BAB 1

6.6K 179 8
                                    

1332 words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1332 words

*******

Kegelisahan tidak bisa Ruby sembunyikan ketika dirinya berjalan mengekori Chris, melewati lorong hotel yang sepi. Hanya langkah kaki keduanya yang mengisi kesunyian, sampai pada akhirnya Chris berhenti di depan pintu sebuah kamar hotel yang sudah dia pesan di meja resepsionis.

Ruby semakin gelisah ketika pintu kamar hotel terbuka, terlebih Chris yang sedikit menelengkan kepalanya menatap Ruby, menyuruh perempuan itu untuk masuk. Ruby tersenyum tipis, dari senyumannya itu terlihat jika dia begitu gugup. Ruby melangkahkan kakinya memasuki kamar hotel, di ikuti dengan Chris yang juga masuk, kemudian di susul suara pintu di tutup.

“Aku ingin membersihkan badanku terlebih dahulu” ucap Chris, melenggang meninggalkan Ruby. Laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi tanpa memedulikan Ruby yang sudah gemetaran.

Ruby bergerak mondar-mandir, menggigit-gigit kuku tangannya, memikirkan apa yang harus dia lakukan agar bisa mendapatkan foto saat berciuman dengan Chris. Ruby menatap ke arah pintu kamar mandi, mendengar suara air yang di hidupkan. Apa laki-laki itu mandi?

Ruby merogoh tasnya, mengeluarkan ponselnya. Ruby lupa jika dia belum mengabarkan Agnes dan Elsa di kamar nomor berapa dirinya berada.  Setelah mengirimkan pesan singkat kepada Elsa, Ruby memilih mendudukkan bokongnya di atas kasur. Ruby menahan kakinya yang gemetar, dia begitu di landa ketakutan saat ini. Bagaimana jika Chris benar-benar menidurinya?

Ruby menatap ke arah pintu kamar mandi, kemudian beralih menatap pintu keluar. Hal itu dilakukan Ruby secara berulang. Apa sebaiknya dia lari saja dari kamar ini? Atau tetap melanjutkan tantangan dari Agnes?

Ruby mendesah frustasi, mengambil tasnya yang dia letakkan di atas kasur. Dia sudah tidak peduli lagi dengan tawaran pekerjaan dari Agnes. Ruby tidak akan menyerahkan dirinya kepada laki-laki asing. Walaupun Agnes dan Elsa memantaunya, kedua temannya itu tidak bisa mencegah apa yang akan terjadi pada Ruby di dalam kamar ini.

“Aku tidak butuh pekerjaan” gumam Ruby, melangkahkan kakinya hendak keluar dari kamar hotel. Baru saja dirinya melangkah, suara Chris terdengar, membuat Ruby menghentikan langkah kakinya.

“Kau mau ke mana?” Tanya Chris, keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, dan tubuh yang di balut jubah mandi berwarna putih.

Ruby memejamkan matanya sejenak, dia terlambat. Ruby terlalu lama berpikir sampai Chris selesai mandi. Ruby membalikkan badannya menatap ke arah Chris sambil tersenyum. “Tidak. Aku tidak ke mana-mana, aku sedari tadi memang di sini”

Chris mengangguk, berjalan mendekati Ruby, membuat Ruby melangkah mundur sampai tubuhnya menabrak dinding. Ruby dibuat panik saat Chris semakin mendekat, mengapit tubuhnya.

“Kau mengajakku ke hotel bukan hanya ingin berkenalan bukan?” Tangan Chris bergerak membelai wajah Ruby, membuat perempuan itu memejamkan matanya. “Kau harus bertanggung jawab karena sudah berani mengajakku saat aku sedang tidak ingin menyewa perempuan”

Oh, My Boss!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang