08 Cemburu

54 3 0
                                    

Kini waktunya untuk pulang, Grace yang sudah selesai membereskan tempatnya, berdiri di depan mejanya untuk menunggu Theo lewat. "mana sih tuh om-om satu, katanya mau pulang bareng" gerutu Grace yang kelelahan sendiri menunggu Theo.

cukup lama Grace menunggu tapi Theo tak kunjung, lewat. Malas sekali bagi Grace untuk keruangan pria itu. "tinggalin aja deh" ucap Grace lalu berjalan keluar dari kantor itu.

diluar sana ia melihat Reygan sedang duduk di atas motornya diparkiran. Grace menghampiri Reygan lalu bertanya. "ngapain Lo disini?" tanya Grace, Reygan yang semula sibuk dengan handphone nya kini beralih ke Grace.

"Ini serius? gue gak salah liat kan?" Ucap Reygan sambil mengucek-ngucek matanya, Grace menatap bingung kearah lelaki itu. "stres!" hina Grace lalu berbalik untuk meninggalkan Reygan.

"Eh, tunggu. mau pulang?" Tanya Reygan sambil menahan pergelangan tangan Grace. Grace menghentakan tangan nya hingga terlepas dari cengkraman Reygan.

"Iya" jawab Grace singkat.

"kok sendirian? om Theo mana?"

"mana gue tau" jawab Grace dengan nada sinis.

"jangan-jangan pulang bareng sama kakak lo lagi, gue dengar-dengar kakak Lo kerja disini" Ucap Reygan mengompor-ngompori Grace.

"peduli amat gue kalo dia pulang sama janda"

"hah?! kakak Lo janda?"

"iya"

"Weh awas Grace!! ipar janda adalah maut" peringat Reygan, Grace yang sudah mendapatkan kalimat itu berkali-kali, membuat Grace muak.

"Muak gue denger kalimat itu" ucap Grace sambil mengosok-gosok kedua kupingnya.

"Mau pulang bareng gak?" Tawar Reygan, Grace tentu menolak.

"udah lah gak papa kali, daripada Lo pulang sendiri"

"dari pada gue pulang sama Lo terus pas nyampe langsung di introgasi sama keluarga, gimana?"

"Biar gue yang jelasin nanti" mendengar itu, Grace berfikir sejenak lalu mengiyakan.

"yaudah deh, tapi benar ya Lo jelasin nanti!"

"iya"

Reygan memundurkan motornya terlebih dahulu sebelum Grace naik. setelah itu Reygan menyalakan mesin motornya dan...

Brummm...

Motor itu melaju dengan kecepatan tinggi membuat Grace kaget dan menjitak kepala reygan.

"heh bangsat! gue masih mau hidup!" maki Grace, Reygan yang memakai helm full face tentu saja tidak dapat mendengar ucapan Grace tadi, malah ia semakin menarik gas hingga motor itu berjalan dengan 120km/perjam.

Grace yang ketakutan reflek memeluk Reygan sambil memejamkan mata. tak tahu saja Grace bahwa itu membuat Reygan tersenyum penuh arti dibalik helm nya.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah sampai di mansion. Grace langsung turun dari motor Reygan dan segera berlari masuk.

naik keatas untuk menuju ke kamar. sesampainya dikamar Grace langsung menenangkan diri. "trauma seumur idup gue di bonceng Reygan!" ucap Grace.

Tok..tok..tok

"masuk aja kali! gak usah di ketuk segala" protes Grace. tapi yah seberisik apapun dia didalam sana tetap tidak bisa di dengar oleh seseorang di luar sana.

Ceklek.

"suami mu kemana? kenapa pulang bersama Reygan?" Tanya Gita kepada Grace yang duduk di kasur. Grace beangkit dari duduknya dan menghampiri iparnya. "Mmmm"

My Perfect Ceo HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang