.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.Setelah kejadian huru-hara yang terjadi di kantornya beberapa saat lalu, Minho tentu langsung membawa Jisung menuju keruangan nya untuk ia tenangkan sejenak.
Karna Minho jelas tau, pasti kekasih manisnya itu cukup terkejut dengan apa yang terjadi hari ini.
Dan terbukti, begitu Minho meminta untuk Jisung duduk tepat diatas pangkuannya, Jisung langsung terisak kecil sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.
"Hiks... M-maaf... Maaf kak Minho... Aku bikin kacau semuanya... Hiks.."
Minho sama sekali tak menyalahkan apapun terhadap kekasih manisnya itu, maka dari itu dengan lembut Minho meraih kedua telapak tangan Jisung untuk ia singkirkan dari wajah ayu kekasihnya itu.
"Hey, sayang.... Stop nyalahin diri kamu sendiri, ya? Ini bukan salah kamu kok.."
"Enggaaak~ ini salah aku, kalau aja aku gak ribut tadi, kak Minho gak mungkin sampe harus ikut turun tangan ngebela aku— "sargah Jisung cepat.
"—Apalagi, kamu sampe rela batalin kerja sama kamu sama perusahaan Jeongin. I-itu pasti ngerugiin kamu banget kak.... Aku yang salah disini... Maaf kak Minho..."
Minho tersenyum kecil, ia tangkup wajah merah Jisung yang kini sudah di banjiri airmata. Ibu jarinya ia bawa untuk menghapus jejak air mata yang menghiasi pipi gembil kekasihnya itu.
"Kamu kan pacar kakak, wajar dong kalau kakak belain kamu? Lagian cuman kontrak kerja sama biasa aja kok, perusahaan kakak gak bakalan bangkrut cuman karna batal kerjasama sama perusahaan si Jeongin-jeongin itu." Jelas Minho pelan-pelan memberi pengertian. "Lagian ya, kalau dari awal kakak tau itu perusahaan nya Jeongin, kakak gak bakalan tuh ngajak mereka kerjasama sama perusahaan kakak.."
"Kenapa kak Minho ngomong begitu...?" Tanya nya ketika isakan tangisnya mulai berhenti.
"Karna mereka yang udah bikin hidup kamu berantakan, Jisung... Kakak jelas gak bakalan bisa liat kamu di rendahin lagi sama mereka kayak tadi kalau seandainya kakak nerusin kontrak kerjasama kita. Karna bagi kakak, hidup dan kebahagiaan kamu itu yang utama sekarang—
—Bukannya sebelumnya kakak juga udah bilang sama kamu, kalau kakak bakalan terus jagain kamu dan bahagiain kamu terus sampe kapanpun? bahkan sampe ujung nafas kakak nanti, kakak tetep akan berusaha buat selalu bikin kamu tersenyum bahagia, Ji... Ini janji kakak ke kamu."
Jisung tak bisa untuk tidak menahan rasa takjub nya terhadap Minho. Karna sungguh, lelaki itu benar-benar sangat memperdulikan dirinya. Ia bahkan rela memutuskan kontrak kerjasama nya hanya karna tak ingin Jisung kembali disakiti oleh keluarga Jeongin.
Minho itu, benar-benar sosok malaikat yang sudah ia tunggu kedatangannya sejak lama untuk kembali mengubah hidupnya.
"Kak Minho jangan ngomong gitu dooong~ nanti... aku nangis lagi nih..." Rengeknya seperti anak kecil.
Membuat Minho langsung tergelak saat mendengar betapa lucunya Jisung yang merengek seperti bayi itu. Maka tanpa meminta persetujuan dari si manis, Minho langsung saja menyerang kedua pipi gembil kekasihnya untuk ia kecupi.
"Lucu banget sih kamu, pacarnya siapa sih ini, hm?"
"Pacarnya kak Minho..."
"Apa sayang? Gak kedengeran, coba ngomong nya deketan lagi biar sekalian kakak cium juga."
"Ish dasar modus!" Lagi-lagi Jisung dibuat kembali merengek kesal sembari memukul bahu tegap kekasihnya itu.
Sedangkan yang dipukul hanya tertawa saja menertawakan betapa lucu dan menggemaskan makhluk manis yang berada di atas pangkuannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/250288845-288-k172409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Workaholic || Minsung
Fanfiction[Minho ft. Jisung] Seorang workaholic seperti Minho apakah apakah bisa jatuh cinta dengan seseorang? Tentu bisa.... Tapi bagaimana jika ia justru jatuh Cinta pada seorang sugar babynya sendiri? Hmm, sepertinya ini akan membuat teman-teman Minho menj...