Part 14

301 40 36
                                    

"Apa phi Sing sudah kembali ke toko phi?" Tanya Krist pada Tay.

"Belum" Ucap Tay sambil melanjutkan pekerjaannya menutup toko.

Sekarang memang sudah jam 10 malam, sudah saatnya toko di tutup.

"Apa phi Sing pulang ke rumahnya?" Tanya Krist.

"Aku tak tahu, Krist. Apa yang terjadi? Kenapa kamu sangat ingin tahu keberadaan Singto?" Ucap Tay.

Sejak tadi siang, sampai sekarang Krist terus menanyakan hal yang sama pada Tay, itu sebabnya Tay penasaran kenapa Krist selalu menanyakan Singto.

"Tadi phi Sing melihat phi Jane bersama pria lain" Ucap Krist.

"Cih, hampir 1 tahun mereka menjalin hubungan baru sekarang Singto melihat wanita itu bersama pria lain?" Ucap Tay.

Sebenarnya Tay sudah sangat sering melihat Jane bersama pria lain, itu sebabnya dia sudah tak terkejut lagi mendengar apa yang di katakan Krist.

Tay mengeluarkan ponselnya dari saku celananya kemudian menghubungi Singto.

"Ponselnya tak aktif, dia mungkin ke Club X sekarang" Ucap Tay.

"Apa phi yakin?" Ucap Krist.

"Aku sangat tahu kebiasaan Singto jika dia sedang sedih, dia pasti main ke Club, menghibur dirinya sendiri dengan mabuk-mabukan di sana" Ucap Tay

"Aku akan mencoba mencari phi Sing di sana" Ucap Krist.

Tiba di depan club yang di maksud oleh Tay, Krist langsung masuk ke sana. Suara dentingan musik mulai terdengar nyaring, Krist mengedarkan pandangannya ke setiap sudut club mencari keberadaan Singto.

Benar saja Singto sedang duduk di depan bartender. Krist langsung menghampiri Singto dan duduk di samping Singto.

"Phi Sing" ucap Krist sehingga membuat Singto menatap ke arah Krist.

Wajah Singto sangat merah, pipinya juga basah sepertinya dia menangis tadi.

Singto beranjak dari duduknya mengabaikan keberadaan Krist, dia berjalan sempoyongan, menabrak banyak orang di sana.

Krist meminta maaf pada orang-orang yang di tabrak Singto, dan beruntung semua orang yang di tabraknya mengerti dan memilih untuk tidak mempermasalahkan itu lagi.

"Kenapa kamu mengikuti ku!!" Ucap Singto kesal saat melihat Krist.

"Aku hanya ingin memastikan phi baik-baik saja" ucap Krist.

Setelah menyelesaikan urusannya di toilet, Singto langsung berjalan pergi dari sana, kali ini Singto berjoget di lantai dansa bersama banyak orang mabuk lainnya, Krist menghampiri Singto karna sejak tadi Singto seperti ingin memancing kemarahan orang-orang dengan sengaja menyenggol mereka.

"Ayo pulang, phi" Ucap Krist sedikit nyaring agar Singto mendengar apa yang di katakannya.

"Aku masih ingin disini" Ucap Singto sambil menggoyangkan tubuhnya.

Singto mengalungkan tangannya di leher Krist sehingga membuat Krist mematung, mereka sedekat ini sekarang? Karna mulai larut dengan suara musik DJ, Krist ikut bergoyang, dia melingkarkan tangannya di pinggang Singto sekarang.

Hampir 30 menit mereka bergoyang di sana, Singto mulai kelelahan, entah sadar atau tidak, dia memeluk tubuh Krist sekarang, dan menangis di pelukan Krist.

"Ayo pulang" Ucap Krist namun Singto hanya diam.

Krist menggendong tubuh Singto, membawanya keluar dari club. Tiba di tempat dia memarkirkan mobilnya, Krist langsung memasukan Singto ke dalam mobilnya.

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now