BAB 42

1.3K 74 3
                                    

Rencana liburan yang sempat tertunda cukup lama itu pada akhirnya terwujud juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rencana liburan yang sempat tertunda cukup lama itu pada akhirnya terwujud juga. Berhubung Ruby sudah tidak bekerja lagi, dan kembali menjadi pengangguran, mereka memutuskan untuk pergi berlibur sekaligus membantu Ruby menghilangkan kesedihannya. Jadilah mereka di sini, di sebuah Vila yang mereka sewa.

Di sana, ada beberapa Vila dengan bangunan kayu, tapi terlihat begitu indah dengan sebuah kolam kecil di depannya. Di kawasan itu, ada sekitar lima buah Vila sejenis dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Pilihan Vila ini diputuskan oleh Agnes, orang yang menyiapkan liburan ini. Tidak bisa di sebut liburan, karena tujuan mereka ke sini hanya untuk menenangkan diri saja, terutama Ruby.

“Kalian suka dengan Vila pilihanku?” tanya Agnes, menaruh koper miliknya secara asal saat mereka memasuki Vila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kalian suka dengan Vila pilihanku?” tanya Agnes, menaruh koper miliknya secara asal saat mereka memasuki Vila.

Elsa dan Ruby mengangguk, hampir bersamaan. Mereka mengagumi Vila yang Agnes pilih. Saat siang hari saja sudah terlihat indah, apalagi ketika malam hari. Lampu-lampu dari Vila sebelah akan menjadi pemandangan yang bisa di kagumi saat malam.

“Aku tahu pilihanku selalu bagus. Kalian tidak perlu memujiku,” ujar Agnes percaya diri.

Elsa mencibir. “Iya, pilihanmu selalu bagus, Agnes.”

Agnes menatap Elsa datar, dari nada bicara Elsa dia tahu jika perempuan itu sedang meledeknya. “Kau tidak perlu memujiku!” larangnya.

Elsa tertawa. “Di puji malah marah. Kau aneh sekali, Agnes.”

Ruby memilih menaiki tangga, memasuki kamar yang ada di lantai atas, dan dirinya kembali di buat terpukau. Di kamar ada sebuah balkon yang bisa mereka akses hanya melalui kamar saja. Dari balkon itu kita bisa melihat pemandangan sekitar Vila yang rata-rata penuh dengan rerumputan hijau, tampak begitu asri. Udara di Vila juga terasa sejuk karena banyaknya pepohonan di sana.

Ruby membuka pintu yang mengarah ke balkon, melangkahkan kakinya menuju ke pembatas balkon, dan berdiri di sana. Ruby tersenyum merasakan angin yang berembus, tidak terlalu kencang, tapi mampu membuat bulu kuduk Ruby meremang karena dia mengenakan baju yang lengannya pendek.

“Kau bisa masuk angin, Ruby,” peringat Elsa, menghampiri Ruby. Elsa ikut berdiri di sebelah Ruby, memandangi pemandangan yang bisa mereka lihat dari sini.

Oh, My Boss!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang