EPISODE 13...

8 3 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
𝙼𝙰𝚃𝙰𝙷𝙰𝚁𝙸 𝚃𝙴𝚁𝙱𝙴𝙽𝙰𝙼, 𝙱𝚄𝙻𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝚂𝙸𝙽𝙰𝚁 𝙼𝙴𝙽𝙴𝚁𝙰𝙽𝙶𝙸 𝙻𝙰𝙽𝙶𝙸𝚃 𝙼𝙰𝙻𝙰𝙼, 𝙳𝙸𝚂𝙸𝚃𝚄𝙻𝙰𝙷 𝚃𝙴𝚁𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝚁 𝙼𝙴𝙻𝙾𝙳𝙸 𝙲𝙰𝙷𝙰𝚈𝙰 𝙱𝚄𝙻𝙰𝙽。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Malam ini dirumah, Al dan teman temannya berbaring di atas rerumputan di taman belakang rumah Al sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.

"Ga biasanya langitnya terang kaya gini!" ucap Shea.

"Biasanya bintang kecil itu malu untuk menampakkan diri!" ucap Putri.

"Hari ini bulan terlihat bulat sempurna!" kata Wulan.

"Langit yang cerah dihiasi cahaya rembulan dan bintang!" ucap Lina.

"Kalian ngomongin apa sih?" tanya Erni penasaran.

"Ngomongin tentang isi langit!" sahut Al.

Malam itu, mereka hanya menatap langit yang cerah, mereka juga sesekali menggumamkan sebuah kata kata.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
  𝙰𝙲𝙷𝙰
╰────༺♡༻────╯

Ponsel yang ada di dalam saku celanaku berdering, aku bangun dari tidurku dan melihat layar.

"Siapa Cha?" tanya Al.

"Dante!" jawabku mengangkat panggilan itu.

DITELFON:

"Halo?"

"Kamu ini kemana? Udah jam segini ga pulang, minta dihajar kamu?" sentak ibuku dari sebrang telfon.

"Iya bu, bentar lagi aku pulang!"

"Sekarang, Dante akan jemput kamu buat ga kluyuran kemana mana!" bentak ibuku mematikan telfon.

TELFON OFF

"Kenapa Cha? Kok mukamu lesu gitu?" tanya Putri.

"Emm, gue pulang duluan ya, udah di cari ibu soalnya!" jawabku.

"Mau pulang sama siapa? Gue anter ya Cha? Nanti dijalan ada apa apa!" kata Al berlari masuk ke dalam untuk mengambil kunci motornya.

"Ga usah Al, Dante udah jemput gue!" cegah ku.

"Lo yakin? Gue ikut ya, biar gue yang jelasin ke nyokap lo!" sahut Al.

"Ga usah gapapa, gue aja yang bilang ke ibu!"

"Tapi nanti lo di...." aku langsung meletakan jari telunjuk ku di bibir Al.

"Ga akan, dirumah ada ayah kok!" ucap ku.

Aku pun mengambil tasku di ruang tamu dan keluar, ku lihat mobil Dante sudah menunggu di sebrang jalan. Aku pun menoleh ke belakang dan melihat teman temanku berada di belakangku melambaikan tangan.

"Gue duluan ya!" pamit ku di lanjutkan Al yang mengangguk.

Aku menyebrang jalan yang sepi itu, tiba-tiba ada mobil yang melaju dari sisi kananku dan dengan kencang menabrak tubuhku.

"Aaaaaaa!"

Tubuhku terlempar beberapa meter dari tempatku berdiri, aku melihat teman temanku dan Dante mulai menghampiri ku, setelah itu aku tidak ingat apapun.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
  𝙿𝚄𝚃𝚁𝙸
╰────༺♡༻────╯

Begitu melihat Acha tertabrak, aku dan yang lain langsung turun ke jalan dan menghampiri nya.

"Cha, Acha bangun!" ucap Shea menggoyangkan tubuh Acha yang terkapar lemas.

Aku melihat ke arah mobil Dante, dia terlihat sedang menelfon seseorang dengan santai.

"Kak Dante! Bantu Acha bawa dia ke rumah sakit!" ucap ku menghampirinya ke dalam mobil.

"Diem lo, ga tau apa gue lagi telfonan!" bentak Dante.

"Itu adek lo kecelakaan dan lo malah diem aja disini kenapa?" tanyaku emosi.

"Bodo amat!" ucapnya santai.

"Ga guna lo jadi abang, katanya sayang sama adek lo, tapi lo malah kaya gini, udah tau adek lo kecelakaan dan lo malah santai disini?" tegasku.

Al langsung menelfon ambulans dan membawa Acha ke rumah sakit segera.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Di rumah sakit....

"Kerja bagus bro, bayarannya gue transfer sesuai janji!"

"......"

"Tenang aja, gue pastiin ga ada yang liat plat nomor mobil lo!"

"......"

"Maksud lo apa kerja bagus?" tanya Al.

Al sedang berjalan menuju kantin utuk membeli beberapa minuman hangat untuk teman temannya, ketika aku mendengar suara Dante sedang bicara dengan seseorang di lorong yang sepi.

"Ga, gue lagi bicarain tugas kuliah!" ucap Dante gugup.

"Terus kenapa tadi bawa bawa plat mobil?" tanya Al.

"Emmm, kasus, ya lagi uji coba mecahin kasus buat laporan kuliah minggu depan!" ucap Dante ngarang.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang