♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ 𝙹𝙰𝚃𝚄𝙷 𝙲𝙸𝙽𝚃𝙰 𝙸𝚃𝚄 𝚆𝙰𝙹𝙰𝚁 𝚃𝙴𝚁𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙰𝙳𝙰 𝙼𝙰𝙽𝚄𝚂𝙸𝙰, 𝚈𝙰𝙽𝙶 𝚃𝙸𝙳𝙰𝙺 𝚆𝙰𝙹𝙰𝚁 𝙰𝙳𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙹𝙰𝚃𝚄𝙷 𝙲𝙸𝙽𝚃𝙰 𝚃𝙰𝙿𝙸 𝙼𝙴𝙼𝙰𝙺𝚂𝙰。 ♡
┗━━━━━━━┛⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
╭────༺♡༻────╮
𝚆𝚄𝙻𝙰𝙽
╰────༺♡༻────╯"Huh, capeknya!" aku menghempaskan tubuhku ke kasur bedcover yang lumayan tinggi.
"Telfon temen temen dulu deh, tapi mereka sibuk gak ya?" gumamku mengambil ponsel dan menelfon teman temanku.
Telfon berdering, namun tidak diangkat.
"Kemana ya mereka? Kalo sekolah, harusnya kan pulang cepet, ini kan hari sabtu!" gumamku.
Ponselku kembali berdering, aku melihat nama yang tertera di layar dan langsung mengangkatnya.
DITELFON:
"WULAN!! Lo kemana sih? Lo pindah kemana coba? Kemana gak ngabarin kita?" ucap Al berteriak.
"Ga usah triak triak gitu bisa? Telinga gue bisa budeg nanti!"
"Iya, sekarang lo dimana? Kenapa ga sekolah?"
"Gue di rumah calon gue!" dengan mudah dan santai aku mengatakan itu.
"Apa? Katanya lo bakal dijemput minggu depan? Kenapa ini tiba-tiba?"
"Gue ga tau, Al, semalem gue dikabarin kalo mau dijemput, gue udah bilang kalo gue belum siap tapi mereka maksa!" jelasku.
"Kasian banget sih?"
"Gapapa, lagian rumahnya segede gaban!"
"Spill dong!"
"Ga mau!"
"Yeee!"
"Udah dulu ya, gue mau istirahat, udah capek banget gue habis beres beres, nanti gue telfon lagi kalo sempet!" ucap ku mematikan telfon setelah Al mengatakan 'iya'.
TELFON OFF
Aku melamun dan perlahan mulai tertidur saking capeknya.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
╭────༺♡༻────╮
𝙻𝙴𝙾
╰────༺♡༻────╯Aku sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselku, dan saat itu juga, bunda memanggilku.
"Leo, panggil Wulan, kita makan diresto, soalnya bibi belum masak!" ucap bundaku.
"Iya bun," aku pun beranjak dari sofa ruang tamu menaiki tangga.
Aku ke kamar Wulan yang letaknya disebelah kamar tidurku. Aku mengetuk pintu berkali kali, namun tidak ada jawaban. Aku pun masuk saja karena pintunya tidak terkunci saat aku memutar kenop pintu.
"Lan, lo di panggil bun....."
Aku tidak melanjutkan ucapanku ketika melihat Wulan tertidur pulas di atas kasurnya. Aku pun duduk di tepi ranjang dan menatap Wulan saat tidur.
"Cantik juga kalo diliat liat!" gumamku memainkan rambutnya yang panjangnya sepinggang. Tiba-tiba saja dia menggeliat.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
╭────༺♡༻────╮
𝚆𝚄𝙻𝙰𝙽
╰────༺♡༻────╯Aku terbangun karena merasakan sesuatu mendarat di rambutku. Ketika aku membuka mataku, aku melihat Leo, tapi itu dalam keadaan setengah sadar.
Aku mengerjapkan mataku berkali kali lalu berteriak.
"Aaaaah, lo ngapain disini?" teriakku membuat leo membungkam mulutku.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Ssstt, ga usah triak triak begitu!" ucap Leo meletakkan jari telunjuknya di bibir Wulan.
Wulan mengerjap ketika Leo membungkamnya.
"Kalo lo triak lagi, gue cium lo! Mau?" ucap Leo, Wulan pun menggeleng.
"Lo ngapain coba di kamar gue? Mau macem macem lo?" ucap Wulan dengan mata menatap Leo tajam.
"Bunda nyuruh gue manggil lo, soalnya kita mau makan siang di resto!"
"Kan bibi masak! Ngapain makan diluar?" tanya Wulan
"Kalo nunggu bibi kelamaan!"
"Kenapa?"
"Bibi masih di pasar, beli bahan makanan. Kalo mau nunggu bibi, sore baru makan lo!"
"Mandi sana, pake gaun yang bagus, karena kita mau ke resto bintang lima!" lanjut Leo mencolek hidung Wulan sebelum pergi.
"Iiih mesum lo!" teriak Wulan saat Leo keluar.
Wulan pun pergi ke kamar mandi, setelah beberapa menit dia keluar dan memakai rok dengan panjang selutut dan berwarna hitam yang sudah ia siapkan.
Setelah selesai merias diri, Wulan menuruni tangga menuju ruang keluarga di lantai satu.
"Itu yang ditunggu udah siap!" ucap Devi menunjuk Wulan yang tengah berjalan ke arah mereka.
"Cantiknya, cantiknya, aku tergila-gila, unyu nya, unyu nya membuat aku gila!" batin Leo bernyanyi girang dengan wajah yang ia pasang datar ketika menatap Wulan.
"Semua sudah siap kan? Yuk berangkat!" ucap Rama.
Leo yang memakai jas berwarna hitam, seirasi dengan gaun yang Wulan kenakan membuat kesan bahwa mereka seperti sudah menikah.
Mereka pun pergi ke restoran untuk makan siang disana, sekaligus bertamasya.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
BandGirl { LENGKAP }
De TodoKisah persahabatan yang di setiap anggotanya punya bakatnya masing-masing, mereka sangat akrab pada awalnya hingga akhirnya terpecah belah. Kenapa bisa seperti itu? Apa yang terjadi?