episode 31

690 77 11
                                    

Haii semua nya, nungguin kelanjutan cerita nya gak? yaudah let's go.
Happy Reading...

















































Episode Sebelumnya,

Gita membuka Galery ponsel Gracia.
Ia menunjukan photo Shani. dan Tara terkejut betapa mirip nya Shani dengan dirinya.

"Kok mirip banget ya Cici kamu sama aku." Ucap Tara setelah melihat Shani

"Tapi aku yakin kakak itu Cici aku." Ucap Gita yang menatap Tara serius.


Episode Selanjitnya...

Tara yang merasa dirinya di tatap Gita pun langsung mengubah pandangan nya menatap mata Gita lekat, ada kenyamanan disana dan juga rasa rindu yang teramat besar diantara binar mata ke dua nya.

Gracia yang melihat pemandangan itu pun hatinya merasa bersalah jika harus menyembunyikan kenyataan ini dari Gita. Namun, yang ia takutkan sekarang yaitu kondisi kesehatan Shani akan semakin memburuk jika dipaksa harus mengingat siapa dirinya, Karena Ia tau sipat keras kepala Gita yang akan terus berusaha membuat Shani mengingat kembali masa lalu nya Jika mengetahui bahwa Tara adalah Cici nya yang Amnesia/hilang ingatan.

"Kenapa kamu begitu yakin kalo aku Cici kamu?." Tanya Tara memecah keheningan antara dirinya dan Gita.

"Aku sangat yakin, Karena perasaan seorang adik tidak pernah meleset." Jawab Gita yang terus menatap mata Tara tanpa jeda.

"Jika aku bukan Cici kamu, apakah kamu akan kecewa?." Ucapan Tara yang berhasil membuat Gita tertunduk lesu. Entah kenapa hati Gita terasa sakit mendapat pertanyaan seperti itu dari Tara, Ia merasa itu adalah pertanyaan yang tak mau Ia dengar dari mulut Tara karena Ia sangat yakin jika Tara itu Shani.

Tara yang melihat Gita langsung menunduk pun segera memeluk tubuh Gita yang sudah bergetar hebat karena menahan isak tangisnya.

Tara tidak tega melihat air mata Gita yang terus berjatuhan membasi selimut yang Ia kenakan.

"bang, Dr.Gracia, boleh aku minta waktu nya sebentar berdua saja dengan Gita?." Pinta Tara.

Gracia dan Gino pun mengangguk paham atas permintaan Tara. dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua saja di ruangan itu.

"Dek?." Panggil Tara lembut sambil mengelus punggung Gita. Gita tidak membalas pelukan Tara dari tadi ia hanya diam saja tangan nya tidak terulur sedikitpun.

Tara faham yang ia Tanyakan barusan adalah suatu kesalahan, Adik mana yang tidak akan kecewa jika keyakinan nya keliru. Apalagi Gita adalah sosok adik yang sangat menyayangi kakak nya.

"Kok diem?." Tanya Tara yang kemudian melonggarkan peluknya lalu mengangkat dagu Gita supaya wajahnya tidak terus-terusan menunduk kebawah. Benar Saja mata Gita sudah memerah dan pipi yang sudah basah dengan linangan air mata.

cup,

satu kecupan mendarat di bibir Gita singkat.
Jelas Gita merasa kaget karena Tara tiba-tiba mengecup bibirnya. Gita hanya memperbolehkan Shani saja yang mengecup bibir nya bahkan orang tua nya pun tidak ia perbolehkan, Karena Shani lah sosok perisai bagi dirinya. Bukan nya Gita lemah tapi bagi dirinya Shani adalah orang nomer satu yang paling berharga bagi dirinya, begitupun sebaliknya.

"Cici nggak pernah ngajarin dedek buat gak sopan dengan gak natap orang yang sedang berbicara." Ucap Tara menghapus air mata Gita.

Gita mencoba mencerna apa yang di ucapkan Tara sama persis dengan yang selalu Shani ingatkan.

BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang