EPISODE 40...

1 1 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝙹𝙸𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽 𝚂𝚄𝙺𝚂𝙴𝚂 𝙼𝙰𝙺𝙰 𝙱𝙴𝚁𝚄𝚂𝙰𝙷𝙰𝙻𝙰𝙷, 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽 𝙿𝙸𝙽𝚃𝙰𝚁 𝙼𝙰𝙺𝙰 𝙱𝙴𝙻𝙰𝙹𝙰𝚁𝙻𝙰𝙷, 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽 𝙱𝙰𝙽𝚈𝙰𝙺 𝚄𝙰𝙽𝙶 𝙼𝙰𝙺𝙰 𝙱𝙴𝙺𝙴𝚁𝙹𝙰𝙻𝙰𝙷。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

"Kamu Ga akan bisa kabur dari aku!" ucap seorang pria dengan suara yang sedikit serak.

"Siapa kamu? Apa yang kamu inginkan dari saya?" tanya seorang wanita yang tampak sangat ketakutan.

"Aku hanya ingin membuatmu menderita atas perintah atasan saya!"

"Perintah atasan kamu? Siapa dia? Siapa atasan kamu?"

Pria itu hanya diam dan berjalan me arah wanita yang ketakutan. Si wanita berjalan mundur hingga tersudut di dinding. Sementara pria itu terus berjalan mendekat dengan tongkat besi yang dia seret.

Wanita itu tampak sangat ketakutan, takut dengan pria itu.

"Berhenti mendekat!" ucap si wanita tapi pria itu tidak mendengarkan.

Pria itu mengangkat tongkatnya lalu hendak memukul wanita itu menggunakan tongkat yang dia bawa.


"DORR!" ucap seseorang mengagetkan dari belakang.

"Akkhh!" teriak seseorang yang dikagetkan.

"Iiih, Shea, lo apa apaan sih? Ngagetin tau gak?" ucap Putri kesal.

"Salah sendiri nonton drama terus! Ga bosen apa?" tanya Shea duduk disebelah Putri.

Ya.., tadi itu putri sedang menontonya sebuah drama action, dia menontonnya karena Putri mengidolakan salah satu aktornya.

"Biarin lah, orang seru dramanya!"

"Ya ga tiap hari juga dramanya, lo jadi kaya ga punya waktu buat main sama temen-temen lo!" ucap Shea mengupas jeruk yang ada dimeja didepan Putri lalu memakannya.

"Iiih, kok dimakan jeruk gue?"

"Gapapa, bagi bagi lah, berbagi itu ibadah!"

"Ibadah sih ibadah, tapi ga sampe makan jeruk orang tanpa ijin juga! Mana lahap banget makannya, iiih!"

"Hehehe, habisnya enak siih!" ucap Shea terus memakan jeruknya hingga habis tanpa sisa.

"Sheaaa, itu habis jeruk gue!!" ucap Putri kesal.

"Hehehe, nanti gue ganti!"

"Kapan?"

"Besok?"

"Katanya sih besok, tapi sampe taun depan ga akan diganti!"

"Enggak kok, gue serius besok gue beliin yang baru!"

"10 ya!"

"Dih, ngelunjak ni anak!"

"Yee kan mumpung dibeliin harus di manfaatin!"

"Ga gitu juga kali, kenapa ga sekalian sekebon nya?"

"Waah, boleh tu, beliin dong Shea... Kamu kan baik hati dan tidak sombong!"

"Ogah, 1 jeruk udah cukup!"

"Gak, pokoknya harus 10 titik. Fix 10 buah!"

"Iya deh iya, kaya anak kecil aja!"

"Emang gue masih kecil!"

"Inget umur kawan, inget dah inget umur lo berapa!"

"Bercanda kali!" ucap Putri datar.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

"Mah, gimana ya kalo Al jualan di sekolah buat nambah biaya kehidupan kita!" tanya Al pada mamanya yang sedang duduk di ruang keluarga menonton TV.

"Terserah kamu aja, mama ga akan halangin usaha kamu, mama akan tetep dukung kamu!"

"Yeeey, makasih maa, besok aku mulai jualan deh. Sekarang Al mau beli bahan bahannya dulu!"

"Emang kamu udah kepikirannya mau buat apa?" tanya Laras, mamanya Al.

"Udah ma!"

"Mau buat apa?"

"Aku mau buat klepon, karena kan disekolah ga ada ru yang jual, jadi siapa tau bisa laku!"

"Ide bagus, nanti mama bantuin buatnya kalo kamu udah beli bahan-bahan nya!"

"Oke, makasih ma!"

Al pun pergi ke warung bu Ajeng membeli bahan bahan membuat klepon. Sesampainya disana Al melihat Genzo yang sedang berbelanja juga.

"Hai Genzo!" sapa Al.

Al dan Genzo sudah kenal sejak SMP, mereka berteman cukup lama, tapi kemudian Genzo jarang keluar rumah karena sering dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar, belajar dan belajar terus.

"Hai!" sapanya balik.

"Beli apa?"

"Beli tahu buat bunda! Kamu sendiri mau beli apa?"

"Aku mau beli bahan bahan untuk buat klepon!"

"Waah, klepon ya? Katanya enak tu, emang ada acara apa? Tumben buat klepon?" tanyanya.

"Mau gue jual di sekolah, lumayan kan buat nambah uang jajan, sekalian. Ngisi waktu luang!"

"Wiih keren!"

"Ini nak, tahunya!" ucap bu Ajeng.

"Iya bu makasih ya! Al gue duluan ya?"

"Yoi!"

Genzo pulang sementara aku masih membeli bahan-bahan untuk klepon.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang