EPISODE 29...

2 1 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝚃𝙸𝙰𝙳𝙰 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝚃𝙰𝙽𝙿𝙰 𝙿𝚁𝙾𝚂𝙴𝚂, 𝚃𝙸𝙰𝙳𝙰 𝙹𝙰𝚆𝙰𝙱𝙰𝙽 𝚃𝙰𝙽𝙿𝙰 𝚂𝙾𝙰𝙻。 ♡
┗━━━━━━━┛

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

╭────༺♡༻────╮
𝙻𝙸𝙽𝙰
╰────༺♡༻────╯

Setelah selesai membersihkan, aku langsung ke kamar dan memikirkan perkataan ibuku soal tadi.

"Masa sih? Kalo kita yang ngungkapin perasaan duluan, cowok itu gak setia? Tapi, gimana kalo cowoknya malu malu kucing buat ngungkapin perasaan nya?" gumamku memandangi langit-langit kamarku.

Aku pun memutuskan untuk menghubungi Al, agar aku bisa coba mendekat dan meluluhkan hati Abdil, tapi aku tidak akan mengungkapkan bagaimana perasaanku padanya.

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Hei, Al, besok ada acara?"

Tidak butuh waktu lama sampai Chatnya dibalas oleh Al.

𝔸𝕃 : "Enggak kayaknya, emang kenapa?"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Besok ketemu di taman yuk!"

𝔸𝕃 : "Emm boleh deh!"

𝕃𝕀ℕ𝔸 :  "Oke, besok kita ketemu jam delapan! Besok kan hari minggu, jadi libur sekolah kan!"

𝔸𝕃 : "Oke!"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Emm, jangan lupa ajak Abdil ya?"

𝔸𝕃 : "Harus banget sama dia?"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Iya lah, soalnya gue ada hal yang harus diomongin sama Abdil!"

𝔸𝕝 : "Cieee yang lagi jatuh cinta, mau pdkt yaaa?🤭"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Ih, apaan sih, ga ada yang namanya jatuh cinta di kamus kehidupan gue!"

𝔸𝕝 : "Uh, bohongnya kelihatan mbak! Bilang aja lo suka sama adek gue! Tenang aja gue ga akan hilang ke dia, gue bakal biarin lo pdkt sama adek gue dulu! Biar lo punya perjuangan!"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "Oke, besok ketemu jam delapan pagi jangan lupa!"

𝔸𝕃 : "Iya, iya!"

𝕃𝕀ℕ𝔸 : "👍"

Itu kata terakhirnya sebelum dia kembali offline.

Aku pun mematikan ponselku lalu mencoba tidur nyenyak malam ini.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Esok harinya, sebelum bertemu Al, Lina lebih dulu ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan. Dia berencana akan membuat makanan untuk Abdil, dan berencana memberikanya saat bertemu nanti.

"Catat dulu deh yang mau dibeli! Ada gula, garam, daun bawang, seledri, tahu, masako, minyak goreng, tepung terigu, telur, saus! Udah semua deh kayaknya!" gumam Lina sembari menulis di atas robekan kertas.

Aku mengambil uang di dompet dan langsung ke pasar.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Setelah beberapa menit berkeliling pasar, Lina segera pulang dan mulai memasak dengan bahan yang ia beli tadi.

"Mau masak apa nih anak ibu?" tanya ibunya Lina yang bernama Laras.

"Eh, ini buk, aku masak buat temen aku, soalnya kita mau ketemu di taman nanti. Boleh kan aku pergi?"

"Boleh dong, tapi ingat, nanti kamu bawa tas kecil buat tempat makanan kamu biar mudah bawanya, jangan kamu bawa gitu aja!"

"Tapi mau pake apa buk?"

"Pake totebag ibu kalo kamu ga ada!" ucap Laras.

Lina mulai memasak dengan bantuan ibunya, dia dapat menyelesaikannya tepat sebelum jam delapan, setelah selesai, Lina langsung mandi dan mengganti pakaiannya.

Ketika sudah siap, makanan yang tadi Lina masak sudah dikemas rapi oleh ibunya.

"Buk, Lina berangkat ya, nanti aku pulangnya agak kesiangan mah!" ucapku pamit.

"Iya, hati hati ya, kalo kamu mau nyebrang liat kanan kiri, inget jaga diri baik baik!"

"Iya ibu, Lina udah besar, Lina udah tau kok gimana caranya bisa jaga diri dan nyebrang jalan hati hati!"

"Bukan begitu sayang, ibu cuma khawatir kalo kamu kenapa napa!"

"Bu, Lina akan baik baik aja, Lina cuma ketemu sama temen Lina ditaman, dah itu aja kok ga lebih!" ucap Lina lalu mengalami tangan ibunya lalu segera pergi menuju ke taman.

Tempatnya akan bertemu dengan Abdillah Aljazair. Seorang cowok yang sudah Lina kagumi sejak pertama kali melihatnya.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

BandGirl { LENGKAP }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang