"Aduh capek banget" Keluh Grace setelah duduk di sofa ruang keluarga, dan menyandarkan Tubuhnya. Tangan nya memengan perut nya yang mulai membuncit.
"Hanya Ke dokter saja kamu lelah?" Tanya Theo Meremehkan Lalu terkekeh.
"Capek Ngebawa anak Lo ini om!" Ucap Grace, Theo masih terkekeh sambil berjalan menuju Dapur. Grace mengambil remot Tv dan menyalakan Televisi yang berada tepat dihadapannya.
Tak lama Theo datang dengan segelas susu di Tangan kanan nya, Ia duduk di samping istrinya dan memberikan Segelas susu itu. Tangan nya merangkul Sang istri dan ikut menonton Acara tv pada Siang hari itu.
Cukup lama keheningan menyelimuti ruang tengah itu hingga Gita pun datang memecah keheningan. "Bagaimana hasil nya? Bayinya sehat?" Tanya Gita, Yah Mereka sudah mengetahui sejak Sebulan lalu hanya karena Gita melihat Theo mencium perut Grace.
"iya mba" jawab Grace sambil mengelus Perutnya, lebih tepat mengelus tangan Theo yang sedari tadi Berada di perut nya yang mulai membuncit. "Nih" Grace memberikan Gelas susu ke Theo, Theo mengambil alih dan meletakkan nya di Meja.
"Syukurlah, Yasudah saya ke atas dulu, Ada acara" Ucap Gita, Grace mengerutkan alisnya.
"Acara apa mba?"
"Acara suami saya"
"owh"
Gita segera pergi dari sana sedangkan Grace Menjauhkan Tangan Theo yang sedari tadi merangkul nya. "Om..." Panggil Grace, Theo menatap perempuan yang memanggilnya lalu berdehem.
"Pijitin om" suruh Grace lalu membelakangi Theo untuk menyuruh Pria itu Memijat Pundak nya. Theo menurut dan segera memijat kedua pundak istrinya itu.
"Permisi Tuan" Ucap seorang Art yang tetiba datang. Theo berbalik dan menatap wanita tua tadi yang memanggilnya.
"Ada apa?" Tanya Theo sambil memijat Pundak Grace.
"Didepan ada orang yang cari tuan"
"Siapa?"
"Tuan bisa keluar untuk melihat sendiri, Permisi" Wanita tadi segera pergi meninggalkan sepasang pasutri itu.
"Siapa om kira-kira?" Tanya Grace, Theo melepaskan tangan nya dan segera bangkit dari duduknya.
"Ikut om" Theo hanya mengangguk dan menarik Tangan istrinya untuk ikut.
Ceklek.
"Hai"
Theo Menarik Grace untuk Berdiri di belakang nya saja. "Lah? kenapa sembunyi? Gue mau kenalan calon ponakan gue, Masa gak boleh?"
"Buat apa kamu kesini?" Tanya Theo.
"Gue kan udah bilang, gue mau Kenalan sama calon ponakan gue, Sini. Grace" Tami tersenyum menyeringai di akhir Kalimatnya.
"Tidak, Sekarang kamu pergi!" Sentak Theo dan menunjuk kearah gerbang.
"Gak mau, Gue mau kenalan dulu sama calon ponakan gue, boleh kan? Grace?" Grace yang berdiri dibelakang Theo sedikit Meringkus Karena takut melihat senyuman Tami yang menyeramkan.
"Saya tidak izinkan! sekarang kamu pergi atau saya paksa!"
"Gue gak butuh izin dari Lo! minggir" Tami mendorong tubuh Theo ke samping dan mendekati Grace yang berdiri di ambang Pintu.
"Pergi kamu!" Theo mendorong Tami saat melihat di tangan Kanan nya terdapat pisau lipat.
"mm okay, Kaya nya belum saatnya, Sehat-sehat Bumil" Ucap Tami dan segera pergi dari sana. Grace Menatap Tami dengan tatapan ngeri apalagi saat tami mengatakan 'sehat-sehat bumil' kalimat itu penuh dengan arti yang tersirat.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Ceo Husband
RomanceSiapa yang menyangka, gadis berusia 20tahun menikah dengan seorang Ceo yang usia terpantau sangat jauh dengan gadis yang dinikahinya, 30tahun. Dan juga seorang duda. Xaviera Graceva Axyra atau biasa di panggil Grace, Menikah dengan seorang duda kaya...