05 karena maag

143 4 0
                                    

"Awsshhh...."

Theo terbangun dari tidur lelapnya saat mendengar suara rintihan seorang perempuan dikamarnya. Theo melihat kesekitar dan melihat Grace sedang menggeliat seperti ulat di sofa sambil memegang perutnya.

Theo yang merasa pusing karena pengaruh alkohol semalam mencoba mendekati Grace. "Kamu kenapa?" Tanya Theo dengan suara seraknya. "awshh.." Grace hanya terus merintih kesakitan, Theo melihat wajah gadis itu basah. "kamu menangis? ada apa? Perut mu sakit?" Tanya Theo, Grace hanya mengangguk Sebagi jawaban. "Auuu..."

"Pindah lah ke kasur" ucap Theo, Grace yang merasakan sakit diperutnya tentu saja tidak bisa bangkit apalagi untuk berjalan. "Aswhh sakit om..." Rintih Grace mulai menangis. "Kenapa bisa sakit? apa kamu sudah makan semalam sebelum tidur?" Tanya Theo. "Apa kamu sedang datang bulan?" Lanjut Theo bertanya, Grace mengeleng sebagai jawaban. "belum makan?" Grace mengangguk, asam lambungnya sekarang lagi kambuh.

"ya sudah ayo ke kasur" ajak Theo. Grace mengeleng sambil menahan rasa sakit. Theo langsung mengendong Grace untuk di pindahkan ke Kasur. "Aaa!!! sakit.." Grace menangis di gendong Theo, Theo meletakan tubuh Grace di kasur. "Kamu punya obat untuk ini?" Tanya Theo, Grace menggeleng.

"lalu bagaimana caranya agar sakitnya berkurang?" Tanya Theo lagi. "Gak tau.." jawab Grace. Theo mengelus rambut Grace menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan nya memegang handphone. Pria itu akan menghubungi seseorang di jam 3 pagi itu.

"Tolong Ke apotik untuk membeli Obat asam lambung sekarang juga!" Ucap Theo ke seseorang diseberang sana.

"siap pak"

Tut.

Theo memutus telfon nya lalu kembali ke Grace yang masih kesakitan. "Sakit om..." Rintih Grace, Tangan nya meraih tangan Theo untuk di genggam seerat mungkin.

"Remas saja sekuat kamu, jika rasa sakit yang kamu rasakan bisa berkurang" Ucap Theo, Dan Grace benar-benar melakukan hal itu, Dia benar-benar meremas tangan Theo sekuat tenaga.

Tak puas hanya dengan meremas tangan Theo, Grace berpindah ke leher Theo. perempuan itu mencakar-cakar leher Theo hingga memerah, Walapun kuku nya tumpul tapi tetap saja Theo merasa nyeri. Tapi pria itu tidak melarang, ia membiarkan perempuan dihadapannya itu menyiksa dirinya. "Akh!! sakit!!!" Satu tangan Grace Mulai ke kepala Theo dan menarik Rambut Theo. Theo hanya pasrah dengan perlakuan Grace.

tok...tok...tok

"Itu obat kamu sudah datang, lepaskan saya biar saya bisa mengambilnya" ucap Theo, Grace menarik tangan nya lalu kembali fokus ke perutnya.

Ceklek.

Theo membuka sedikit pintu dan melihat Art di rumah nya sudah berdiri dengan paper bag di tangan nya. "Tuan? ada apa? katanya pesan obat sakit maag, tapi kenapa rambut tuan acak-acakan? tangan dan leher tuan juga memerah?" Tanya Bi Husna, Theo tidak menjawab dan mengambil paper bag berisi obat untuk Grace, lalu menutup pintu.

Theo segera menyiapkan obat itu untuk Grace. "Minum ini" Pintah Theo, Grace segera menenggak obat yang diberikan Theo dan kembali Merintih. "Kok masih sakit??" Tanya Grace. "Semua butuh proses!" jawab Theo datar.

Grace mencoba menenangkan diri, Theo duduk kasur disamping Grace lalu membuka sepatunya dan jas nya. Grace yang sudah mulai tenang melihat tangan dan Leher Theo yang memerah karena ulahnya. "sudah baikan?" Tanya Theo tanpa menatap Grace, Grace mengangguk sambil menjawab 'iya'.

"Jika memang sudah membaik, lanjutkan saja tidur mu, ini masih jam tiga pagi" ucap Theo, Grace yang memang semalaman tidak tidur karena sakit perut, langsung memposisikan tubuhnya untuk tidur.

My Perfect Ceo HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang