Part 22

282 42 38
                                    

Jam 12 malam Krist keluar dari kamarnya, dia berjalan mengendap-endap sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan suara, Krist sudah berhasil mencuri kunci mobilnya tadi siang saat New ke kantor, malam ini Krist akan melarikan diri ke kota Y untuk menemui sang kekasih.

"Mau kemana kamu!" Ucap New tajam sehingga membuat Krist terkejut.

Krist langsung berlari, dia masuk ke mobilnya dan menjalankan mobilnya pergi, New tentu tak akan membiarkan Krist pergi semudah itu, dia menyusul Krist menggunakan mobilnya sehingga membuat Krist semakin menaikan kecepatan mobilnya.

Beruntung sekarang sudah larut, sangat jarang ada pengendara lain di jalan selain mereka, Krist menaikan gas mobilnya di atas kecepatan rata-rata, dia melihat ke belakang mobil New sudah tidak ada lagi, Krist langsung menjalankan mobilnya ke rumah Singto.

Krist memencet bell rumah berharap sang kekasih segera membukakannya pintu, hampir 10 menit berdiri akhirnya pintu terbuka, Krist tersenyum melihat Singto kemudian memeluknya.

"Aku merindukan phi Sing" Ucap Krist sambil memeluk Singto.

Belum sempat Singto mengeluarkan suaranya, Krist lebih dulu melumat bibir Singto menyalurkan rasa rindunya, dia menggendong tubuh Singto membawa Singto ke kamarnya, perlahan Krist merebahkan tubuh Singto di atas ranjang, ciuman keduanya semakin panas sekarang, satu persatu pakaian Singto di lepas oleh Krist.

Singto mendongakan kepalanya saat bibir Krist turun ke lehernya, Krist menjilat leher Singto, lalu turun ke dadanya, meremas dada itu dengan sebelah tangannya sedangkan bibirnya menyusu di puting sebelahnya.

Singto mendesah sambil meremas seprei kasur, dadanya terus membusung seakan menyuruh Krist menghisapnya dengan kuat. Krist memainkan lidahnya di puting Singto, sesekali memberikan gigitan kecil di sana sehingga membuat Singto mendesah nikmat.

Kaki Krist mulai masuk ke celah kaki Singto sehingga membuat Singto membuka lebar kakinya, tangan Krist meremas pantat Singto, kini bibirnya turun ke perut memberikan banyak kecupan kupu-kupu di perut ramping Singto, Krist menggenggam penis Singto yang sudah sangat menegang dia mengecup kepala penisnya kemudian menatap wajah merah Singto yang kini memperhatikan dia.

"Apa phi Sing merindukan ku?" Tanya Krist sambil mengukung tubuh Singto di bawahnya, Krist mengusap pipi Singto sambil menatap matanya.

"Ya, aku merindukan mu" Ucap Singto.

Satu desahan keluar dari bibir Singto saat tangan Krist meremas pantatnya, Singto membuka lebar pahanya saat jari-jari Krist mulai menyapa lubangnya.

Krist memainkan tangannya di sana, sedangkan dia masih terus menatap Singto penuh cinta, sesekali tangan Krist mengocok penis Singto sehingga membuat Singto memejamkan matanya, karna gemas melihat wajah horny Singto, Krist mencium bibir Singto lagi, dia memainkan ibu jarinya di kepala penis sang kekasih sehingga membuat banyak cairan precum keluar dari penis Singto membasahi tangannya.

Puas menyesap bibir Singto, kini Krist memasukan dua jarinya ke mulut Singto, memainkan jari-jarinya di sana, menggoda bibir Singto sedangkan Singto memejamkan matanya menikmati itu, tangan Krist benar-benar asin.

Gerakan jari Krist terhenti, Singto membuka matanya dan menyadari keberadaan penis Krist di samping wajahnya, Krist mendekatkannya ke mulutnya dan menyuruh Singto mengulumnya, Singto melakukan itu sambil terus menatap Krist, tangan Krist mengocok penis Singto sekarang, cukup lama seperti itu kini Krist mulai mengambil posisi, dia memberi saliva lubang Singto, perlahan dia menuntun penisnya masuk ke dalam lubang Singto.

Krist mencium bibir Singto sembari menghentakkan batang penisnya agar tenggelam sempurna, kini Singto sudah tidak terlalu kesakitan lagi seperti pertama kali mereka melakukannya, keduanya saling menatap penuh cinta dan menyatukan bibir mereka, pinggang Krist mulai bergerak maju mundur memberi Singto kenikmatan.




*****
Tay melihat banyak orang berkumpul di tengah-tengah jalan sehingga membuat dia menghentikan mobilnya, sepertinya ada kecelakaan, Tay berjalan mendekati kerumunan dan terkejut saat melihat korban kecelakaan yang ternyata adalah orang yang di kenalnya, Itu New.

"Permisi, aku mengenalnya" Ucap Tay.

Tay ingin menggendong New namun seseorang menghentikannya.

"Hey, tapi kita harus menunggu polisi datang lebih dulu!" Ucap salah satu orang yang ada di sana.

"Apa kalian tak melihat darah yang terus mengalir dari kepalanya! Jika kita terlambat membawanya ke rumah sakit dia tidak akan selamat!" Ucap Tay.

Tanpa memperdulikan orang-orang Tay menggendong New membawanya masuk ke dalam mobilnya.

New memang kecelakaan di tengah-tengah jalan saat mengejar Krist, dia kurang hati-hati dan juga sedikit mengantuk sehingga membuatnya menabrak pembatas jalan, sudah hampir 1 jam New tergeletak di tengah jalan baru ada yang menemukannya sekarang.






*****
"Aku kabur dari rumah" Ucap Krist setelah mereka menyelesaikan permainan mereka.

Saat ini Singto sedang berada di dalam pelukan Krist, memeluk erat tubuh Krist menyalurkan rasa rindunya.

"Kenapa?" Tanya Singto sambil menatap mata Krist.

"Jika aku tak kabur aku tak akan bisa bertemu phi, Phi New melarang ku keluar, bahkan phi New ikut tinggal di rumah sekarang hanya demi menjaga ku agar tak pergi"

"Apa itu artinya hubungan kita tak akan pernah di restui?"

"Aku akan memastikan kita akan menikah, phi, jangan khawatir" Ucap Krist.

Krist mengusap punggung tangan Singto kemudian mengecup tangannya.

"Apa aku boleh melakukannya lagi?" Ucap Krist dengan wajah mesumnya.

Singto melepas pelukannya, dan memunggungi Krist, tapi Krist malah memeluk tubuhnya dari belakang, Krist menuntut penisnya untuk masuk ke lubang Singto.

"Krist!!" Ucap Singto marah, namun Krist tetap memasukan miliknya, Krist meremas pantat Singto sambil menjilat telinganya.











Tbc

Enemies To Lovers ✓Where stories live. Discover now