Lanjutlah ya double up hhehe
Happy Reading...Episode Selanjutnya...
Gita menemukan sebuah Kalung milik Shani, tepatnya kalung kesayangan Shani karena kalung itu adalah pemberian Gita saat Shani ulang tahun yang ke 25 waktu itu.
"Loh ini kan kalung Cici, kenapa bisa ada disini?." Monolog Gita kemudian mengambil kalung milik Shani yang tak sengaja Ia injak.
"Kok bisa ada disini, sedangkan jarak mobil Cici ke kalung yang jatuh ini cukup jauh." Heran Gita mencoba mencerna. "Apa jangan-jangan.." Lanjutnya yang terhenti kerika Gita melihat kembali bayangan Shani di hadapan nya.
"Dedek.." Ucap Shani tersenyum ke arahnya namun sedikit jauh dari tempat Gita berada. Shani melambai-lambaikan tangan nya.
"Loh Cici." Gumam Gita pelan.
"Cici.." Teriak Gita berlari menghampiri Shani namun saat sampai bayangan Shani menghilang.
"Cici, Cici dimana?." Teriak Gita yang terus mencari keberadaan Shani yang tiba-tiba menghilang.
"Di sini sayang, Cici disini." Ucap Shani yang muncul kembali tapi diatas jalan.
Gita berusaha naik lagi ke atas untuk mengejar bayang Shani. Saat tiba diatas Shani menghilang kembali.
Gita menangis karena tidak bisa menemukan keberadaan Shani kembali, tubuhnya kini luruh ke tanah. Tangisan nya semakin menjadi kala mengingat peristiwa 3 bulan lalu.Bayang Shani sekarang kembali muncul, Ia mendudukan dirinya di dekat Gita. Tangan nya merangkul sang adik yang tengah menangis saat ini.
"Maafin Cici lagi-lagi buat dedek nangis." Ucap Shani terdengar lembut di telinga Gita.
Gita melihat ke arah Shani berada sekarang, Ia langsung memeluk bayangan Shani dalam halusinasi nya. Namun kali ini Ia tak dapat merasakan nya. Bayangan Shani antara ada dan tiada Tubuhnya nampak transparan.
"Jangan nangis Cici gak suka liat air mata kamu. Tersenyumlah sebentar lagi kita akan bertemu, Cici janji." Ucap Shani menanglup pipi Gita namun tetap Gita tak bisa merasakan nya seperti biasa nya.
Kemudian Shani berdiri dan berjalan mundur menjauh dari Gita , Tangan Shani melambai-lambai seperti orang yang akan benar-benar pergi jauh. Gita mengejar Bayangan Shani sampai tidak sadar sekarang Dia ada di tengah-tengah jalan raya. namun kebetulan Jalan tidak begitu ramai saat ini.
Gita terus mengejar Shani sampai. Gita melihat sebuah truk melintas dan akan menabrak tubuh kakak nya itu.
"Cici Awasss." Teriak Gita berlari akan menghampiri Shani. Bayangan Shani menghilang ketika truk itu seperti akan menabraknya.
Gita juga tak menyadari ada mobil melaju dari arah lain.
Brukkk,
Tubuh Gita terpental namun tidak jauh, Gita tertabrak sebuah mobil berwarna hitam. Darah nya mengalir cukup banyak. Orang yang menabrak Gita pun untungnya tidak melarikan diri. Dia langsung turun dan menghampiri Gita yang kini terkapar di Jalanan.
Orang itu nampak bingung dan syok dengan kejadian yang sangat tiba-tiba ini. Gita masih setengah sadar sambil menahan kesakitan nya.
"Awhhh... Cici." Mulut Gita terus bergumam
"Cici Awas.." Ucap Gita terus-terusan menahan rasa sakit yang amat luar biasa dengan darah yang terus mengalir dari pelipisnya.
"Dek bangun dek." Ucap Panik orang itu.
"Dek kamu bertahan biar saya bawa kamu ke rumah sakit." Ucap nya kembali
"Cici dedek sakit Ci." Gumam Gita yang mulai membuka tutup mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED LITTLE SISTER [ selesai ]
Ficción General"Tunggu waktu yang tepat, bersabarlah sejenak.. dek." Sibling