Sebelum Usai kita lanjutkan dulu deh, siapkah?
Happy Reading....EPISODE SELANJUTNYA...
Keesokan pagi nya, tepat pukul 04.45 WIB.
Shani sudah terlebih dahulu membuka mata nya, Sementara Gita masih terlelap sambil memeluk erat tubuh Shani dan menenggelamkan wajah nya di dada cici nya itu.Perlahan Shani melepaskan pelukan Gita dari tubuhnya, Karena jika terus dibiarkan dia bisa terlambat untuk melaksanakan Sholat subuh.
Namun saat sudah duduk Gita malah menangis karen tak dapat tidur tanpa memeluk Cici nya.
"Cici hiks hiks." Tangis Gita dengan mata masih menutup
Shani yang mendengar tangisan adiknya pun menoleh ke arah Gita yang tengah tidur namun menangis mencari diri nya.
"Ssstttt Sssttt hey dek Cici disini Ssttt bobo lagi ya." Shani meng pukpuk kepala Gita supaya tidur lagi.
Tapi Gita malah meminta Shani untuk mendekap nya dan Ia ingin tidur dipangkuan nya.
"Ci, mau gendong hiks hiks." Rengek Gita yang sudah sedikit membuka matanya karena masih ngantuk dan nampak sayu.
"Iya nanti ya, Cici nya mau Sholat dulu sayang." Ucap Shani yang terus mengelus punggung adiknya
"Hiks hiks hiks." Suara tangisan Gita semakin menjadi
"Ssssttt gak boleh nangis ah ssssttt." Ucap Shani menenangkan, Namun Gita masih terus menangis sampai sesenggukan namun dalam posisi tidur nya.
"Dek hey dedek, udah dong sayang nangis nya." Ucap lembut Shani yang terus menenangkan Gita dalam ke tantruman nya.
"Cici hiks hiks mau gendong Ci hiks hiks." Tangis Gita dengan ke tantruman nya.
"Dahlah repot kalo udah Tantrum kek gini mah, mau nggak mau harus di turutin, dek.. dek.. hadeuh." Gumam Shani dalam hatinya
"Yaudah Sini, dedek mau ikut Sholat aja sama Cici ya?." Tawar Shani pada Gita.
Gita mengangguk di sela-sela tangis nya. Shani mengambil alih badan Gita kedalam pangkuan nya, kebetulan sekarang yang terpasang hanya infus saja di tangan Gita.
Setelah berada di pangkuan Shani, Gita malah khawatir dengan luka di tangan sang kakak.
"Dedek pakai kursi roda aja Ci." ucap Gita yang sudah tidak menangis lagi dan akan turun dari pangkuan Shani.
"Loh kenapa sayang? tadi dedek minta gendong sama cici, giliran udah di gendong malah minta turun." Heran Shani.Namun kebingungan Shani tak berangsur lama, Ia paham dengan tatapan Gita pada lengan nya.
Shani merasa senang adiknya ini selalu peka pada kesakitan Cici nya, Namun sekali lagi Gita lupa bahwa sifat dan sikap sang kakak tidak jauh berbeda dengan diri nya. Shani malah enggan menurunkan Gita dari pangkuan nya, Ia langsung berdiri sambil menggendong adiknya ala koala dan meraih infus sang adik untuk Ia bawa.
"Ci, dedek naik kursi roda aja." Cicit Gita
"Udah sama Cici aja, Cici gak apa-apa kok sayang. Jangan khawatirkan Cici, khawatirin aja Kesehatan dedek sendiri." Ucap Shani yang membawa Gita ke arah kamar mandi yang ada di ruangan khusus keluarga Natio.
Gita yang mendengar ucapan tulus Shani pun hanya diam tidak memberontak bahkan semakin mengeratkan pelukan nya.
...Saat sudah di dalam kamar mandi, Gita malah enggan turun dari gendongan Kakak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]
General Fiction"Tunggu waktu yang tepat, bersabarlah sejenak.. dek." Sibling