episode 24

646 79 19
                                    

haii semua mari melanjutkan membaca
Happy Reading...









































Episode Selanjutnya ...

Di sebuah hutan yang rimba, terlihat sesosok gadis sedang menyendiri di tengah keheningan malam dan suara-suara merdu hewan-hewan kecil menyertai ke sendirian nya. Terdengar Isakan-isakan tangisan keluar dari mulut si gadis tanpa henti, Entah apa yang membuatnya merasa nyaman di tempat gelap sendirian. Duduk di bawah pohon besar diantara pepohonan yang lain.

Ingatan nya kembali berputar, mengingat semua kejadian yang telah menimpanya belakangan ini.
Dada nya sesak, sakit, bahkan penuh penyesalan. Amarah nya terus tanpa henti mengendalikan perasaan dan fikiran nya saat ini.

"Ci maafin dedek hiks hiks maafin dedek hiks hiks." Ucap nya yang memecah keheningan.

"Harusnya dedek dengerin dulu penjelasan Cici waktu itu hiks hiks." Setiap kata yang terdengar Lirih dari Mulut gadis itu.

Ya, Gita. Dia memang sangat suka ke tempat sunyi guna menenangkan dirinya. Dia sangat menyesali apa yang terjadi pada nya dan Shani saat ini.

Dia mengingat saat diri nya marah pada Shani di luar kendali.

"Pasti hati Cici sangat sakit ya saat dedek bentak-bentak? hiks hiks, Maafin dedek Ci. Seharusnya semua kata-kata itu nggak keluar menuduh Cici yang enggak-enggak hiks hiks Maaf Ci, Maaf." Ucap Gita menyesal atas perlakuan nya saat itu.

"I really miss you Ci." pungkasnya yang langsung menundukan kepala yang ditopang oleh kedua tangan bersedekap memeluk lutut.

skip,
........
Tanpa Sengaja ada seseorang yang menghampiri Gita saat Ia sendirian.

"Dek?." panggil seseorang itu lembut lalu duduk di samping Gita.

Gita yang menyadari suara seseorang itu langsung nengok ke arah sumber suara.
Sesosok gadis cantik bak bidadari turun dari kayangan tersenyum manis ke arahnya dengan  lesung pipit khas nya.

"Cici." Ucap Gita yang kini berhamburan memeluk tubuh sang kakak dengan tangisan yang semakin menjadi.

Ya, orang itu adalah Shani. Kakak yang saat ini Gita rindukan kehadiran nya, setelah beberapa hari dia menghabiskan waktu tanpa kehadiran sang kakak karena Gengsinya.

"Sayang nya Cici Kenapa nangis hmm?." Tanya Shani dengan suara lembut nya seraya mengelus punggung dan surai rambut Gita.

Gita tidak menjawab pertanyaan Shani, Ia hanya terus menangis dalam dekapan sang kakak saat ini meluapkan semua perasaan nya saat ini. Nyaman? Iya, Gita merasakan kehangatan itu kembali.

Shani Tersenyum melihat adiknya saat ini tengah memeluk dirinya.

"Cici maafin dedek hiks hiks." Ucap Gita yang kini membuka suara

"Kenapa minta maaf sayang?." Tanya Shani yang masih memeluk tubuh sang adik tersayang.

Gita sedikit melonggarkan pelukan nya.

"Maaf dedek udah nyalahin Cici atas kepergian mama dan papa. Maaf juga dedek udah bilang Cici bukan kakak terbaik buat dedek. Maaf juga..." Ucap Gita terhenti karena sekarang Shani menatap lekat dirinya dengan jari yang menempel pada mulutnya.

Shani menggelengkan kepala memberi isyarat pada Gita untuk tidak melanjutkan perkataan nya. Sekarang Shani menangkup pipi gembul Gita lalu mengecup kening Gita lama.

Gita hanya memejamkan mata nya, kemudian memeluk kembali tubuh Shani.

"Dedek gak salah dan gak perlu minta maaf juga. Apapun yang dedek katakan waktu itu udah bener. Maaf Cici ngulur waktu untuk jujur sama dedek. Maaf udah buat dedek kecewa." Ucap Shani yang kini terus mengelus punggung Gita sesekali mengecup pucuk kepala adiknya.

BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang