BAB 11

5.6K 158 0
                                    

Kemarin aku double update guyss
Takutnya ada yang kelewat
Kemarin aku update BAB 9 sama BAB 10
Jangan sampai ke skip yaaa

Kemarin aku double update guyssTakutnya ada yang kelewatKemarin aku update BAB 9 sama BAB 10Jangan sampai ke skip yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semalam terasa begitu nikmat, percintaan ternikmat yang pernah Chris rasakan. Mereka melakukannya cukup lama, dan berganti beberapa gaya. Stamina Ruby mampu menyaingi stamina Chris karena perempuan itu terpengaruh obat perangsang. Chris tersenyum menatap wajah Ruby yang masih tertidur di sampingnya, perempuan itu tertidur saat dirinya sudah lelah. Ruby begitu agresif, padahal Chris berusaha melakukannya dengan lembut agar tidak menyakiti Ruby.

Chris membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh Ruby, kemudian menarik tubuhnya untuk turun dari kasur. Saat dirinya berdiri, Chris melihat bercak darah di atas kasur, sedikit lebih banyak, sepertinya permainan mereka kemarin menyakiti Ruby. Milik Ruby yang masih di segel harus menerima milik Chris yang terbilang perkasa. Chris yakin setelah terbangun nanti Ruby akan kesakitan.

Chris masuk ke kamar mandi yang berada di dalam ruangan itu. Di sana, semuanya tersedia, selain kasur, ada kamar mandi, bahkan lemari yang berisi beberapa pakaian milik Chris. Laki-laki itu membuat satu ruangan kamar di ruangan kerjanya agar memudahkannya saat malas pulang ke rumah, atau tidak sempat pulang. Chris jadi bisa tidur di sini, dan juga berganti pakaiannya.

Chris keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi, rambutnya basah, dan Chris membiarkannya begitu. Matanya menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi. Semua pegawai pasti sudah berada di kantor dan bekerja seperti biasa. Mata Chris kembali menatap ke arah kasur di mana Ruby masih tertidur dengan pulas.

Chris tersenyum lagi, mengetahui kenyataan dia laki-laki pertama Ruby membuatnya merasa begitu senang. Chris tidak akan membiarkan laki-laki lain menyentuh Ruby-nya. Ya, Chris memutuskan untuk menjadikan Ruby miliknya, dia yang menerobos perempuan itu untuk pertama kali, maka Ruby menjadi miliknya sepenuhnya. Tidak ada yang boleh menyentuh Ruby-nya selain dirinya.

Chris melepaskan jubah mandi yang menutupi tubuhnya, tidak merasa malu sama sekali bertelanjang di depan Ruby yang masih menutup matanya. Chris tidak peduli jika nanti Ruby membuka mata, toh, mereka sudah saling melihat tubuh masing-masing. Chris mengambil pakaiannya yang berada di dalam lemari, mengenakan kemeja, dan juga celana bahannya.

Selagi memakai dasi yang senada di lehernya, Chris melangkahkan kakinya mendekati Ruby. Laki-laki itu kembali tersenyum melihat wajah damai Ruby saat tertidur. Perempuan itu memiliki nyali yang hebat karena berani meledek Chris, dan bahkan mengaku sudah di pakai banyak laki-laki hanya demi menghindari hubungan seks bersamanya. Memikirkan itu malah membuat Chris terkekeh geli, dia bahkan sampai percaya dengan semua ucapan Ruby.

Setelah dasinya rapi, Chris menundukkan kepalanya, mengecup kening Ruby dengan hangat. Entah karena Ruby perawan pertamanya atau bukan, tapi Chris sangat ingin Ruby menjadi kekasihnya, bukan hanya percintaan semalam saja. Chris tidak mau hubungan mereka berakhir secepat itu.

Pandangan Chris jatuh ke leher Ruby yang penuh dengan jejak kepemilikannya, bukan hanya Ruby, Chris juga memperoleh bekas kemerahan yang sama di leher, bahkan sampai dadanya. Chris melihatnya tadi saat berada di kamar mandi, Ruby sangat agresif, dan tak terkendali semalam.

Chris melangkahkan kakinya keluar kamar, menemukan Davin yang sudah berada di ruangannya. “Kau datang lebih pagi, Davin?” tanyanya, berbasa-basi.

