EPISODE 24...

2 1 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝚂𝙴𝚂𝙴𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝙹𝙴𝙺𝙼𝚄, 𝙼𝙰𝙺𝙰 𝙱𝙸𝙰𝚁𝙻𝙰𝙷, 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙴𝙽𝙲𝙸𝙼𝚄, 𝙱𝙴𝚁𝙳𝚉𝙸𝙺𝙸𝚁𝙻𝙰𝙷。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Ketika sampai di studio musik.....

"Kemana sih Al? Belum nyampe juga!" keluh Acha.

"Ga tau ni, mana udah mau ashar lagi!" sahut Putri.

Tak lama ada sebuah mobil yang berhenti didepan gedung musik tersebut. Dan keluarlah, Wulan, yang sudah sangat rapi dengan dandanannya.

"Sorry guys gue telat!" ucap Wulan menghampiri.

"Lan, gue parkir mobil dulu, nanti gue nyusul!" sahut Leo lalu Wulan mengangguk.

"Kirain Al yang dateng!" ucap Erni.

"Emang dia kemana?" tanya Wulan.

"Belum dateng, padahal dia sendiri yang ngajak kita kesini tapi dia sendiri yang telat!" ucap Acha kesal.

"Mungkin bentar lagi nyampe dia!" ucap Wulan

"Udahlah, stop Dil! Sini aja!" terdengar suara teriakan tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Harus sampe depan, gaboleh ditengah jalan!"

"Tapi gue malu, udah lah sini aja! Gue bisa jalan sendiri!"

Itu suara Al yang sedang memohon untuk diturunkan tapi Abdil menolak menurunkannya di jalan, dan harus sampai diparkiran studio.

"Gak!" tolak nya mentah-mentah.

Abdil terus melajukan motornya hingga parkiran, teman teman Al yang melihat itu semuanya melongo menatap Al, sedangkan Al sendiri menyembunyikan wajahnya di punggung Abdil.

"Itu Al? Sama siapa dia?" tanya Wulan terkejut.

"Adeknya yang baru lulus dari pondok! Nama-Nya Abdillah Aljazair!" jawab Lina tersenyum.

"Kok lo tau nama lengkapnya? Jangan jangan lo suka ya sama dia? Hayooooo ngakuuuu!" ucap Wulan menunjuk Lina yang mulai salah tingkah.

"Enggak! Apaan sih? Gue tau namanya karena waktu itu pernah denger dari dia sendiri!" sahut Lina.

"Lo denger dari dia sendiri? Jadi lo pernah nge-date dong sama dia? Yaaah ketawan kan lo sekarang!" ucap Wulan.

"Erni, kok lo ga belain gue?"

"Gue denger pas ada acara tadarus di pondok! Kan dia pembawa acaranya dan lo sendiri kan ikut, Lan!" sambung Lina kesal.

"Oh ya? Tapi gue ga denger dia nyebutin nama!" ucap Wulan menahan tawa.

"Iiih tau ah, nyebelin lo!" ucap Lina kesal.

Wulan pun tertawa dengan kekonyolan temannya itu.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Di parkiran....

"Gue turun disini aja!" Ucap Al memiliki punggung Abdil.

"Ini kan masih di jalan, emang mau turun disini? Terus ada mobil lewat dari dalam atau luar nabrak lo, lo mau?"

"Mana ada, jangan ngaco lo!"

"Yaudah gue turunin disini! Tapi...."

"Tapi apa lagi bangke?"

"Tunggu gue! Nanti kalo lo tiba-tiba diculik kan gue yang repot!"

"Ishh!"

Abdil langsung memarkirkan motornya di dalam parkiran bawah tanah, sedangkan Al menunggu di luar. Tempat parkir dan gedung studio musik jaraknya sekitar 50m, karena terkadang suara kenalpot yang bising sangat mengganggu.

Beberapa lama kemudian, Abdil datang menghampiri Al lalu bersama-sama menuju gedung studio musik.

"Sorry guys, gue telat!" ucap Al ketika melihat teman tannya masih menunggu di luar!

"Al...." panggil Wulan

"Ya?"

"Dia, adek lo kan?"

"Iya, kenapa?"

"Kaya orang pacaran kalian tu, adek lo jagain lo di belakang kaya pengawal, tapi dia kurang make kacamata sama jas!"

"Ih udah ah, ini aja mama yang maksa bawa dia, kalo bukan karena mama gue udah disini dari tadi!"

"Eh, Lan, dia siapa?" sambung Al menunjuk Leo yang berdiri di belakang Wulan sambil bersedekap dada.

"Dia Leo! Orang yang mama jodohin ke gue!" jawab Wulan.

"Ooo kalian kok bisa langsung akrab gitu?"

"Karena dia juga orangnya asik, bisa diajak bercanda, dan peka! Selain itu orang tuanya juga ga kaya apa yang gue bayangin!" jelas Wulan.

"Oooo gitu ya, moga kalian langgeng ya!"

"Amin!"

Leo tersenyum ketika mendengar Wulan menginkan

"Eh, masuk yuk, ngobrolnya nanti lagi!" ajak Putri.

Mereka pun masuk ke dalam dan langsung ke bagian admin untuk pendaftaran sekaligus pelatihan dihari yang sudah dijadwalkan, dan juga studio ini akan mempublikasikan band mereka jika sudah layak konser,, jika itu terjadi, mereka bebas keluar masuk studio dan hanya akan membayar setelah mereka benar-benar selesai berlatih.

"Permisi, kak, pendaftaran atas nama AlFika Aini?" ucap Al.

"Oh iya kak, kak sudah mendaftarkan lewat online itu ya? Silahkan ikuti petugas kami, kami sudah menyiapkan ruang khusus untuk pendatang baru!"

"Baik kak!"

Mereka pun mengikuti petugas yang mengarahkan ke bagian pelatihan bagi pendatang baru, dan saat mereka melintasi sebuah ruangan yang sedang digunakan untuk berlatih oleh rombongan anak laki-laki. Sebuah lagu yang dinyanyikan pun mulai terdengar.....

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang