27 Pembalut

23 1 0
                                    

Sebulan telah berlalu, kini Theo sedang berada di toko kelontong hendak membeli Pembalut. Yah kalian tidak salah baca, ayolah saat ini pria itu sangat-sangat Menahan malunya, Tapi dengan Ekspresi yang Tetap santai ia mengambil sesuatu yang ia akan beli itu dan segera membayar, Untung nya Kasir di toko itu tidak banyak Tanya.

Jika bukan karena kamu Mengidam, saya tidak mau melakukan hal bodoh ini Ace* Batin Theo kesal dan segera pergi dari sana.

_____

"Ada kan om?" Tanya Grace sambil menyambut kedatangan Suaminya. Theo memberikan Kresek hitam berisi pembalut ke hadapan Grace, Grace segera membuka kantong kresek berwarna hitam Itu dan melihat isinya.

"Ih om!! Bukan ini!! Gue maunya yang ada sayap nya, Terus warna kemasan nya biru! terus ukuran nya tiga puluh lima senti, Terus Isinya yang sepuluh" Ucap Grace protes. Theo memutar bolanya malas dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Saya mana tahu soal beginian! Lagian buat apa kamu beli?"

"Gue kan udah bilang! Gue ngidam pengen pake pembalut! biasanya tanggal segini gue udah Dateng bulan" Jawab Grace menjelaskan, Theo memijat kepalanya yang terasa pening, Sudah sebulan berlalu Dan Grace sudah mengidam Banyak hal kepadanya.

Seperti kemarin ia Ingin Theo memakan masakan nya yang keasinan dan Gosong. juga ingin Theo membelikan nya Pakaian dalam di mall, dan jangan lupakan Soal Beberapa Hari yang lalu juga, Ia ingin Theo mengemis di jalanan, dan masih banyak lagi ngidam nya yang membuat Suaminya malu.

"Cepat om!! beliin!"

"Memang apa bedanya dengan Ini?" Tanya Theo menunjuk Pembalut yang barusan ia beli.

"Beda! cepat beliin!"

"Ganti saja yah ngidam nya" Tawar Theo, Grace mengeleng tegas dan kembali memaksa Theo.

"Cepat om! Yaudah kalo gak mau, Nanti anak Lo Ileran!" Ancam Grace, Theo berdecak kesal dan segera pergi kembali untuk membeli pembalut yang Grace inginkan.

_____

"Ini?" Theo Melemparkan Kresek berwarna hitam ke Grace yang sedang tiduran, Grace membuka kresek itu dan bersorak kegirangan.

"Yes! Akhirnya!" Tidak Tahu saja Grace, Jika Theo mendapatkan nya karena bertanya dan menjelaskan semuanya, Dan itu sangat-sangat memalukan baginya.

"Sekarang Lo pake" suruh Grace.

"Hah? Saya?"

"Iyalah, siapa lagi, cepat pake"

"Kenapa saya? kamu kan bilang ngidam ingin memakai itu"

"Gak, ngidamnya ganti pengen Lo aja yang pake" Theo Menjatuhkan dirinya ke hadapan Grace yang duduk di kasur.

"Bisa tidak ngidamnya diganti saja yang tidak membuat saya malu dan kesusahan" Ucap Theo mengeluh.

"Ohh jadi Lo Malu nurutin keinginan Anak Lo?!" Tanya Grace menyolot. "Oh yaudah, Lain kali gak usah di turutin, efek sampingnya palingan Anak Lo ileran" Theo Bangkit dari Kasur dan Mengambil pembalut yang berada di tangan Grace.

"Bagaimana Cara pakai nya?!" Tanya Theo kesal, Grace tersenyum senang dan Segera Memberitahu Theo cara pakainya.

Setelah menjelaskan Theo ke toilet untuk memakai pembalut itu. Grace menunggu Beberapa saat hingga Theo keluar. "Kok aneh?" Tanya Theo sambil Menyempurnakan Letak junior nya.

"Emang gitu kok, Gue Juga dulu ngerasa aneh" ucap Grace. "Tapi Lo pake kan? Coba sini" Grace menarik Theo dan mengecek jika pria itu benar-benar memakai pembalut Nya.

"Ihhh nurut!! kasian juga sih om junior Lo Ketekuk" ucap Grace lalu tertawa, sedangkan Theo terus-terus dan gelisah karena junior nya.

"Ini kalo Saya mau pipis gimana?" Tanya Theo membuat Grace tertawa lepas. "Yah buka celana lah om! Lo mau Ngompol!?" Jawab Grace.

Theo berjalan ngangkang menuju kasur untuk duduk di samping Grace sambil terus menyempurnakan sesuatu yang terasa aneh.

"Jangan dibuka yah om!" Ucap Grace, Theo hanya bisa mengangguk Pasrah.

"Om gue pen-"

"Apa lagi sayang???" Theo Memotong dan bertanya.

"Gak jadi deh" Theo Membaringkan tubuhnya Di kasur Karena kelelahan.

"Capek om?" Tanya Grace, Theo mengangguk Dan membalikkan badannya untuk Memeluk Perempuan Nya.

"Yaudah istirahat aja dulu, nanti lanjutin lagi yahh" Ucap Grace, Theo hanya Berdehem dan mulai memejamkan Mata nya di pangkuan Grace.

_______

Jam menunjukkan Pukul setengah enam sore, Grace duduk di balkon kamarnya sambil menikmati makanan Favoritnya semenjak hamil. Mangga muda.

Jangan Tanyakan siapa Yang membelikan bumil itu, Sudah pasti suaminya. Dan Theo baru saja kembali Membawakan mangga muda untuk Grace, Jangan lupakan Pembalutnya Yang masih ia pakai, Pria itu sudah seperti Anak kecil yang selesai sunat, jalan nya Saja ngangkan.

"Makasih om.." Ucap Grace menerima mangga muda yang masih segar itu. "Ini sudah bisa dilepas?" Tanya Theo memegangi Celana nya, Grace mengangguk dan kembali menikmati mangga mudanya.

Theo segera masuk untuk melepas sesuatu yang Dari tadi menyiksanya. setelah selesai ia kembali Ke balkon dan duduk di samping Grace, reflak ia mengambil satu potong mangga yang sedang di nikmati Grace dan memakanya.

"uhuk..uhuk.. Apa ini? Kenapa Masam sekali rasanya?" Tanya Theo dan segera memuntahkan Mangga yang ia kunyah itu.

"Lagian kenapa dimakan coba! Gue kan gak suruh" Ucap Grace masih terus melahap mangga mudanya, Theo menatap istrinya Itu dengan Tatapan geli. "Kenapa Lo? Geli liat gue?" Tanya Grace.

"Tidak, Kenapa kamu bisa memakan mangga yang semacam ini?" Tanya Theo, Grace mengangkat kedua bahunya, malas menjawab.

Theo mendekat dan mengelus lembut Perut Grace. "Sampai kapan kamu sembunyikan kehamilan mu?" Tanya Theo, Grace berfikir sejenak sebelum menjawab. "Selama masih rata sembunyiin aja" jawab Grace.

"memang nya kenapa jika mereka tahu?"

"Gak ada masalah sih"

"lalu?"

"Gak tau, pengen Keluarga gak tahu aja" Theo mengangguk paham lalu mencium perut Grace yang terbalut Kain bajunya.

"Perut nya Mulu yang di cium selama ini, gue nya gak" ucap Grace, Theo mendongak kan kepalanya menatap Perempuan nya.

Cup.

Theo menahan ciuman mereka untuk beberapa saat, Setelah puas Theo melepaskan dan membersikan Bibir perempuannya Yang basah. "Bau rokok om!" Ucap Grace, Theo mengangkat satu alisnya menebak kebohongan perempuan itu.

"Selama kamu hamil saya sudah tidak pernah Merokok, Jadi... jangan berbohong manis" Ucap Theo Lalu mencium Pipi Perempuan yang berada di dekatnya itu.

"Bau!" Hina Grace Lalu membersihkan Pipinya yang dicium Theo barusan. Mendengar itu Theo malah mengulangi Dan mencium Pipi dan leher Perempuan itu dengan brutal.

cup.

cup.

cup.

cup.

cup.

cup.

"Ih om!" Sentak Grace Dan mendorong tubuh Theo menjauh. "ck!" Grace berdecak kesal Sambil Bercermin di Jendela balkon.

"Ciuman brutal dari saya, puas?" Ucap Theo, Grace menatap sinis pria di sampingnya itu. "Lo pikir gue gak bisa brutal?" Tanya Grace, Theo mengangkat satu alisnya Sambil menatap balik Bola mata milik Grace.

"Memang nya bisa?" Tanya Theo balik, Grace meletakkan piring dan menarik Theo untuk masuk ke dalam Kamar.

__________________________
___________________

Setiap Chap bakal Dipercepat yah!!! Biar gak boros Bab😔

Janlup bintang nya sayangg🌟🌟🌟

Tandai Typo⚠️⚠️

My Perfect Ceo HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang