38. Ada waktu

822 78 10
                                    

Chapter berantakan, silahkan menyesuaikan bacaan ⚠️

---

Akhirnya weekend lagi. Tapi ini bukan weekend pendek yang besoknya sekolah. Ini weekend untuk 1 bulan ke depan karena anak kelas 3 ujian dan adik-adik tingkatnya liburan kenaikan.

Rami gak balik ke rumah. Dia cerita pada Tante nya kalau di Seoul sudah ada keluarga baru yang mau merawatnya.

" Hai~ namaku Krystal Jung~"

Krystal mengambil alih telpon itu. Dia izin untuk merawat Rami sebagai anak angkatnya di Seoul. Bahkan Rami tinggal di rumahnya sekarang untuk liburan.

Juga, Rami di belikan pakaian sepaket sama Krystal, kamar yang baru di renovasi.

" Aku mau pergi jalan sama Ahyeon."

" Pakai mobil?" Tawar Krystal.

" Aniya. Naik bis!" Senyum Rami. Dia belum berani membawa kendaraan itu karena belum terlampau lihai.

" Geure. Pulang jangan malam-malam."

" Ne. Aku pergi Mama."

" Hati-hati."

Krystal belajar memperlakukan Rami sebagai anak. Lagian, Rami patuh. Dia juga gak sebandel itu.

---

Ceklek!

Pintu rumah terbuka. Ahyeon tersenyum saat Rami datang jemput.

" Mom! Aku pergi!"

" Hati-hati sayang!"

" Ne!"

Rami menggandeng tangan Ahyeon, jalan keluar gerbang rumah.

Mereka bakal jalan-jalan menghabiskan waktu bareng. Rami juga mendapatkan tiket bioskop gratis karena Rora menang undian. Dia memberikan tiket itu pada Rami karena filmnya horor. Rora penakut!

" Gwaenchanha?"

" Ne. Gwaenchanha."

" Kalau takut, sayang peluk aku."

Ahyeon mengangguk aja. Tapi endingnya tak sesuai harapan dimana Rami yang paling banyak teriak bahkan mengangkat tangan Ahyeon untuk menutupi pandangannya.

" Duhh! Punya pacar penakut banget!" Oceh Ahyeon.

" Hantunya gila! Mana ada hantu begitu di dunia!" Alasan Rami bikin Ahyeon cemberut aja.

" Sayang tunggu dulu aku ke WC."

Ahyeon mengangguk. Dia berdiri di luar bioskop, mainkan hp untuk balas chat Jennie kalau pulang jangan malam-malam.

" Hai~"

Ahyeon melirik. Dua cowok datang mendekati.

" Ya?"

" Boleh kenalan?"

Mereka pikir, Ahyeon sendiri. Sedangkan Ahyeon mulai bingung gimana merespon.

" Boleh." Senyum canggung Ahyeon. Dia gak tau gimana cara menolak orang asing.

Tapi, tenang aja. Ahyeon pernah bilang, ada beberapa waktu dimana pacarnya keren.

" Ya! Mwo haneun gwoya!?" Tanya Rami. Menarik pelan tangan Ahyeon mendekatinya.

" Mwo?" Tatap Rami. Dia mengangkat alis. Gak takut karena Rami juga tinggi.

" Sana." Suruh Rami buat cowok-cowok itu mundur lalu berbalik pergi menjauh.

" Chk!" Decak Rami sambil meraih tas Ahyeon untuk dia bawa. Ahyeon tersenyum lebar. Dia hanya tertawa melihat Rami galak sesaat. Setelah itu, dia sumringah lagi kayak orang yang gak pernah habis energinya.

Runner-up ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang