EPISODE 8...

7 2 0
                                    

♡   ∩_
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡𝙿𝙴𝚁𝚃𝙴𝙼𝚄𝙰𝙽 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝚂𝙰𝙷𝙰𝙱𝙰𝚃 𝙱𝙰𝚁𝚄 𝙰𝙳𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙿𝙴𝙽𝙶𝙰𝙻𝙰𝙼𝙰𝙽 𝚈𝙰𝙽𝙶 𝙼𝙴𝙽𝚈𝙴𝙽𝙰𝙽𝙶𝙺𝙰𝙽 。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Lina begitu menikmati acaranya. Acara tersebut berlangsung sampai sore hari karena acara yang sangat panjang, hingga pentas seni anak anak pondok. Dari tari kreasi, lantunan ayat suci, sholawatan, dan pengajian.

Setelah acara selesai, mereka beranjak pergi meninggalkan pondok, namun saat sampai di gerbang pondok tersebut, ada seseorang yang memanggil Lina, dari belakang.

"Linaa..... " panggil Syaif, berlarian.

Lina langsung menoleh begitu namanya disebut.

"Kenapa?" tanya Lina.

"Lin, aku mau nitip sesuatu," ucap Syaif.

"Nitip apaan?" tanya Lina penasaran.

"Nih, tadi aku ikut pulang, tapi kata abah aku belom boleh pulang sampe bulan depan!" ucap Syaif menunjukan secarik kertas ditangannya.

"Terus?" tanya Lina.

"Ini, Abdill nitip surat buat orang tuanya, tolong ya!" ucap Syaif.

"Abdillah yang tadi jadi pembawa acara?" tanya Lina terkejut.

"Iyalah, siapa lagi, disini cuma dia yang namanya Abdillah!" jawab Syaif.

"Plis, nitip ya, klo dia tau gue ga jadi pulang, nanti dia marah-marah.

"Rumahnya aja aku ga tau, gimana mau ngasih tu surat bego?!" sahut ku.

"Lah, emang kamu belom tau?" tanya Syaif heran.

"Ya belom lah, orang baru liat hari ini, masa udah langsung tau dimana dia tinggal dan siapa orang tuanya!" jawab Lina ketus.

"Ih, hidup di tahun berapa sih kamu?" ucap Syaif mengejek.

"Maksudnya?" tanya Lina.

"Lin, Abdillah Aljazair itu, adiknya Al, masa kamu ga tau?" jawab Wulan yang menyela.

"Hah? Yang bener aja kamu?" ucap Lina tidak percaya.

"Iya lah, udah berapa tahun kalian sahabatan, masa ga tau!" cetus Syaif.

"Dia ga pernah ngomong!" sahut Lina.

"Kamu ga pernah nanya!" sela Erni.

Ya, memang benar, Lina memang tidak pernah mau tau tentang keluarga orang lain, namun saat teman temannya dalam masalah, dia siap membantu.

"Dah, pulang yuk, sini suratnya biar aku kasih ke orang tuanya!" ucap Wulan mengambil secarik kertas dari tangan Syaif lalu pergi.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
𝚂𝙷𝙴𝙰
╰────༺♡༻────╯

Di rumah putri....

"Put, gue pulang ya, nanti mama nyariin soalnya aku cuma bilang malam ini dan paginya aku pulang, tapi ini malah sampai sore!" pamit ku pada putri yang masih asik menonton TV.

"Put, putri!" panggil ku berkali kali.

"Eh, iya maaf ya! Kenapa?" tanyanya balik.

"Gue mau pulang, udah sore nanti dicariin mama!" ucap ku sekali lagi.

"Iya, mau gue anter? Sekalian nnti gue mau ke rumah Acha!" sahutnya.

"Boleh deh, sampe depan rumah ya, nanti kalo mama nanya lo yang jawab kenapa gue pulang sore!" ucap ku.

"Iya, sans, gampang itu mah, bentar gue mau ganti baju dulu!" ucapnya lalu pergi ke kamar mengganti pakaian.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
𝙰𝙻
╰────༺♡༻────╯

"Foto yuk, nanti gue pajang di kamar!" ajak Acha.

"Pemandangannya juga bagus!" lanjutnya.

Aku dan Acha sedang ada di pegunungan, tadi pagi kami berangkat kesini dan sudah menjelajahi beberapa tempat.

"Boleh, tapi abis itu pulang yuk, udah mau gelap soalnya!" pintaku.

Kami pun berfoto sebanyak banyaknya, setelah itu kami pulang ke rumah Acha.

Setelah beberapa menit perjalanan, kami pun sampai di rumah Acha dan melihat ada sebuah motor yang terparkir di depan rumahnya.

"Kaya motornya Putri deh!" ucap Acha tiba-tiba.

"Ya udah, ayo samperin!" Sahut ku, Acha pun memarkirkan motornya di sebelah motor Putri.

Kami masuk ke rumah, dan benar saja ada Putri didalam.

"Eh, sori Put tadi abis dari gunung sebentar!" kata Acha menyapa.

"Gapapa, gue juga baru nyampe!" jawabnya.

"Tumben mampir ke sini, dari mana lo?" tanya Acha.

"Tai habis nganterin Shea pulang, untung aja mamanya ga marah karna dia pulang kesorean!" jelasnya.

"Ya udah guys, gue mau pulang ya, besok kan sekolah, jadi gue ga bisa nginep terus terusan, oh iya Cha, besok kalo mau ketemu sama teman gue yang lain, ke ruang musik aja ya, besok gue ajak mereka kesana!" jelas ku.

"Siap boss!" ucapnya semangat.

"Mau ketemu siapa?" tanya Putri.

"Temen temennya Al yang lain!" jawab Acha.

"Ikut dong, gue juga mau kenal mereka!" seru Putri.

"Boleh, besok ajak Shea juga biar sekalian, kalo mau ketemu dijam istirahat, ke ruang musik aja, atau pulang sekolah juga gapapa!" jelasku.

"Kenapa di ruang musik? Bukannya di taman atau dimana gitu?" tanya Putri.

"Kami lebih suka main di ruang musik, dan setiap kami kumpul, kumpulnya di ruang musik itu juga!" jawabku.

Aku, Wulan, Lina dan Erni memang suka bermain alat musik, jadi setiap jam istirahat atau pulang sekolah jika ada waktu, kami akan berkumpul di ruang musik dan memainkan musik bersama sama.

"Gue pulang duluan ya, bye sampai jumpa besok!" ucap ku melambaikan tangan lalu pulang.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang