BandGirl { LENGKAP }

EPISODE 45...

♡   ∩_∩
（„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝙿𝙴𝚁𝚄𝙱𝙰𝙷𝙰𝙽 𝙳𝙸𝙼𝚄𝙻𝙰𝙸 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝙳𝙸𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸, 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝚁𝚄𝙱𝙰𝙷𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙸𝚁𝙸𝙼𝚄 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝚁𝚄𝙱𝙰𝙷 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚｡⋆୨୧˚　˚୨୧⋆｡˚ ⋆

"Sebagai seorang siswa siswi SMA Garuda, seharusnya kalian sudah bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar, jika kalian tidak memakai atribut sekolah secara lengkap padahal itu sudah jadi salah satu peraturan sekolah ini, itu adalah perbuatan yang salah!"

"Apa susahnya kalian tertib dalam sekolah, baju dimasukkan, dasi, topi, sabuk dipakai. Apa susahnya memakai semua itu, juga penanda sekolah, bendera merah putih, identitas kalian! Itu semua tinggal pakai, kalian disekolah ini hanya berapa jam saja!"

"Ga mutu banget amanah nya, yang lain kek, dari dulu amanat nya soal atribut sekolah terus!" ucap salah satu siswi di barisan kelas 12 dengan suara pelan agar tidak ketahuan.

"Saya harap senin depan sudah lengkap semua dan tidak ada yang didepan seperti ini! Sekian dari saya! " ucap kepala sekolah memberikan amanat.

Amanat dari pembina upacara sudah selesai dan ini waktunya Al memainkan gitarnya untuk mengiringi paduan suara. Lagu yang dimainkan adalah lagu dari sabang-merauke.

⋆ ˚｡⋆୨୧˚　˚୨୧⋆｡˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
  𝚆𝚄𝙻𝙰𝙽
╰────༺♡༻────╯

Setelah 10 menit perjalanan aku dan Leo sampai disekokah Leo.

"Ini sekolah lo?" tanyaku mendongak ke atas karena sekolahnya sangat megah.

Disekolah itu ada 4 lantai, lantai 1 untuk guru, lantai 2 untuk kelas 10, lantai 3 untuk kelas 11 lantai paling atas untuk kelas 12. Diatap kelas 12 ada rooftop.

"Ini gedung hotel apa sekolah sih?" tanyaku.

"Ya sekolah lah!" jawab Leo.

Aku diajak Leo untuk masuk, dan ke ruang kepala sekolah untuk daftar.

Seperti yang kalian para pembaca pikirkan, aku diterima disekolah ini. Lalu aku diajak Leo untuk ke kelasnya karena aku satu kelas dengannya.

"Leo kok kita bisa satu kelas?" tanyaku ketika berjalan menuju kelas Leo di lantai 3.

"Sebenernya kamu di kelas 11-7 tapi gue ga mah kalo kelas lo ada di pojok, jadi gue minta kepala sekolah biar kita satu kelas!"

"Emang lo dikelas apa?"

"IPA 3, 11-3!"

"Apa? Ipa?"

"Iya, kenapa emangnya?"

"Disekolah lama gue gue aja di IPS dan ini pindah sekolah malah jadi di IPA, apa ga akan meledak kepala gue!" rengek ku.

"Gapapa, gue bantuin kok kalo lo ga paham sama materinya!"

Kami pun sampai di depan ruang kelasnya.

"Siap?" tanya Leo lalu aku mengangguk.

Leo membuka pintu dan seketika kelas hening. Awalnya aku mendengar suara gaduh di dalam kelas Leo, tapi ketika dia membuka pintu kelasnya langsung hening.

"Kok langsung anteng?" tanyaku dengan suara pelan.

"Gausah di perhatikan, emang biasanya kaya gini. Lo duduk di samping gue!" ucap Leo meletakkan tasnya di bangkunya.

Satu bangku disebelahnya kosong jadi Leo menyuruhku untuk duduk disana. Semua murid di kelasnya menatapku tajam, seperti tidak suka kalau aku dekat dengan Leo.

"Leo kok mereka pada liatin gue? Ada sesuatu ya dimuka gue?" tanyaku berbisik pada Leo.

"Ga ada kok, pd aja mereka emang gitu!"

Tak lama guru masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar. Hari pertama aku pindah setelah perkenalan di depan aku langsung bingung karena jam pertama adalah fisika, dan aku tidak suka menghitungnya.

"Kerjakan soal ini, setelah bel jam kedua kumpulkan!" ucap tegas sangat guru.

Guru itu bernama Linda, dia cantik, juga saat menjelaskan mudah dimengerti.

"Gimana ini, gue ga paham!" gumamku memegang kepalaku menatap papan tulis.

"Hei anak baru, cepat kerjakan, bel akan segera berbunyi karena hari ini pulang cepat!" ucap Bu Linda.

Sontak satu kelas itu bergemuruh senang karena pulang cepat hari ini, aku menatap bu Linda sangat senang ketika murid muridnya tersenyum.

"Kerjain, jangan ngelamun!" ucap Leo.

"Gue ga paham sama sekali!" ucapku.

"Sini gue ajarin tapi pake soal yang beda terus nanti lo hitung sendiri pake soal yang guru kasih!" ucap Leo mengambil selembar kertas lalu mulai menjelaskan satu persatu.

⋆ ˚｡⋆୨୧˚　˚୨୧⋆｡˚ ⋆