sosok abu abu

422 63 9
                                    

.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Minho benar-benar mengantar Jisung hingga kampusnya kali ini. Sejujurnya Jisung merasa tak enak, tapi apa boleh buat Minho terus memaksanya, dan Jisung itu tipikal orang yang sulit menolak tawaran yang menguntungkan untuknya.

Minho memberhentikan mobilnya di dekat area kampus Jisung. Tak terlalu jauh dari gerbang fakultas nya.

"Udah sampe, sana lo belajar yang bener, oke? Kejar gelar impian lo disini."

"Siap! Makasih ya kak buat tumpangannya!"

Jisung hendak membuka pintu mobil Minho sebelum lelaki itu menahan tangannya lalu mendaratkan kecupan ringan di pipinya.

"Gue denger dari Changbin, katanya gue harus coba skinskip kalo punya sugar baby. Jadi....yang tadi itu anggap aja kayak tanda penyemangat dari gue." Jelas Minho.

Jisung tak bisa menahan semburat pink di kedua pipinya. Bukan kah Minho ini terlalu mendadak dengan memberikannya kecupan lembut begitu?!

Brengsek, Minho sangat Brengsek membuat jantungnya seperti di acak-acak begini.

"I-iya, m-makasih kak."

Dengan sedikit terburu, Jisung keluar dari dalam mobil Minho, sedikit mengipas-ngipaskan wajahnya yang tiba-tiba terasa begitu panas.

"Anjing, anjing, anjing! si Minho kampret, muka gue merah sialan!" Runtuknya kesal namun berbeda dengan hatinya yang menghangat.

Berbeda dengan Jisung, Minho justru cekikikan tak jelas sambil meruntuki kebodohannya yang begitu berani mengecup pipi pemuda manis itu.

"Kenapa coba gue harus kayak tadi? Malu-maluin aja... " Runtuk Minho sambil menggelengkan kepalanya. Lalu setelahnya ia memutuskan untuk pergi dari sana menuju kantornya saat ini.

Sedangkan Jisung yang melihat mobil Minho mulai pergi menjauh, ia hanya mampu tersenyum lega.

Tungkainya ia bawa menuju lorong kampus, sepanjang lorong itu juga Jisung mendengar beberapa mahasiswa lain yang tengah melakukan sesi perghibahan tentang dirinya.

Yeah, itu seolah sudah menjadi rutinitas kurang kerjaan mereka saat melihat Jisung.

'Eh liat gak tadi? Si lacur dianterin sama om om lagi tuh.'

'hooh bener, kayaknya kali ini dia dapet yang lebih tajir. Terbukti tadi gue liat mobilnya mewah banget.'

'Hahaha, apa bagusnya coba dia sampe om om kepincut?'

'pake pelet kali, tapi peletnya cuman bisa mikat om om doang."

"Hahahaha."

Mendengar itu Jisung sih masa bodo, ia sudah biasa di bilang menerima hal ini. Toh, ambil sisi positifnya saja ia jadi mudah di kenal seantero kampus berkat gosipnya. Meskipun Jisung tak yakin itu nilai positif atau tidak.

"Han Jisuuuung!"

Jisung berbalik ketika mendengar suara lengkingan dari teman seperbangsatannya, siapa lagi kalo bukan Felix.

Plak!

"Anjir ya sung! Lo gak bilang-bilang sama gue kalo pindah sekarang, Hah?! Asli sung, lo tega banget ninggalin gue dan milih buat—mmphh!!"

"Ssstt! Brisik anjing! Nanti gue ceritain, soalnya ini juga dadakan buat gue."

Felix masih kesal, ia langsung menyentak tangan Jisung yang membekap mulutnya itu.

"Babi ya! Gue kesel sama lo! Pokoknya gue gak bakalan maafin lu sebelum lo cerita semuanya!"

"Iya Lix! Gue bakalan cerita semuanya elah, tapi gak disini. Terlalu rame."

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang