EPISODE 28...

2 1 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝙱𝙴𝙻𝙰𝙹𝙰𝚁𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝙺𝙴𝚂𝙰𝙻𝙰𝙷𝙰𝙽, 𝙱𝙴𝚁𝙷𝙰𝚃𝙸-𝙷𝙰𝚃𝙸𝙻𝙰𝙷 𝙺𝙴𝚃𝙸𝙺𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙰𝙼𝙱𝙸𝙻 𝙺𝙴𝙿𝚄𝚃𝚄𝚂𝙰𝙽。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
  𝚆𝚄𝙻𝙰𝙽
╰────༺♡༻────╯

Ketika aku dan Leo sampai dirumah, ada sebuah mobil angkut barang yang terparkir di depan rumah.

"Kok ada mobil pengangkut disini? Ada apa ini?" tanya ku.

"Mana gue tau, orang dari tadi gue sama lo!" jawab Leo.

Kami pun masuk ke dalam, dan melihat Tante Devi sedang ngobrol dengan dua orang pria. Leo pun mendekat dan bertanya sementara aku mengikutinya dari belakang dengan langkah pelan.

"Bunda, ini ada apa? Kok ada mobil angkut barang di luar?" tanya Leo khawatir.

"Haha, ga usah panik gitu dong mukanya sayang! Mobil itu punya temen ayah, itu temen-temen ayah!" ucap tante Devi menunjukkan dia orang pria di depannya.

"Terus, mereka kesini ngapain bun?" tanya Leo lagi.

"Dekor buat pernikahan kalian 2 hari lagi!" ucap tante Devi to the point.

"APA?" ucap ku dan Leo bersamaan karena saking terkejutnya dengan ucapan tante Devi.

"Ga usah kaget, tenang pernikahan kalian ini cuma ngundang kerabat dan keluarga, kalo kalian udah lulus sekolah, bunda rayakan!"

"Bun, Leo kan udah bilang, Leo belum siap nikah!"

"Ga ada penolakan! Ini udah keputusan bunda sama ayah! Kamu harus nurut, toh Wulan kan cantik orangnya!"

"Bukan masalah itu bunda Leo kan masih sekolah, belum punya pekerjaan, gimana mau ngasih makan anak orang?"

"Sementara kamu masih sekolah, biaya makan kalian masih bunda sama ayah tanggung, tapi setelah lulus, kamu cari pekerjaan!" ucap Tante Devi.

Leo terdiam dan akhirnya mengangguk pasrah dengan keputusan tante Devi yang akan menikahkan aku dan Leo dua hari lagi.

Kami pun ngobrol dengan pendek orang dan penata rias di ruang tamu hingga larut malam, karena besok sudah mulai mendekorasi. Kata tante Devi juga pernikahannya ga mewah banget dan pak RT, dan pak lurah sudah memberi surat ijin pernikahan di umur ku yang 17 tahun ini.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
  𝙻𝙸𝙽𝙰
╰────༺♡༻────╯

Ketika aku sampai dirumah, aku langsung merebahkan tubuhku dan menatap langit-langit kamar yang berwarna putih dengan lampu kelap-kelip yang terpasang di setiap sudut sebagai hiasan.

"Pengen banget ngobrol sama dia, tapi mau ngobrol apa? Gue ga punya topik yang jawabannya panjang kali lebar!" gumam Lina memejamkan mata.

"Linaaa!" panggil ibuku.

"Iya buk?" sahut ku langsung menghampiri ibu di ruang makan.

"Makan malam dulu, kamu kan dari tadi belum makan! Nanti sakit gimana?"

"Iya bu, Lina makan!" sahut ku mengambil piring dan nasi serta lauk pauk yang telah ibuku siapkan di meja makan.

Ketika aku akan menyuap suapan pertamanya, aku melihat ibu tidak makan.

"Ibu gak makan?" tanyaku.

"Udah tadi!"

"Ibu kalo mau istirahat duluan gapapa, nanti biar Lina aja yang beresin meja makan!" ucapku.

"Enggak, ibu mau nemenin anak ibu makan, terus kita beresin bareng-bareng!"

Aku mengangguk dan mulai makan dengan lahap karena sedari tadi siang aku belum makan sama sekali. Ketika aku sudah makan setengahnya aku mulai bertanya lagi pada ibu.

"Buk, dulu, kalo ibu jatuh cinta ibu ngapain?" tanyaku dengan mulut yang penuh.

"Habisin dulu makanannya, kalo makan jangan sambil ngomong nanti keselek!" ucap ibu.

Aku pun menghabiskan makananku dengan cepat lalu minum, setelah itu bertanya pertanyaan yang sama.

"Ibu kalo jatuh cinta ngapain?"

"Jatuh cinta sama siapa?"

"Ya sama bapak lah! Sama siapa lagi!"

"Dulu waktu ibu jatuh cinta, ibu nyoba deket sama bapak kamu, dan setelah beberapa tahun, bapak kamu tau kalo ibu suka sama dia, jadi langsung dia dateng ke rumah ngelamar ibu!"

"Tapi ada satu hal kamu harus tau!" smbung ibu.

"Apa bu?"

"Kalo kamu suka sama cowok, jangan sesekali ngungkapin perasaan kamu ke cowok itu!"

"Memang kenapa? Kok ga boleh?" tanyaku heran.

"Dulu, ibu pernah ngungkapin perasaan ibu ke orang yang dulu ibu suka sebelum kenal bapak kamu! Ibu ngungkapin perasaan ibu setelah itu kita jadian, tapi selama dia pacaran sama ibu, dia punya simpanan perempuan lain. Hubungan ibu sama pacar ibu cuma berlalu 3 bulan doang, dan selama itu kami cuma bertengkar terus, kalo akur pun cuma sementara terus berantem lagi!"

"Ibu udah ga tahan sama hubungan ibu, jadi ibu minta putus sama dia, dan besoknya, belum ada 24 jam, dia udah punya yang baru! Apalagi coba kalo ga nyimpen perempuan lain dibelakang ibu?" sambung ibuku.

"Itu kisah nyata bu?"

"Iya itu nyata banget, dan itu bener bener terjadi di kehidupan author kita, makanya, kamu kalo suka sama cowok jangan kamu yang ngungkapin, biar kamu tau cowok yang kamu suka itu serius engak orangnya!"

"Iya bu, Lina ga akan ungkapin lebih dulu!"

"Emangnya kamu suka sama siapa? Biasanya kamu ga pernah nanya nanya begini?"

"Eh, hehe, emm enggak kok bu, ga ada hehe!"

"Ya udah, kita beresin meja makannya ya, terus tidur ini juga udah larut!"

Aku dan ibuku membereskan meja makan bersama sambil bersendau gurau, malam itu adalah malam yang indah bagiku, karena bisa ngobrol banyak sama ibu.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang