episode 45

718 77 14
                                    

tadinya mau double up, tapi ternyata waktu berkata lain, it's okay lah ya hhehe

Happy Reading...






















































EPISODE SELANJUTNYA...

Di dalam kamar
Shani juga merasa bersalah karena telah memarahi adiknya. Bukan tanpa alasan Ia melakukan itu pada Gita, Ia mau adiknya mengerti dengan apa yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak.

Duarrr...

suara Gludug bersama kilatan petir dari luar terdengar sangat kencang disertai angin dan rintik hujan yang semakin deras.

Sementara Gita masih saja duduk di kursi taman, meskipun Ia takut dengan suara gludug tapi karena Marah dan kesalnya Ia mencoba memberanikan diri untuk tinggal disana.

Sekujur tubuhnya mulai basah diterpa hujan yang lumayan cukup deras, Ia menangis dibawah hujan. Suara tangis nya yang sangat keras teredam dan terkalahkan dengan suara bising nya riuh angin dan hujan yang jatuh ke tanah.

Bukan karena hal sepele Ia marah pada Shani, Namun untuk kesekian kalinya Ia merasa Cici nya tidak seperti yang dulu.
......

Shani yang baru keluar kamar pun bertemu dengan maid di rumah nya.

"Loh Non baru keluar kamar? Non Gita nya mana? Tadi bibi cek di kamarnya gak ada, bibi pikir dikamar non." Ucap Bi Siti

"Loh dedek belum kembali ke kamar nya bi?." Ucap Shani malah balik bertanya

Ia langsung teringat Adiknya yang tengah marah pada dirinya. Ia lari masuk ke dalam kamar nya kembali dan membuka pintu balkon kamar yang dibawahnya adalah taman belakang rumah.

Betapa terkejutnya Ia melihat Gita yang tengah duduk dibawah deras nya air hujan.
Shani langsung lari mengambil payung dan menghampiri adiknya itu.

skip,
.......

Gita terus menangis Ia tak peduli dengan derasnya hujan, meskipun tubuhnya sudah sangat bergetar hebat kedinginan karena sudah lama Ia terkena air hujan.

Shani lari ke arah Gita dengan menggunakan payung dan langsung berdiri di belakang sang adik untuk memayungi nya.

Gita yang sadar dengan kehadiran seseorang pun Ia ingin menoleh namun pandangan nya mulai kabur dan akhirnya jatuh pingsan.

"Dedek." Teriak Shani yang mendapati adiknya jatuh tersungkur keatas tanah tak berdaya.

Shani langsung membuang payung yang Ia kenakan dan mendekat ke arah Gita.

"Dek sayang." Panggil Shani yang tengah meraih tubuh sang adik ke pangkuan nya.

Tanpa Pikir panjang Ia langsung membawa Gita ke dalam rumah ala bridal style menuju kamar milik Shani.

"Bi, Bibi..." Panggil Shani pada bi Siti.

"Iya Non, ada apa?." Ucap Bi Siti yang datang dari dapur menuju kamar Shani.

"Ya Alloh, Non Gita kenapa non?." Lanjut Bi Siti panik.

"Bi tolong ambilkan handuk, cepet." Perintah Shani, Bi Siti pun langsung pergi mengambilkan handuk yang Shani minta.

"Dek sayang bangun, Cici mohon." Ucap Sendu Shani yang menatap sang adik dengan wajahnya yang sudah pucat pasi, bibir membiru, badan bergetar hebat karena menahan kedinginan namun mata terpejam.

"Ini non handuk nya." Ucap Bi Siti yang menyodorkan handuk yang Shani minta.

"Tolong buatin Air jahe Anget ya bi buat dedek." Pinta Shani, Bi Siti pun mengangguk lalu meninggalkan Mereka berdua.

BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang