Part 1

916 61 23
                                    

Singto menghentikan langkahnya saat melihat banyak mobil pengangkut barang terparkir di toko sebelah super market miliknya.

Toko tersebut memang sudah lama kosong karna sang pemilik sudah pindah. Singto mendengar kabar jika toko itu di jual.

Singto sangat ingin membeli toko itu, dia ingin mengembangkan usahanya, selain itu tentunya agar dia tak memiliki saingan jika toko itu di beli olehnya, tapi semua terkendala oleh uang! Ya, Singto belum memiliki uang yang cukup untuk membeli toko di sebelah tokonya itu.

Tapi kenapa sekarang banyak mobil pengangkut barang berhenti disana? Apa toko itu sudah terjual?

"Tay" Ucap Singto kepada salah satu karyawannya yang baru saja lewat.

Tay bekerja di bagian kasir, Singto memperkerjakan beberapa karyawan untuk membantunya menjaga super market miliknya itu, dan beberapa dari mereka memang berteman dekat dengannya, termasuk Tay.

"Ya, Sing?" Ucap Tay.

"Apa toko itu sudah terjual?" Tanya Singto.

"Ya, ku dengar pembelinya ingin membuka super market di sana" Ucap Tay.

"Shit!" Umpat Singto kesal.

Itu artinya super market miliknya akan memiliki saingan mulai sekarang!?

"Jangan khawatir, rejeki tak akan tertukar" Ucap Tay yang paham dengan kegelisahan Singto.

Tay memilih untuk masuk ke dalam toko, sedangkan Singto masih berdiri di depan sembari memperhatikan toko sampingnya.

Tay memilih untuk masuk ke dalam toko, sedangkan Singto masih berdiri di depan sembari memperhatikan toko sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat seorang pria tengah mengarahkan beberapa orang untuk membawa barang, itu mungkin pemilik toko itu.

Karna merasa terus di perhatikan sejak tadi, pria itu mengedarkan pandangannya ke sembarang arah hingga dia melihat Singto.

Singto langsung mengalihkan tatapannya saat di tatap, dia berjalan masuk ke dalam tokonya, dan pria itu kembali memberi arahan pada para pengakut barang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Singto langsung mengalihkan tatapannya saat di tatap, dia berjalan masuk ke dalam tokonya, dan pria itu kembali memberi arahan pada para pengakut barang.
.
.
.
.
.
.
.
Banyak orang berkumpul di depan toko baru yang berada di samping toko Singto karna hari ini hari pembukaan toko baru tersebut, dan sang pemilik memberi diskon 50% dari harga asli. Itu sebabnya banyak orang mulai mengantri ingin belanja di toko itu.

Dalam hitungan ketiga toko di buka, banyak orang berbondong-bondong masuk ke dalam toko, semua itu tak lepas dari tatapan Singto, dia meremas tangannya, baru satu hari buka tapi pemilik toko seperti ingin mengajaknya berperang! Orang gila mana yang memberi diskon setengah harga!

"Namanya Krist, dia berusia 23 tahun" Ucap Tay yang kini berdiri di samping Singto.

"Siapa?" Tanya Singto.

"Pemilik toko itu" Ucap Tay.

"Oh"

"Dia berasal dari kota X, dan pindah ke kota ini baru satu bulan" Ucap Tay.

"Berhenti membicarakan tentang dia, aku membencinya!!" Ucap Singto.

"Kenapa? Bukankah dia tetangga toko mu sekarang? Temui dia dan ajak berkenalan. Lagi pula dia masih sangat muda, kamu tak mungkin merasa tersaingi dengan anak kecil kan?" Ucap Tay.

"Cih, tak peduli dia masih kecil atau apa! Dia musuh ku sekarang!!" Ucap Singto.

"Oh, ayolah, dia hanya membuka toko, kenapa kamu menganggap dia musuh mu? Bukankah kamu lebih dewasa, harusnya kamu juga harus berpikir dewasa, bukan malah menganggap seseorang yang mempunyai usaha yang sama seperti mu itu musuh!"

Singto memang sudah berusia 30 tahun.

"Toko kita sepi karna dia!!" Ucap Singto.

Tay hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar itu.

Singto masuk ke dalam tokonya, dia melihat beberapa karyawannya hanya duduk memainkan ponsel mereka, tak ada satupun pelanggan di dalam toko, benar-benar miris!

"Bukankah ini baru hari pertama dia membuka toko? Jangan khawatir, setelah itu harganya akan kembali normal, dan kita bisa bersaing secara sehat dengan harga normal nanti" Ucap Tay.

"Yeah, jaga toko, aku ingin pergi" Ucap Singto.

Singto berjalan keluar dari toko miliknya, sebelum dia masuk ke mobilnya, dia menatap toko samping tokonya, terlihat banyak orang sedang mengantri ingin membayar, di depan toko terlihat Krist sedang berdiri sambil memperhatikan sekitar, dan lagi Krist melihat Singto yang sedang menatap ke arahnya, Krist tersenyum ramah kepada Singto sedangkan Singto memasang wajah kesalnya.

Singto berdecih sebelum masuk ke mobilnya, setelah itu dia melajukan mobilnya pergi dari sana.









Tbc.

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now