37. Terakhir sebelum tenang

271 64 5
                                    

Chapter berantakan, silahkan menyesuaikan bacaan ⚠️

---

Pemakaman umum

Ahyeon terduduk jongkok sambil melihat batu nisan itu.

" Hai Ma....aku baru pulang sekarang mengunjungi Mama. Aku kemari gak sama Papa, maaf~ sesuatu membuat Papa harus beristirahat sejenak. Jadi, aku menggantikan doa ini untuk Mama dari Papa." Jelas El sambil Jennie memberikan bunga yang diterima El. Bunga itu di letakkan di dekat batu nisan Irene.

" Sebelum aku ingin minta izin Mama dan restuku...emm... aku akan menikah Mama dengan calon istri yang baik sepertimu."

Ellan menarik pelan tangan Areum.

" Bulan depan aku akan menikah. Aku harap Mama bahagia mendengar ini."

Ahyeon melihat itu. Dia duduk di samping Jennie yang tersenyum hangat sambil membuang rumput di tanah kuburan Irene.

" Aku akan menikah tanpa Papa sebagai pendampingku. Jadi hanya....Paman Kai yang akan mewakili. Mereka akan kemari nanti berkunjung ke pemakaman Mama. Jadi Mama tunggu yaa. Nanti aku balik lagi kemari dengan status berbeda." Senyum El. Ngeliat Areum yang mengangguk sambil ngeliatin dia.

Hampir bertahun-tahun El gak kemari. Dia merasa bersalah sama Irene karena seperti melupakan. Tapi tiap El ibadah, dia selalu mengirimkan doa pada Irene.

Ini niat Jennie karena tetap aja yang melahirkan Ellan itu Irene. Jadi restu yang harus El cari adalah dari Irene dulu, baru ke dia. Takutnya, Irene marah karena gak ada sesuatu yang menjelaskan padanya jika sang anak menikah.

" Adikku Ahyeon sepertinya ingin bicara." Ujar El pada Ahyeon yang ngeliatin Kakaknya memberi anggukan.

" Emm...Mama~ aku...udah ketemu kamu di portal berbeda. Mama sangat baik dan cantik. Gomawo udah nolongin aku sama Rami. Kalau Mama gak ada waktu itu....aku gak tau harus minta tolong sama siapa lagi. So~~... khamsahamnida..." Jelas Ahyeon sambil memberi tundukan sopan buat Jennie tersenyum lebar, mengelus rambut anaknya.

•••

Dalam perjalanan, Ahyeon menyetir mobilnya. Dia di suruh sama Jennie biar El dan Areum duduk di kursi belakang.

" Kamu pernah ketemu Mama?" Tanya El.

" Ne~ aku sama Rami terjebak di portal lain. Terus ketemu sama Mama, Mommy juga, Tante Jisoo, Tante Joy sama Aunty Nay. Ahh! Hantu Tammy juga!"

" Kamu ketemu Tammy!?" Kaget El.

" Ne." Angguk Ahyeon sambil memberhentikan mobilnya di lampu merah.

" Dia bilang apa?"

" Gak ada. Dia ke tempat aku terus curi gula-gula."

Jennie terkekeh sambil El memberi gelengan pelan.

" Begitulah dia." Ucap El.

" Aku hampir di hajar Mommy disana."

" Mworago?" Tanya Jennie. Ahyeon menoleh ke arah Jennie di kursi sebelah.

" Mommy pikir aku suka Papa. Terus Mommy kelihatan jengkel karena aku cantik. Takut kalah saing."

Areum menahan kekehan saat Jennie memejamkan mata.

" Dulu aku gak begitu deh." Kata Jennie.

" Ahh Mom~ aku melihatnya langsung." Jawab Ahyeon sambil tawa El terdengar.

---

Ahyeon berdiri depan teras rumah. Dia ngeliat mobil BMW putih datang.

Heran, mobil siapa?

Runner-up ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang