episode 12

684 62 9
                                    

Haii semuanya apa kabar?
Happy Reading......























episode sebelumnya,
“Apa lagi sih ini? Siapa sih yang sembarangan ngelempar kaleng udah tau ada orang,kenapa gak dibuang ketempat sampah aja sih main buang sembarangan?.” ucap Gita yang melihat ada kaleng yang tadi sengaja orang itu lemparkan ke arah Gita. dan Gita berniat membuang nya ke tong sampah. namun, Gita tidak jadi membuangnya karena lagi-lagi dia melihat ada kertas di dalam nya.
















Episode selanjutnya....
Lagi-lagi Gita mendapatkan Surat dengan tulisan berwarna merah.

Lagi-lagi Gita mendapatkan Surat dengan tulisan berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kakakmu?." ucap Gita heran. dan berfikir apa lagi ini.

“Apa maksud dari surat ini?. dan apa maksudnya “Kakakmu?”. apakah ada hubungan nya dengan cici?.” gumam Gita dalam hati.

“Ah bentar, surat yang tadi pagi.” Ucap Gita yang bergegas mengambil kertas yang ada di saku celana nya yang tadi pagi ia dapatkan dari seseorang.

Gita menyambungkan kata-kata di kertas itu, (Pembunuh) (Kakakmu).

“apa maksudnya ini?.” ucap Gita heran

“atau….” ucap Gita yang berhenti lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata “ahhh nggak nggak, nggak mungkin. Gak mungkin Cici aku pembunuh, ini gak mungkin. Cici aku bukan seorang pembunuh.” Tegas nya.

Shani yang menyadari Gita tidak ada dibelakang nya ia pun balik lagi ke tempat Gita sekarang berada.

Gita masih melihat kertas-kertas itu dan bergelut dengan opini-opini yang begitu banyak di kepalanya. tapi Shani berhasil membuyarkan lamunan itu.

“Dek?.” panggil Shani yang masih jauh dan belum sampai ke tempat Gita diam.

Gita pun dengan segera memasukan kertas itu ke dalam saku celana nya.

“Dedek?.” panggil Shani kembali setelah dekat dengan Gita.

“Ah iya Ci kenapa?.” ucap Gita yang langsung menetralkan ekspresi wajahnya.

“Dedek yang kenapa? kok masih disini? Cici kira kamu ngikutin cici dibelakang.” ucap Shani dengan lembut yang mengusap surai rambut hitam milik Gita.

“Cici yang ninggalin dedek ya ci.” Ucap Gita

“hhehe maaf sayang tadi soalnya Cici habis nerima telepon dari kak Jinan, maaf ya.” Ucap Shani yang mengecup kening sang adik.

“Kebiasaan deh. kenapa gak angkat di hadapan aku aja, telepon dari kak Jinan ini kan? kenapa harus jauh-jauh dari aku jawabnya.” Ucap Gita yang kesal dengan apa yang dilakukan Shani.

“Iya maaf ya. gak lagi-lagi deh.” ucap Shani

“hmmmm.” ucap Gita

“Ihh kok gitu sih dek? Cici kan udah minta maaf sama kamu.” ucap Shani

BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang