29. Tengil

264 64 11
                                    

Anak-anak beraktifitas seperti biasa di area akademik dan sekitarnya. Area lapangan juga gak kalah rame karena disanalah taman sekolah berada.

Jihoon memantulkan bola basketnya karena dia always menguasai lapangan bareng temen-temennya.

Nah, salfok nih ke arah taman dimana Rami dan Ahyeon duduknya pisah gitu waktu temen-temennya datang terus mereka tuh semua pada duduk di kursi taman sebelah kiri. Jadi, si Pharita cuman meletakkan dua susu cokelat aja di atas meja kedua orang itu.

Jihoon jadi mikir, putus dari Ruka, Rami bebas deketin Ahyeon. Apa jangan-jangan pacaran ya?

Perihal kabar official itu. Hanya circle Ahyeon doang yang tau. Karena apa? Rami dan Ahyeon hanya suka hubungan ini mereka berdua aja yang tau. Tapi gak mungkin temen deketnya gak paham.

" Chk!" Decak Jihoon sambil memanggil teman-temannya untuk bicara dan merencanakan sesuatu.

Yaa...bukan Jihoon namanya kalau gak buat onar. Apalagi cukup benci dia sama Rami kan sejak pertama masuk sekolah!! Ada dendam aja dan Jihoon gak suka dia bahagia. Benar-benar definisi lo seneng, gua yang panas!

" Aku mau ke perpus dulu." Kata Ahyeon.

" Temenin?"

" Sendiri aja."

" Waeee?"

" Araseo...araseo." Angguk Ahyeon langsung karena dia malas beribet perihal Rami sekarang ngintil dia terus.

" Kami pergi!" Kata Rami.

" Bucin!" Gumam Asa.

" Ya Chiquita! Lo gak cemburu?" Tanya Sungchan selama Chiquita cuek dan fokus membaca novel Prince Caspian gak selesai-selesai.

" Wahh kacang kacang!" Gerutu Sungchan. Pharita cengir sambil nyuruh Sungchan buat sabar.

---

Ahyeon meletakkan buku pinjamannya di rak itu kembali. Dia lalu cari-cari modul bacaan yang lain.

" Sayang~?"

" Ya! Nanti kedengaran sama orang."

" Ahh! Mianhe. Aku akan kesana."

Rami jalan mendekat. Dia putarin satu rak lemari panjang untuk ke tempat Ahyeon.

Rami melangkah dan berhenti di depan Ahyeon yang sedikit mendongak untuk memberi tatapan.

" M-mwo?" Panik Ahyeon. Dia masih belum terbiasa sama status hubungannya dengan Rami.

" Weekend besok, festival lukisan. Ayok kesana sambil jalan-jalan di sungai Han."

" Ahh...ok~"

" Tapi perginya naik bis gak papa ya?"

" Hem." Angguk Ahyeon sambil nunduk melihat tali sepatunya kendor.

" Rami--"

" Ne!"

Rami nunduk. Bahkan sebelum Ahyeon mode manja minta ikatin, dia udah duluan peka.

Ahyeon tersenyum lebar. Di lihat sama Rami yang dongak sebari mengikat tali sepatunya.

" Kurang peka apa aku? Meskipun wajah pas-pasan, setidaknya aku berguna sayang." Kata Rami bikin Ahyeon terkekeh pelan karena keduanya ada di perpustakaan.

" Jangan buat aku ketawa. Nanti berisik." Kata Ahyeon yang jalan duluan sambil di ikutin Rami.

" Hehehe..." Cengir Rami. Nemenin Ahyeon keliling cari buku.

Namun,.....

" Aaaaahhh~~~~~~"

Rami menoleh ke belakang. Dia mendengar suara aneh namun samar-samar.

Runner-up ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang