Part 11

258 37 24
                                    

Krist duduk di tempat kasir sambil memijat keningnya, kepalanya terasa pusing karna memikirkan banyak hal, salah satunya karna dia merasa malu pada Tay dan Singto karna kejadian 3 hari yang lalu.

Seseorang berdehem kecil sehingga membuat Krist menatap ke arah orang itu.

"Phi Jane" Ucap Krist.

"Kamu terlihat melamun sejak tadi" Ucap Jane.

Ya, Krist memang melamun dengan tatapan kosongnya, dia memikirkan Singto yang pasti akan semakin menjauhinya sekarang, 3 hari ini Krist tak berani keluar dari toko karna takut bertemu Singto.

"Apa yang phi lakukan disini?" Tanya Krist.

"Belanja, apa lagi?" Ucap Jane sambil memperlihatkan troli berisi barang belanjaannya.

Krist bahkan tak menyadari Jane yang masuk ke tokonya.

"Huh, kenapa disini?" Ucap Krist bingung.

Bukankah toko sebelah milik kekasih Jane? Kenapa Jane belanja ke toko saingan kekasihnya sendiri?

"Aku hanya ingin, apa tak boleh?" Ucap Jane.

"Tentu boleh" Ucap Krist.

Krist mulai menghitung belanjaan milik Jane, dan memasukannya ke dalam kantong besar, sedangkan Jane menatap Krist dengan intens sambil tersenyum kecil.

"Berapa usia mu, Krist?" Tanya Jane.

"23 tahun, phi" Ucap Krist.

"Oh, wow. Kamu masih sangat muda, tapi terlihat sangat dewasa" Ucap Jane.

"Terima kasih" Ucap Krist sambil tersenyum.

"Kamu juga tampan" Ucap Jane sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Benarkah?" Ucap Krist, dia terkekeh kecil mendengar itu.

"Ya" ucap Jane.

"Bagaimana jika phi Sing tahu phi belanja disini?" Ucap Krist.

"Kenapa harus takut Singto tahu? Bukankah terserah pelanggan ingin belanja dimana?" Ucap Jane.

"Ahhh, ya..." Ucap Krist.

Setelah menyebutkan total belanjaan Jane, kemudian Jane membayar itu.

"Apa kamu bisa membantu ku membawa semua ini ke mobil?" Tanya Jane.

"Ya" Ucap Krist.

Krist berjalan keluar dari kasir, memasukan kantong belanja milik Jane ke dalam troli dan membawanya keluar dari toko.

Singto menatap ke toko sebelah saat melihat sang kekasih keluar dari sana, dia memperhatikan dari kejauhan Krist membantu Jane memasukan barang belanjaan Jane ke dalam bagasi mobilnya. Singto meremas tangannya, dia benar-benar kesal melihat itu. Apa Jane lupa jika toko Krist adalah saingan tokonya!? Kenapa Jane tega belanja di toko sebelah miliknya!

"Kamu disini Jane" Ucap Singto yang kini menghampiri Krist dan Jane di depan toko milik Krist.

"Huh, ya. Ku pikir kamu tak ada di toko tadi, Sing" Ucap Jane.

"Memangnya aku kemana? Apa aku pernah meninggalkan toko ku?" Ucap Singto.

"Mama pasti sudah menunggu ku, aku pulang dulu" Ucap Jane.

Jane langsung masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya pergi dari sana, dia benar-benar takut Singto akan memarahinya itu sebabnya dia memilih untuk pergi.

Singto menatap sinis pada Krist, dia hendak pergi namun Krist menahan tangannya.

"Phi Sing..." Ucap Krist.

"Lepaskan aku!!" Ucap Singto sambil menarik tangannya agar terlepas dari pegangan Krist.

"Maafkan aku, phi" Ucap Krist.

"Maaf untuk apa Krist? Maaf karna mencium ku sehingga membuat New memarahi ku atau maaf karna kekasih ku belanja di toko mu!?" Ucap Singto.

"Maaf karna sudah jatuh cinta pada phi Sing" Ucap Krist.

Singto terdiam mendengarnya, itu pasti bohong kan? Kapan dia bersikap baik pada Krist? Tak pernah, kenapa Krist bisa jatuh cinta padanya!? Dari mana cinta itu tumbuh?!

"Dan maaf karna aku phi New jadi memarahi phi Sing" Ucap Krist.

Singto hanya diam sejak tadi, dia benar-benar bingung harus menjawab apa sekarang.

"Apa aku boleh mendekati phi secara terang-terangan mulai sekarang?" Ucap Krist lagi.

"A-aku tak suka pria, Krist. Dan kamu tahu sendiri aku mempunyai kekasih yang sangat cantik. Aku mencintai Jane" Ucap Singto yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

"...."

"Lagi pula New akan semakin marah pada mu nanti jika kamu mendekati pria. Masih banyak wanita single di dunia ini, kenapa harus pria, apa lagi pria itu sudah memiliki kekasih" Ucap Singto.

"Bukankah cinta tak bisa memilih, phi?" Ucap Krist.

"Terserah apapun itu, tolong jangan pernah bersikap baik pada kekasih ku, Krist. Aku sangat mencintai Jane" Ucap Singto.

"Aku hanya memperlakukan dia seperti pelanggan lainnya, phi. Belanjaannya banyak tadi, dan aku membantunya membawa ke mobil, lagi pula ini bukan kali pertama aku melakukan itu untuk pelanggan ku" Ucap Krist.

Singto hanya mengangguk, kemudian melangkahkan kakinya pergi dari sana.












Tbc.

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now