“Kau mungkin lupa melihat jam, Chris”

Chris terkekeh, dia sudah melihat jam, dan sadar jika dia yang kesiangan. Chris duduk di kursinya, menatap Davin sambil mengulum senyum. Chris merasa begitu bersemangat pagi ini, bercinta dengan Ruby mengobarkan semangatnya.

“Semalam lancar?” tanya Davin, menyadari ada yang berbeda dengan Chris. Davin juga menyadari ada banyak bekas kemerahan di leher laki-laki itu. “Tanpa kau jawab, aku tahu semalam begitu lancar. Lehermu sudah menjawab semuanya. Tidak biasanya kau membiarkan perempuan yang tidur denganmu meninggalkan tanda di sana”

Chris mengusap lehernya, mengangkat bahunya. “Terjadi begitu saja. Kekasihku begitu agresif semalam”

“Kekasihmu?” ulang Davin, menatap Chris bingung.

Chris mengangguk. “Aku akan menjadikan Ruby kekasihku,  dia milikku sekarang” Tanpa menunggu persetujuan dari Ruby, Chris sudah menyatakan Ruby sebagai miliknya, kepunyaannya.

“Dia setuju?” Dan Davin tahu jika Ruby belum menyetujui itu. “Kau mengklaimnya sendiri?”

Chris mengangguk. “Dia akan setuju nanti. Aku laki-laki pertamanya”

Davin tampak terkejut mendengar pengakuan Chris. “Dia masih perawan?” Chris mengangguk, mengiyakan. “Aku yakin kau akan mendapatkan tamparan darinya, bukan persetujuan menjadi kekasihnya”

Chris tertawa. “Aku akan terima tamparan itu. Aku tidak tahu jika dia masih perawan, dan semuanya sudah terjadi, aku tidak bisa berhenti”

Chris, laki-laki biadab yang sangat beruntung. Laki-laki itu benar-benar mendapatkan ikan besar semalam. Dia berhasil meniduri perempuan yang membuatnya penasaran, bahkan merasakan bagaimana rasanya memecah keperawanan perempuan itu.

“Bagaimana dengan rekaman CCTV yang aku minta? Apa kau sudah mengeceknya?”

Davin mengangguk, menyerahkan tab yang sedari tadi dia pegang kepada Chris. “Rekan kerjanya yang memberikan minuman kepada Ruby, tapi bukan hanya Ruby yang di beri minuman, rekan kerja yang lain juga di beri minuman”

Chris melihat rekaman saat di mana Daffa memberikan minuman untuk Ruby dan juga Melly. Chris mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas meja, tampak berpikir. “Bagaimana dengan rekaman lainnya? Apa Ruby ada meminum minuman lain selain itu?”

“Tidak ada. Dia hanya meminum minuman yang di sediakan kantor. Tidak mungkin ada yang memberikan obat perangsang ke minuman itu”

Chris menonton rekaman CCTV sampai di mana Ruby keluar ruangan bersama Daffa. “Aku yakin dia pelakunya” Pandangan Chris beralih menatap botol minuman yang di bawa Ruby, botol itu masih ada di atas mejanya. “Kau bisa periksa isi minumannya untukku?” tanyanya.

Davin mengikuti arah pandangan Chris. “Kau yakin akan menyelidiki sampai sejauh itu? Lagi pula kau yang di untungkan”

“Aku tetap harus menemukan pelakunya, Ruby akan menjadi kekasihku, aku harus tahu siapa laki-laki yang berniat mengincarnya”

Davin menghela napas pelan, Chris benar-benar sudah terobsesi dengan Ruby. Bukan hanya ingin meniduri perempuan itu, Chris jadi ingin menjadikan Ruby kekasihnya. “Kau tahu jika tindakanmu ini sangat berbahaya, Chris. Ruby belum tentu mau menjadi kekasihmu, dia akan marah karena kau memanfaatkan dirinya yang sedang terpengaruh obat”

Chris tahu jika Ruby akan marah, tapi dia tidak peduli. Bagaimana pun itu, dia harus memiliki Ruby karena Ruby sudah dia tetapkan sebagai miliknya. “Baru kali ini aku begitu ingin menjadikan seorang perempuan sebagai kekasihku, Davin. Perempuan itu Ruby”

“Nantinya kau hanya akan menyakitinya”

Chris mengangguk. “Iya, tapi aku bisa mengusahakan agar dia tetap aman bersamaku”

******

Oh, My Boss!! (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang