(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!)
WARNING!! (21+)
Tak kunjung mendapatkan pekerjaan, Ruby menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk mengajak tidur laki-laki acak yang berada di bar di mana mereka sedang minum...
Ada Additional part 38 di Karyakarsa Hanya 3K untuk 1878 kata Isi konten : sweet moment Ruby dan Chris before break up + deep talk + talking about baby.
Link : https://karyakarsa.com/rinlaif/oh-my-boss-additional-part
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruby terduduk di atas sofa ruang tamu dalam apartemennya. Dia duduk meringkuk di sudut sofa seorang diri karena kedua temannya sedang bekerja. Tangan Ruby bergerak di atas layar ponselnya yang menyala, mencari informasi di mana dirinya bisa melakukan aborsi. Ruby harus menggugurkannya sebelum semakin besar.
Rasa takut itu tidak bisa Ruby sembunyikan, dia takut jika harus menjalani aborsi, tapi dia terpaksa dan harus melakukannya. Dia tidak akan bisa membesarkan anak ini sendirian, dan Ruby tidak akan pernah mau menerima uang dari Chris. Dia tidak akan pernah meminta pertanggung jawaban dari laki-laki itu. Seberapa banyak pun uang yang akan di berikan Chris, tidak akan bisa mengobati sakit hatinya.
Ruby berselancar di internet, mencari-cari alternatif yang bisa dia lakukan untuk menggugurkan kandungannya. Ada dua pilihan, yaitu dengan meminum pil aborsi atau prosedur operasi. Keduanya memiliki risikonya sendiri, dan pil aborsi belum tentu berhasil. Ruby memantapkan hatinya untuk memilih opsi kedua, tindakan operasi.
