31. Langkah yang salah

199 53 6
                                    

Anak-anak sibuk ngeliatin kagum Krystal yang duduk di kursi parkiran depan gedung akademik. Dia memainkan hpnya sambil nungguin Nyonya Park nih! Di suruh datang ke sekolah gara-gara anaknya ribut, berantem.

Brak! Tangan menghantam meja.

" Anak saya gak senakal itu ya! Dasar anak ibu-ibu aja nih yang cari masalah! Lagian, anak saya kalaupun sampai mukul, berarti udah parah!!" Marah Jennie. Dia marah-marah karena gak mau anaknya jadi omongan orang tua murid lain.

" Sudah-sudah ibu~~ tolong tenang dulu. Kita selesaikan baik-baik." Kata direktur.

" Gak bisa! Ini tuduhan namanya!" Omel Jennie.

" Bapak bayangin deh. Cewek kayak Ahyeon masa iya mukul! Emang anak-anak mereka aja nih yang kurang ngajar! Aku mau bawa perkara ini ke pengadilan! Gak terima anak aku di tuduh!!"

Kemarahan Jennie naik. Direktur SaMYanG malah panik. Kalau Jennie bawa ke jalur hukum, tentu menyeret nama baik SaMYanG akademik.

" Kalau gitu, aku mau hukuman anak-anak itu! Korbannya sudah banyak! Rami dan Rora juga udah babak belur lebih dari anak-anak yang membully!" Jelas Jennie. Menatap tajam ibu-ibu di depannya. Meski dia sendiri, tapi Jennie gak takut karena dia yakin benar!

Lama tuh prosesnya. Sekitar 1 jam lebih akhirnya Jennie selesai.

" Gimana?" Tanya Krystal.

Disana ada Ahyeon yang nemenin tantenya setelah selesai pelajaran.

" Dengar Ahyeon, Mom tegaskan sekali lagi sama kamu. Kalau mereka ganggu, gak peduli itu senior di atas kamu, lawan! Jangan takut. Ada Mom! Nanti kalau ada apa-apa, ngomong sama Mom!" Oceh Jennie sambil membuka bingkisan paper bag yang dia bawa untuk anaknya.

" Terus, gimana Mom?"

" Anak-anak itu skorsing 2 Minggu." Jawab Jennie sambil Krystal mengangguk pelan, ngeliatin Ahyeon diam sambil terima paper bag nya.

" Papa tau?"

" Aniya."

" Jangan kasih tau ya Mom."

Jennie melihat anaknya. Diapun mengangguk sambil memeluk Ahyeon, memberi ciuman di keningnya sebagai tanda sayang ke anak.

" Mom pulang."

" Ne~"

" Salam untuk teman-teman."

Ahyeon mengangguk. Krystal tersenyum sambil jalan mendekati pintu supir untuk pulang bersama Jennie setelah masalah ini selesai.

" Bye~" Lambai Ahyeon, ngeliatin mobil perlahan keluar gerbang.

---

Ahyeon jalan untuk ke asrama membawa bingkisan Mommy. Tapi perasaan aneh terasa bikin dia noleh ke belakang, ngeliatin Ruka yang natap dari jauh.

Ahyeon mencoba cuek. Dia jalan terus sampai noleh ke belakang lagi namun Ruka nya udah gak ada.

Yaudahlah...kalau dah mantan, ngapain juga.

Ahyeon datang ke kamar Rami dulu. Ngeliatin keadaan dia gimana.

" Aku dah sehat." Kata Rami.

" Ituu....masih leha-leha." Tunjuknya pada Rora yang santai, makan buah apel yang di potong Pharita tadi.

" Istirahat aja dulu." Kata Ahyeon pada Rora.

" Gue pengen sakit terus jadinya gara-gara di urus Pharita." Kata Rora. Ahyeon tersenyum kekeh sambil keluarkan dessert dari paper bag nya.

" Dari Aunty."

Rami terima itu. Dia full senyum sambil nunjuk ke Rora kalau mereka bakal makan bareng-bareng.

Runner-up ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang