Flashback

988 177 41
                                    

Kedua gadis dari Sma Ksatrya kini sudah berada dirumah Freyana Atau lebih tepatnya rumah Nabilah, mereka berdua terlihat sedang asyik didapur untuk memasak mie instan.

"Ihhh!! Bisa diem gak Fre, nyolek nyolek mulu!" Kesal Jessi.

Sebab sedari tadi saat dirinya sedang memasak Freyana malah mencolak colek pipinya, walaupun Jessi suka namun lama lama juga dirinya merasa terganggu.

Sedangkan pelakunya hanya nyengir sambil menopang kepalanya dipundak Jessi dengan sedikit jinjit pastinya, Jessi melirik lalu memutar bola matanya malas sepertinya keputusan untuk kembali sangat salah.

"Harusnya gue gak usah balik deh! Seminggu kemaren gue tenang keknya gak ketempelan gini" gumam Jessi.

Freyana mencabikkan bibirnya dan mencolek dagu Jessi dari belakang,
"Jangan dong nanti Freya kangen tau, lo emang sengaja ya bikin gue kangen" ucap Freyana.

Jessi kini memindahkan mie instan yang sudah jadi itu kepiring yang sudah disiapkan oleh dirinya,
"Siapa yang kangen? Gue liat liat juga lo malah seneng tuh, lagian ada Marsha trus kak Ve ama Chika" balas Jessi.

Freyana masih menempel pada Jessi yang kini berjalan menuju meja makan membawa dua piring mie instan,
"Kangen tau Jeciii!!! Tau gak sih? Gue ampe heran loh, kemaren itu rasa kangen atau hujan! Deres banget soalnya" ucapnya dengan ekspresif.

Senyum tipis terbit dibibir Jessi mendengar penuturan sang buaya kita ini lalu dirinya pun duduk membuat Freyana mau tidak mau juga ikut duduk.

"Masih mau nyender Jess" ucapnya manja.

Jessi mengibaskan tangannya sembari mengambil sendok dan garpu lalu ditaruh diatas piring Freyana,
"Nanti aja! Sekarang lo harus makan dulu, ntar garuk garuk tanah lagi kalo kelaperan" ucap Jessi.

Freyana terdiam tak menjawab sambil mengingat sesuatu,
"Kenapa sih? Mirip tikus banget emang gue? Anak semanis ini disamain ama tikus?" Benak Freya.

"Kenapa? Udah dimakan tuh, keburu dingin loh gak enak nanti" ucap Jessi melihat Freya melamun.

"Maaf ya Jess, cuma ada mie instan soalnya tante Nab lagi pergi" balas Freyana sedikit lesu.

Jessi tersenyum lalu meraih pundak Freyana sambil sedikit mengelusnya,
"Makan itu gak penting apa makanannya dan tempatnya..."

Jessi pun mendongakkan wajah Freyana yang sedikit tertunduk itu

"...tapi yang paling penting itu, makannya bareng siapa" ucapnya lalu menyuap mie instan.

Freyana sontak tersenyum lalu meraih kedua pundak Jessi yang tentu saja membuat Jessi sedikit terkejut,
"Jadi..!! Jecci suka makan bareng Freya" ucapnya excited.

Melepas genggaman tangan Freyana dipundaknya Jessi tersenyum sambil mencolek hidung Freyana,
"Masih perlu penjelasan?" Ucap Jessi.

Freyana dengan cepat menggelengkan kepalanya lalu mengambil satu sendok mie instan bukan untuk dimakan sendiri, namun ia sodorkan kepada Jessi Freyana ingin sekali menyuapi Jessi untuk saat ini.

Tak ada tolakan dari Jessi membaut Freyana sedikit kegirangan lalu lanjut memakan makanannya itu, dengan kembalinya Jessi hati Freyana pun juga kembali.

Disisi fraksi LS

"Lo bodoh Zee! Kenapa kita harus percaya si kambing itu?" Teriak Flora dihadapan Zee.

Zee hanya tertunduk saja tadi saat mendengar informasi yang diberikan oleh Freya, Zee sebenarnya tak percaya namun saat Zee melihat raut wajah Freya.

Wajah seriusnya membuay Zee harus mempercayai informasi darinya itu,
"Bener apa kata Flora! Zee kenapa lo jadi selemah ini? Apa yang buat lo begini Zee?!!" Sambung Adel.

THE PRESENCE OF A NEW LEADER 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang