Part 18

304 47 35
                                    

Jangan lupa vote!! 😡🔪



****
Terdengar suara pintu kamarnya di ketuk sehingga membangunkan Singto dari tidurnya. Singto beranjak dari ranjang, berjalan dengan malas membuka pintu kamar.

"Selamat pagi, phi Sing" Ucap Krist sehingga membuat Singto terkejut melihat keberadaan Krist!?

"A-apa yang kamu lakukan pagi-pagi di rumah ku, Krist!?" Ucap Singto.

"Tentu saja menjemput phi, bukankah sudah ku katakan semalam?" Ucap Krist.

"Bukankah aku juga mengatakan tidak!!" Ucap Singto marah.

"Aku tak peduli, aku ingin menjemput kekasih ku" Ucap Krist.

"Siapa yang menyuruhmu masuk ke rumah?" Ucap Singto

"Mama, mama juga yang menyuruh ku langsung ke kamar phi membangunkan phi" Ucap Krist.

"Apa kata mu, Krist!? Mama!!"

"Ahh, aku sudah ijin ingin memanggil mama phi dengan sebutan mama, dan mama langsung mengijinkan ku" Ucap Krist sambil terkekeh kecil.

"Benarkah?" Ucap Singto tak yakin.

Jane bahkan memanggil mamanya dengan sebutan tante, kenapa Krist yang baru satu kali bertamu ke rumah mereka sudah memanggil mamanya dengan sebutan mama!? harusnya tante 'kan!?

"Iya" Ucap Krist sambil berjalan masuk ke dalam kamar Singto.

Singto menutup pintu kamarnya sedangkan Krist duduk di tepi ranjang. Singto menatap tajam pada Krist dan di balas tatapan cinta oleh Krist.

"Phi Sing sangat cantik meskipun baru bangun tidur" Ucap Krist.

"Aku sedang tak ingin ke toko hari ini, sebaiknya kamu pergi sekarang" Ucap Singto.

"Kenapa?" Tanya Krist, tak biasanya Singto tidak ke toko.

"Aku lelah" Ucap Singto.

Krist beranjak dari duduknya, dia merasa kening Singto yang sedikit hangat, sepertinya Singto sedang demam.

"Apa phi demam? Ini mungkin karna phi terkena embun semalam saat kita di taman" Ucap Krist.

"Aku hanya sedikit kelelahan, Krist" Ucap Singto.

"Baiklah, ayo tidur" Ucap Krist.

"Kamu pergi dulu" Ucap Singto.

"Aku ingin menemani phi tidur, dan memastikan jika phi baik-baik saja"

"Krist, jangan seperti ini, mama ku akan mencurigai kita nanti" Ucap Singto.

Mama Singto memang sudah tua, dan setiap harinya selalu di habiskannya di rumah, itu sebabnya Singto takut mamanya akan mencurigai mereka, apa lagi jika Krist tidak keluar dari kamarnya.

"Kita bisa mengatakan jika kita menjalin hubungan, bukankah mama memang harus tahu itu, aku berniat ingin serius dengan phi, dan menikahi phi nanti" Ucap Krist.

"Kamu mengatakan itu seakan New akan menerima orientasi seksual mu itu!" Ucap Singto.

"Aku tak peduli dengan phi New, phi. Yang terpenting phi milik ku sekarang" Ucap Krist.

Krist membawa Singto ke ranjang, kini keduanya duduk di pinggir ranjang, Krist mengusap bibir bengak Singto dan mengecup bibirnya singkat.

"Ayo tidur" Ucap Krist.

"Apa kamu tak mau pulang?"

"Aku ingin disini, phi"

"Tapi Krist--"

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now