Part 28

225 34 21
                                    

Krist melepas pelukannya sehingga membangunkan Singto dari tidurnya.

"Kenapa phi bangun?" Ucap Krist saat melihat Singto membuka matanya.

"Kamu melepas pelukan mu" Ucap Singto sembari memeluk erat tubuh Krist.

"Aku haus, phi" Ucap Krist.

"Tapi aku masih ingin tidur di peluk oleh mu Krist" Ucap Singto.

Krist tersenyum kecil mendengarnya, entah hanya perasaannya saja atau memang benar Singto sedikit manja padanya sejak kemarin.

"Baiklah" Ucap Krist sembari memeluk tubuh Singto, kini keduanya saling menatap dan tersenyum, Krist mencium bibir Singto singkat, setelah itu mengusap rambut Singto.

"Ayo bangun" Ucap Singto.

"Bukankah phi mengatakan masih ingin tidur tadi?" Ucap Krist.

"Ya, tapi rasanya tak sopan jika aku belum bangun di jam segini, apa lagi di rumah calon mertua ku" Ucap Singto dengan senyum malunya.

"Baiklah, phi mandi dulu" Ucap Krist.

Singto mengangguk, dia beranjak dari ranjang dengan selimut yang menutup tubuh polosnya berjalan ke kamar mandi, sedangkan Krist mengambilkan pakaian untuk Singto di lemari pakaiannya.

Setelah keduanya mandi, Krist dan Singto keluar dari kamar, keduanya ke dapur, di sana terlihat New dan kedua orang tuanya sedang sarapan bersama.

"Ayo sarapan, Sing" Ucap nyonya Anna pada Singto.

Singto duduk di samping New, sedangkan Krist duduk di samping Singto.

New menatap keduanya dengan intens sehingga membuat Singto merasa tak nyaman di tatap seperti itu.

"Phi!" Tegur Krist, dia tahu Singto tak nyaman karna terus di tatap oleh New.

New mengalihkan tatapannya sambil menarik nafas berat, apa dia sudah benar-benar merelakan adiknya menjalin hubungan dengan pria sekarang?

"Apa phi mau ikut aku dan phi Sing berkencan?" Ucap Krist sehingga membuat Singto tersedak minuman saat mendengar itu.

"Hati-hati, phi" Ucap Krist sambil mengusap punggung Singto.

"Tidak, aku ingin pulang ke rumah ku hari ini" Ucap New.

New memang sudah lama tak pulang ke rumahnya, dia merasa merindukan rumahnya sekarang.

"Baiklah, nanti aku akan berkunjung ke rumah phi" Ucap Krist sambil terkekeh kecil.

Krist sepertinya sangat suka menggoda phinya itu.

"Ya, ku tunggu" Ucap New.

Krist tak menyangka jawaban New akan seperti itu, dia pikir New akan menjawab sinis.

"Apa menginap juga boleh?" Ucap Krist yang masih belum puas jika belum melihat New marah.

"Ya, aku akan menyiapkan kamar untuk kalian nanti" Ucap New sambil tersenyum.

"Krist!" Ucap Singto sambil mencubit perut Krist.

Krist memegang tangan Singto di perutnya berusaha melepas itu agar Singto berhenti mencubitnya.

"M-maafkan aku, phi" Ucap Krist pada Singto.

"Dia memang tidak akan puas sebelum melihat aku mengamuk padanya" Ucap New.

Cubitan di perut Krist semakin kuat sehingga membuat Krist semakin kesakitan, tuan Edward dan nyonya Anna memulai sarapan mereka bersikap seakan tak tahu itu sedangkan New tersenyum puas melihat ekspresi kesakitan di wajah adiknya.

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now