Krist melihat toko sebelah, beberapa karyawan mengeluarkan meja besar ke depan toko.
"Apa yang ingin mereka lakukan?" Gumam Krist.
"Tay mengatakan mereka akan membagikan nasi kotak hari ini" Ucap Off.
"Bukankah kita sudah berjanji akan bersaing secara adil? Kenapa mereka melakukan cara curang untuk menarik pelanggan!?" Ucap Krist pada Off.
"Mereka tak curang, Krist. Singto hanya membagi makanan kepada orang yang kurang mampu, lagi pula kata Tay ini memang bukan kali pertama Singto melakukan itu" Ucap Off.
Off memang sudah bicara dengan Tay tadi karna melihat mereka tampak sibuk membawa kotak-kotak makanan dan mengeluarkan meja besar.
"Itu hanya akal-akalan phi Sing agar orang menganggap dia baik, lalu lebih mau belanja di tokonya" Ucap Krist.
"Ckk! Berhenti berpikir seperti itu!" Ucap Off.
Off duduk di sebuah kursi, membuka kotak makanan yang di berikan oleh Tay tadi.
"Mana milik ku?" Tanya Krist.
"Tay mengatakan jika kamu ingin minta nasi kotak langsung temui saja dia" Ucap Off.
"Cih, tidak!" Ucap Krist.
"Terserah, makanan ini sangat nikmat" Ucap Off sambil memakan makanannya.
"Dan kata Tay, ini di masak oleh Singto sendiri" Udah Off lagi.
Krist menatap Off yang memakan makanannya, sesekali dia menatap ke luar, di depan toko sebelah sudah ramai orang mengantri ingin mengambil makanan gratis itu.
Krist keluar dari tokonya berjalan ke toko sebelah.
"Mana bagian ku, phi?" Ucap Krist sehingga membuat Singto menatap tajam pada Krist.
"Apa sopan meminta dengan cara seperti itu, Krist!?" Ucap Singto marah.
"Mana nasi kotak untuk suami mu ini, sayang ku?" Ucap Krist sambil tersenyum.
Tay terkekeh kecil mendengarnya, sedangkan wajah Singto memerah bak kepiting rebus! Singto marah sekaligus malu, apa lagi Krist mengatakan itu di depan Tay dan banyak orang di dekat mereka.
"Tak ada jatah untuk mu, Krist!" Ucap Singto.
"Sing, tak boleh seperti itu!" Ucap Tay.
Tay memberikan satu kotak makanan pada Krist, namun belum sempat Krist mengambilnya Singto lebih dulu mengambil kotak makanan itu dari Tay.
"Baiklah, apa nanti malam aku baru bisa mendapatkan jatah ku?" Ucap krist sambil menaik-turunkan alisnya.
"Krist!!!" Ucap Singto marah.
"Ya, sayang?" Ucap Krist lembut.
"Krist, lebih baik kamu membantu kami membagi ini, setelah itu baru aku memberimu nasi kotak" Ucap Tay.
"Tay!!" Ucap Singto.
"Sing, jangan sampai niat baik mu berubah menjadi buruk hanya karna kamu tak mau memberi Krist nasi kotak ini" Ucap Tay.
Krist berdiri di samping Singto dan memberikan kotak makanan yang ada di atas meja pada beberapa orang yang baru saja datang.
"Bukankah kamu pemilik toko sebelah?" Ucap salah satu orang yang ada di hadapan mereka.
"Ya, kenapa?" Ucap Krist.
"Ahh, kalian sudah berbaikan sekarang?" Ucap orang tersebut.
Semua orang, lebih tepatnya orang yang sering belanja di toko mereka pasti tahu jika Krist dan Singto dengan terang-terangan memperlihatkan persaingan mereka, itu sebabnya ada yang berani mengatakan itu.
YOU ARE READING
Enemies To Lovers ✓
FanfictionBerawal dari musuh, lalu berakhir menjadi sepasang kekasih (?) *Top Krist, Bot Sing.