27. Connection | •°°°•

331 72 6
                                    

Chiquita duduk santai di bawah ranjang Rora sambil melihat-lihat koleksi novel selama teman-temannya di belakang sana, melihat keadaan Rami.

" Kamu suka novel?" Tanya Rora. Berdiri di samping Chiquita yang melirik.

" Gak juga~"

" Carilah mana yang kamu suka dan baca. Aku rekomendasi yang romance. Soalnya kalau kamu cari horor, gak ada."

Chiquita mengangguk. Dia memeriksa setiap bukunya di meja belajar.

Disaat itu,....

" Gwaenchanha?" Tanya Ahyeon. Rami mengangguk buat Ahyeon menempelkan obat merah di pipi kanannya sebelum di tutup plester.

" Rami, kayaknya harus ke ruang kesehatan deh." Saran Asa.

" Gwaenchanha. Aku gak papa." Jawab Rami. Berusaha gak mau pokoknya ke ruang kesehatan.

" Separah itu ternyata." Kata Sungchan saat Rami di buka kancing seragam putihnya buat ngeliat, bahu kanannya yang memar.

" Aku bakal ambil kompres." Kata Sungchan yang berlalu pergi sambil di temani Asa.

Ahyeon menutup tubuh Rami lagi pakai baju kaos.

" Mianhe."

" Gak papa Ahyeon. Salah aku."

" Ani-"

" Sstt...jangan di bahas lagi." Potong Rami biar Ahyeon gak nangis.

Pharita, Rora ataupun Chiquita gak ada ngomong sama sekali. Sunyi kamar ini, selain suara perih Rami yang mencoba tenang, merasakan denyutan sakit di beberapa bagian wajahnya.

•••

Ahyeon selesai berkemas setelah dia mandi dan wangi.

" Gue ke kamar Rami dulu."

" Ok~" Jawab Pharita di dalam kamar saat Ahyeon jalan di lantai 5 menuju lantai dasar.

Baru sampai turun di bagian tangga paling bawah, dia ngeliat Rami jalan menjauh dari gedung asrama.

" Rami."

Rami noleh ke belakang.

" Eodiga?" Tanya Ahyeon.

" Emm...gak ada. Mau....cari angin." Jawabnya.

" Kamu masih sakit."

" Gwaenchanha. Sakitnya gak papa sehabis kamu obatin."

" Yaudah aku ikut."

" Wae? Ngantuk nanti."

" Gak papa. Aku juga suntuk~"

Rami diam menatap. Diapun mengangguk dan jalan berdua sama Ahyeon pergi menjauh dari asrama gedung B.

" Kamu suka banget disini?"

Rami melompat turun. Dia menyodorkan tangan buat pegangin Ahyeon yang menyusul.

Mereka lewat belakang keluar SaMYanG. Disana, ada selipan tembok gedung antar tembok pembatas. Jadi bisa keluar lewat sana.

Anak-anak SaMYanG diam-diam kalau kabur ya lewat situ! Rami aja taunya dari Rora.

" Aku suka. Tenang."

" Tapi banyak binatang buas."

" Selama aku duduk disini, gak ada syukurnya."

Rami menyeret batang pohon yang lapuk. Dia juga bawa korek buat hidupkan api unggun biar ada cahaya di sekitar mereka.

" Aku bawa sosis."

" Bisa-bisanya!"

" Hehe...biar enak manggang."

Runner-up ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang