Part 7

270 36 25
                                    

"Hey, bukankah anak kecil di larang minum terlalu banyak!" Racau Singto sambil menunjuk ke arah Krist.

"Kamu yang kebanyakan minum, Sing! Krist bahkan tak mabuk!" Ucap Tay.

Sekarang sudah jam 1 dini hari, namun mereka masih berada di depan toko meminum minuman memabukan itu, di hadapan mereka ada banyak botol alkohol yang sudah kosong, beberapa karyawan Singto termasuk Singto, dan Jane sudah mabuk parah, sedangkan Off, Tay, dan Krist tak terlihat mabuk sama sekali, karna mereka memang minum sedikit.

"Sayang, aku mencintai mu" Racau Singto sambil berusaha untuk mencium Jane namun Jane menghindar.

"Sing jangan lakukan itu!" Ucap Jane ketakutan.

"Ayo ku antar pulang Jane" Ucap Tay.

Tay takut Singto akan lepas kendali dan memperkosa kekasihnya nanti.

Singto terbaring di sana, seperti tidur di ranjang yang empuk, beberapa dari mereka mulai beranjak pergi, ada yang memilih untuk pulang ke rumah mereka, dan ada yang masuk ke toko.

"Sing... Bangun" Ucap Off.

"Aku ngantuk" Gumam Singto.

"Terserah, aku juga mengantuk dan ingin tidur" Ucap Off sambil beranjak dari duduknya dan pergi ke toko.

Sekarang hanya tinggal Krist dan Singto, Krist menyesap minuman terakhirnya sambil menatap Singto yang mungkin sudah terbang ke alam mimpi.

"Phi Sing" Ucap Krist.

"Ya, sayang. Bukankah kamu sudah pulang tadi" Gumam Singto dengan mata terpejam.

"Apa phi ingin tidur disini?" Ucap Krist sambil mengguncang tubuh Singto.

Singto membuka sedikit matanya, dan melihat wajah menyebalkan Krist.

"Aku membenci mu!" Ucap Singto sambil berusaha menepis tangan Krist agar pergi meninggalkannya sendiri.

"Ayo ku bantu masuk ke toko" Ucap Krist.

Singto masih tetap diam, dia bahkan tak bergerak sama sekali. Krist menggendong tubuh Singto, berusaha untuk membangunkan Singto dari tidurnya, namun mata Singto masih terpejam seakan berat untuk di buka.

"Apa aku terbang sekarang?" Gumam Singto saat merasakan tubuhnya sudah tak menapak tanah.

Krist melihat toko Singto dan tokonya, kemana dia harus membawa Singto, apa dia harus membawa Singto ke toko Singto? Krist melangkahkan kakinya masuk ke tokonya, sebelum itu dia mengunci pintu toko lebih dulu setelah itu membawa Singto ke kamarnya yang ada di belakang.

Ya, Krist dan Off memang tidur di toko, di belakang ada dua kamar untuk mereka. Awalnya Krist ingin menyewa rumah namun dia belum menemukan rumah yang cocok sehingga membuat dia terpaksa tidur di toko sementara waktu, tapi sekarang dia sudah terlanjur nyaman tidur di toko, dan melupakan niatnya untuk mencari rumah sewa.

"Krist!" Ucap Off sambil menatap tajam pada Krist yang ketahuan membawa Singto.

"K-ku pikir kamu sudah tidur" Ucap Krist.

"Kenapa kamu membawanya kesini?" Tanya Off.

"Aku hanya... Aku kasian pada phi Sing. Aku tak mungkin membiarkan dia tidur di luar kan?" Ucap Krist.

"Kamu bisa membawa dia ke tokonya! Atau memberikan dia pada karyawannya!" Ucap Off.

"Bukankah semua orang mabuk?" Ucap Krist.

"Katakan apa yang ingin kamu lakukan! Aku tahu pikiran jahat mu, Krist!" Ucap Off.

Krist memang gay, dan Off tahu itu. Itu sebabnya Off mencurigai Krist yang membawa Singto ke kamarnya. Krist tak mungkin hanya sekedar membantunya 'kan? Jika Krist bukan gay, Off tak akan mencurigai Krist.

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now