BAB 41

1.5K 102 6
                                    

Ada Additional Part 40 di Karyakarsa

Hanya 5K untuk 2200+ kata

Link : https://karyakarsa.com/rinlaif/oh-my-boss-additional-bab

Part itu sangat penting!! Kalau bisa di baca.

Isi konten : Alasan Chris takut menikah. Kenangan masa lalu Chris.

Terbangun dengan kepala pusing di pagi hari sudah biasa bagi seorang Chris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terbangun dengan kepala pusing di pagi hari sudah biasa bagi seorang Chris. Laki-laki itu sudah biasa dengan dirinya yang tidur dalam keadaan berantakan, dan terbangun dengan benak yang kembali mengingat kesedihannya. Ditinggalkan Ruby adalah hal yang paling menyakitkan bagi Chris. Dia tidak memiliki semangat hidup lagi setelah hubungan mereka berakhir.

Chris turun dari kasur, melemparkan sepatu yang dia kenakan secara asal. Baju kaus yang dia gunakan juga di buka, kemudian di lemparkan ke lantai. Sudah banyak baju yang berserakan di lantai, Chris tidak lagi memedulikan keadaan kamarnya yang seperti kapal pecah. Chris mengambil baju baru dari dalam lemari, menarik secara asal sampai beberapa baju jatuh ke bawah.

Chris mengganti bajunya, berikut dengan celananya. Seperti ini kegiatannya sekarang, bangun tidur dia selalu berganti pakaian. Kemudian, keluar dari kamar tanpa mencuci mukanya terlebih dahulu. Chris melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, ingin kembali ke kelab Irfan. Dahi Chris berkerut saat tidak menemukan kunci yang biasa menggantung di pintunya. Saat Chris menarik gagang pintu, tidak bisa terbuka, menandakan pintu itu di kunci seseorang.

“Kau mencari ini, Chris?” tanya Davin, menggoyang-goyangkan kunci di tangannya. Davin berdiri beberapa langkah di belakang Chris dengan memegang segelas kopi. Laki-laki itu memakai baju santai, bukan pakaian rapi seperti saat dia akan ke kantor.

Chris membalikkan badannya, menatap kesal ke arah Davin. “Aku ingin keluar, Davin. Kembalikan kunci rumahku.”

Davin menggeleng. “Aku tahu kau akan minum-minum lagi. Aku tidak akan membiarkanmu keluar rumah.” Davin melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, mendudukkan bokongnya di sofa.

Chris berdecak sebal, melangkahkan kakinya dengan malas menghampiri Davin. Chris bisa saja minum-minum di rumah tanpa perlu ke kelab, tapi semua botol wine yang ada di rumahnya sudah dia habiskan semua, dan tidak ada stok yang tersisa.

“Kembalikan kuncinya sebelum aku menghajarmu, Davin!” peringat Chris, menatap Davin kesal.

“Percuma kau ke kelabku, Chris.” Irfan keluar dari dapur dengan membawa segelas kopi, dan roti yang sudah dia makan setengahnya. “Aku sedang menutup kelabku karena ada pelanggan yang terus datang untuk minum tanpa membayar,” sindirnya, duduk di sofa, di sebelah Davin.

“Brengsek!” Chris mengacak-acak rambutnya dengan kasar. “Aku bisa ke kelab lain.”

“Kali ini kau benar-benar tidak boleh minum-minum lagi, Chris. Kau bisa overdosis alkohol”

Oh, My Boss!! (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang