggak mau bu!" tolak ku.

Mamanya Putri lalu keluar dari dapur dan mencoba mencegah ibuku untuk membawaku pulang, namun nihil. Ibu tetap membawaku pergi.

"Tunggu dulu bu Mel, jangan bawa Acha dulu, dia disini cuma main sebentar aja!" ucap tante Lala. —mamanya Putri—

"Sudahlah, berhenti mencegahku, aku harus bawa anak ini pulang, kalau tidak, dia akan semakin ngelunjak!" bentak ibu menyeret tanganku.

Ibu terus menarik tanganku dan langsung memasukanku ke dalam mobil menuju arah rumahku.

╭────༺♡༻────╮
PUTRI
╰────༺♡༻────╯

Aku begitu terkejut ketika yang datang adalah tante Melani.

"Tante, jangan bawa Acha dulu, aku bisa jelasin." Ucapmu mencegah tante Melani.

"Diam kamu Putri, jangan ikut campur." sahut tante Melani.

"Maafin gue Cha, gue ga bisa berbuat apapun buat tolongin lo." ucap ku pelan.

"Gapapa Put, gue bisa atasan nyokap gue, makasih ya ketenangan nnya walau sebentar." ucap Acha sembari menahan tarikan tante Melani hanya untuk mengatakan itu.

Aku hanya bisa menyaksikan kepergian Acha yang di seret oleh tante Melani, begitu juga Shea yang tidak bisa berbuat apapun karena takut dengan kegalakan tante Melani.

゚+*:;;:* *:;;:*+゚

╭────༺♡༻────╮
WULAN
╰────༺♡༻────╯

"Akhirnya sampe juga, capek aku jalan kaki sejauh itu. Kalian capek gak sih?" keluh Al kecapekan an.

"Udah pasti capek lah, kamu ga liat nafas kita tersenggal-senggal begini?" balas ku. Udah tau kita semua capek tapi Al, masih nanya capek apa enggak.

"Dah, masuk yuk, terus pesen makanan, udah laper aku." ajak Lina.

Kami pun memesan makanan dan minuman dingin.

"Sering sering begini ya Lin, kalo gini kan persahabatan kita bakal jadi lebih dekat." tempat Wulan saat sudah memesan makanan di resto.

"Nanti pulang cari angkutan umum ajalah, ga kuat kalo harus jalan kaki lagi." ucap Erni sembari meminum minumannya.

"Iya, nanti cari taksi, aku juga ga kuat kalo jalan lagi, nanti pasti sampe rumah tengah malem." ucap ku.

Kami pun makan makanan yang kami pesan sambil menggosip dan bercanda.

╭────༺♡༻────╮
AL
╰────༺♡༻────╯

Tiba-tiba, telfon ku berdering, kulihat nama yang tertera di layar ponsel ku.

"Siapa Al?" tanya Erni.

"Temenku, aku angkat telfon dulu ya?!" ucap ku lalu keluar dari restoran untuk menjawab telfonnya.

𝐓𝐄𝐋𝐅𝐎𝐍:

"Hallo, kenapa Put tumben?" ucap ku setelah mengangkat telfon dari putri.

"Al, lo dimana? Dirumah kan? Gue minta tolong sama lo, bentar aja!" pinta Putri memohon.

"Ada apa? Critain ke gue, dulu ada apa?" tanya ku.

Putri pun menceritakan kejadiannya dari awal hingga akhir.

"Tolongin Acha Al, gue takut nyokapnya apa apain dia!" pinta Putri memelas.

"Oke oke, gue ke rumah Acha, ya udah nanti gue kabarin kalo ada apa apa." ucap ku.

"Kalo ada apa apa kabarin ya Al, gue khawatir sama dia!" pi ta Putri, setelah itu aku mematikan telfon dan kembali ke dalam.

𝐓𝐄𝐋𝐅𝐎𝐍 𝐎𝐅𝐅:

Aku, Putri, Acha, dan Shea adalah teman satu sekolah, aku dan Putri satu kelas dan yang lain entah dikelas mana aku tidak tau, karena sangat jarang bertemu jika disekolah.

Aku pun kembali ke dalam resto dan pamit pada teman temanku untuk pulang.

"Teman-teman, aku pulang duluan ya? Ada urusan, sorry ga bisa nemenin kalian!" ucap ku pamit pada mereka.

"Eh, tapi ini Makanannya gimana?" tanya Lina.

"Bungkus aja, terus nanti kirim ke rumah!" sahut ku lalu keluar resto dan mencari taksi.

゚+*:;;:* *:;;:*+゚

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang