(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!)
WARNING!! (21+)
Tak kunjung mendapatkan pekerjaan, Ruby menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk mengajak tidur laki-laki acak yang berada di bar di mana mereka sedang minum...
Kalian tinggalin vote juga gak mau Masa follow akun aku juga gak mau, sih?
Tahu gak kalau dukungan kalian berharga banget buat aku
Tapi, tidak apa-apa, mungkin jempolnya susah nekan bintang karena kegedean hehe
Aku minta di follow ya akun aku biar kalian tahu update terbarunya
Oh, iya, sama aku mau nanya juga, nih!!
Banyak maunya emang aku ini
Kalian udah baca cerita aku yang lainnya belum??
Bayar di Muka?
Oh, My Boss!?
LimMit!?
Titik Tunggu?
Mari, berbagi luka dan Ku peluk luka series?
Dark Psyche?
Hitman Love?
Semuanya itu memiliki genre yang sama dengan cerita inii apalagi kalau bukan Adult-Romance
Aku harap kalian baca cerita yang lainnya juga yaaa Walaupun kalian susah kasih vote dan komen, aku tetap lopyu kok hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana hati Ruby sedang tidak baik hari ini. Semalam dia menangis dalam diam di tidurnya. Ruby menangis saat kedua temannya telah tidur lelap, dia tidak ingin kedua temannya tahu alasan dirinya menangis. Alasannya hanya masalah sepele, dan Ruby tidak ingin semua yang terjadi di hubungannya harus diketahui oleh temannya.
Paginya, dia terbangun dengan mata sembab, dan membuat kedua temannya menatapnya curiga. Ruby beralibi semalam menonton drama yang sedih dan membuatnya menangis. Kebohongan itu berhasil membuat Agnes dan Elsa percaya, meskipun masih ada sedikit tatapan curiga padanya.
Suasana hatinya semakin di perburuk dengan tatapan tidak suka sekaligus mengejek dari Melly. Rekan kerja yang tidak pernah menyukainya itu semakin membuat harinya terasa buruk. Baru saja Ruby mendudukkan bokongnya di kursi kerja mereka di gudang, Melly sudah menyambutnya dengan kalimat sindiran yang nyelekit.
